Selain puasa sunnah selama enam hari, amalan lain yang dapat dilakukan di bulan Syawal adalah shalat sunnah. Dua-duanya memiliki keutamaan yang sangat besar.
Puasa sunnah Syawal enam hari pahalanya setara dengan berpuasa selama setahun. Sementara di antara keutamaan shalat sunnah di bulan Syawal adalah diampuninya dosa-dosa orang yang mengerjakan shalat tersebut.
Ustadz Ulil Hadrawi dalam artikelnya di NU Online menerangkan lebih jauh terkait shalat ini, termasuk dalil dan tata cara pelaksanaannya.
Perlu dicatat bahwa yang dimaksud shalat di bulan Syawal ini adalah shalat sunnah mutlak delapan rakaat yang dilakukan selama bulan Syawal. Shalat ini menurutnya termasuk ibadah yang cukup jarang dilakukan kalangan Muslim karena mungkin belum populer atau karena belum mengetahuinya.
Shalat sunnah di bulan Syawal dijelaskan Syekh Abdul Qadir al-Jailani dalam kitabnya Al-Ghunyah juz dua berdasarkan hadits Nabi. Diterangkan pada hadits tersebut dengan cukup detail, mulai dari ketentuan rakaat, surat Al-Qur’an yang perlu dibaca, hingga faedah atau keutamaan dalam shalat ini.
Tata cara shalat sunnah Syawal
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa shalat di bulan Syawal ini adalah shalat sunnah mutlak, dikerjakan sebanyak delapan rakaat, empat kali salam. Artinya, dilakukan dua rakaat-dua rakaat. Bisa dikerjakan pada malam hari atau di siang hari.
Setiap rakaat pada shalat sunnah Syawal ini setelah membaca al-Fatihah membaca lima belas kali surat al-ikhlas. Setelah genap delapan rakaat, kemudian dilanjut dengan 70 kali bacaan tasbih dan 70 kali bacaan shalawat.
Keutamaan shalat sunnah Syawal
Beberapa keutamaan atau faedah dari shalat sunnah di bulan Syawal disebutkan lengkap dalam hadits Nabi. Di antaranya seperti Allah akan tunjukkan kepada orang yang melaksanakan shalat ini penyakit-penyakit dunia serta obatnya.
Di samping itu, Allah swt akan mengampuni dosa-dosanya sebelum ia mengangkat kepala setelah sujudnya, dan andaikan dia mati, maka dia mati dalam keadaan syahid yang dosanya telah diampuni.
Faedah yang lain yaitu Allah mudahkan baginya perjalanannya hingga tempat yang dituju. Andaikan ia memiliki utang, maka utangnya akan terbayar, dan seandainya ia memiliki kebutuhan, Allah akan memenuhi kebutuhannya.
