• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 27 April 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Memupuk Kepedulian dalam Spirit Persaudaraan

Khutbah Jumat: Memupuk Kepedulian dalam Spirit Persaudaraan
Ilustrasi persaudaraan. (Foto: Freepik)
Ilustrasi persaudaraan. (Foto: Freepik)

Khutbah I 

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْاِنْسَانَ فِيْ أَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْعَظِيْمِ الْكَرِيْمِ. وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كُنِّيَ بِأَبِي الْقَاسِمِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah


Sebelum menyampaikan poin-poin penting dalam kesempatan yang mulia ini, khatib mengajak kepada hadirin semua, tentu saja terhadap Alfaqir sendiri untuk menguatkan kadar takwa kita kepada Allah swt. Takwa tidak hanya bersifat vertikal yang diwujudkan dengan ketaatan kita beribadah kepada-Nya, seperti melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya. Takwa juga diwujudkan dengan kemampuan kita untuk selalu merawat kerukunan, perdamaian, dan menebar kebaikan di antara kita semua sebagai saudara seiman dan sebangsa. Karena hal itu bagian dari perintah agama.


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah 


Kita kerap mendengar dan melihat secara langsung ataupun tidak langsung kerusakan material dan bahkan jatuh korban di tengah-tengah umat di luar sana akibat konflik. Hati kecil kita tentu sama merasakan keprihatinan akan terjadinya peristiwa demikian. Yang terbaru misalnya konflik ini terjadi di Palestina, sudah tak terhitung warga Palestina dari berbagai kalangan yang menjadi korban serangan Israel. Ini bukan yang pertama kalinya, melainkan sudah menjadi sejarah kepedihan yang berkepanjangan.


Sebagai umat Islam yang memiliki kepedulian, hal paling kecil yang bisa kita lakukan adalah turut mendoakan warga Palestina yang mayoritas beragama Islam, tanpa mengenyampingkan warga lainnya yang berasal dari agama yang berbeda. Kita panjatkan doa keselamatan untuk mereka dan semoga peperangan segera berakhir. Cukup yang terakhir kalinya konflik ini terjadi. Amin ya rabbal alamin. Di samping itu, kita juga dapat membantu saudara-saudara kita dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki untuk mereka. Banyak lembaga yang saat ini membuka donasi dan siap untuk menyalurkan kepada para korban, seperti LAZISNU dan LAZ atau Lembaga Amil Zakat yang lainnya.


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah


Islam mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga hubungan baik di antara sesama saudaranya. Ikatan persaudaraan dikenal dengan persaudaraan antarketurunan (ukhuwah nasabiyah), persaudaraan sesama manusia (ukhuwah basyariyah), persaudaraan setanah air (ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan seagama (ukhuwah Islamiyah). Hal ini sebagaimana firman Allah swt:


إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ، وَاتَّقُوا اللهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ


Artinya, “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (Surat al-Hujurat ayat 10).


Dalam konteks konflik yang sudah memakan banyak korban masyarakat Palestina ini, kita bisa memposisikan bahwa kita sedang dalam ikatan ukhuwah basyariyah dan ukhuwah Islamiyah. Karena itu, kita dituntut menjadi manusia yang peduli. Arti peduli di sini, setidaknya memberikan dukungan kepada warga Palestina dengan turut berempati memberikan bantuan baik moral maupun materiel. Semoga Allah swt memberikan kita hati yang lapang dan jiwa yang selalu peduli.


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah


Arti penting tentang persaudaraan telah banyak terekam di Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad saw. Misalnya, Hadits riwayat Muslim yang menyatakan bahwa Mukmin dengan Mukmin lainnya layaknya satu bangunan.


الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. (رواه مسلم)


Artinya, “Orang Mukmin dengan orang Mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” (HR Muslim)


Dalam Hadits lain dengan perawi yang sama dijelaskan bahwa digambarkan sebagaimana tubuh yang utuh. Bila sebagian anggota tubuh tengah mengalami kesakitan, maka efeknya tentu saja berakibat kepada anggota tubuh yang lainnya, sehingga tubuh ini tak lagi bisa efektif beraktivitas.


مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى. (رواه مسلم)


Artinya, “Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” (HR Muslim)


Jamaah Jumat rahimakumullah 


Sungguh ajaran Islam telah menanamkan benih-benih persaudaraan yang dapat menghasilkan manfaat yang dahsyat, baik duniawi maupun ukhrawi. Keimanan seseorang diukur dengan pembuktian sejauh mana seorang Mukmin bisa mencintai saudaranya. Hal ini dipertegas Rasulullah saw yang berbunyi: 


 لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. (متفق عليه)


Artinya, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR al-Bukhari dan Muslim).


Jamaah Jumat rahimakumullah 


Apa yang bisa kita petik dalam sejumlah hadits di atas tentang persaudaraan? Bila kita ringkas, setidaknya ada beberapa hal. Pertama, hendaknya kita senantiasa bersatu membangun keharmonisan sebagai sesama manusia, sesama bangsa dan Tanah Air, dan tentu pula membangun persaudaraan yang baik lantaran adanya ikatan ukhuwah Islamiyah. Kedua, kita diperintahkan agama untuk selalu menjaga hubungan yang baik di antara saudara-saudara kita. Ketiga, kita dituntut memiliki pribadi yang peduli terhadap masalah-masalah yang tengah menimpa saudara-saudara kita. Keempat, kita harus menjadi Muslim yang bisa saling bekerja sama. 


Mewujudkan semua itu perlu terus melatih diri. Kita bisa mulai memacu diri menjadi pribadi yang peka dan peduli dimulai dari lingkungan terkecil, misalnya dalam keluarga. Selanjutnya, dalam skop yang lebih luas, seperti dalam bertetangga dan seterusnya, sampai kepekaan dan kepedulian itu kemudian menjadi karakter yang kuat dalam diri kita. Dengan begitu, ukhuwah basyariyah hingga ukhuwah Islamiyah akan selalu menjadi perhatian kita semua. Rasulullah saw bersabda:

 

 يَدُ اللهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ. (رواه الترمذي)


Artinya, “Penjagaan Allah berada di atas kebersamaan.” (HR at-Tirmidzi).


Semoga khutbah singkat ini bermanfaat untuk memperkuat tali persaudaraan di antara kita semua. Amin.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ


أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً


 اَللّٰهُمَّ إنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ، وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ، نَشْكُرُكَ وَلَا نَكْفُرُكَ، وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ. اَللّٰهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ، إنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحِقٌ. اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ إِخْوَانَنَا اْلمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، خُصُوْصًا فيِ غَزَّةَ، وَاحْقِنْ دِمَائَهُمْ


رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ


وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ


*Teks khutbah ini diolah dari artikel NU Online berjudul Khutbah Jumat: Mempererat Tali Persaudaraan.


Editor:

Khutbah Terbaru