Khutbah Jumat: Memanfaatkan Sisa Bulan Sya'ban dengan Semangat Perbaiki Diri dan Hati
Jumat, 14 Februari 2025 | 06:35 WIB
Muhammad Rizky Fadillah
Penulis
Khutbah I
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ
فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Saat ini kita masih berada di bulan Sya’ban, salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Bulan ini adalah waktu yang penuh keberkahan. Rasulullah saw memperbanyak amal ibadah di bulan ini sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya, "Rasulullah saw sering berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah berbuka, dan beliau sering berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah puasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada di bulan Sya'ban." (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Sya’ban adalah waktu yang istimewa. Rasulullah saw memperbanyak amal ibadah, khususnya puasa sunnah. Bahkan dalam riwayat lain disebutkan bahwa di bulan ini amalan-amalan manusia diangkat kepada Allah swt. Rasulullah saw bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya, "Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku ingin saat amalanku diangkat, aku sedang dalam keadaan berpuasa." (HR. an-Nasai')
Hadirin yang dimuliakan Allah.
Selain dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah selama bulan Sya’ban, ada satu malam yang sangat istimewa, yaitu malam Nisfu Sya’ban. Malam ini dikenal sebagai malam ampunan, malam kasih sayang, dan malam yang sangat mulia setelah Malam Lailatul Qadar. Imam Atha' bin Yasar, seorang ulama besar dari kalangan Tabi’in, berkata:
مَا مِنْ لَيْلَةٍ بَعْدَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ أَفْضَلُ مِنْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، يَتَنَزَّلُ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَغْفِرُ لِعِبَادِهِ كُلِّهِمْ، إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ أَوْ قَاطِعِ رَحِمٍ
Artinya, "Tidak ada malam yang lebih baik setelah malam Lailatul Qadar selain malam Nisfu Sya’ban. Pada malam itu Allah swt turun ke langit dunia dan mengampuni semua hamba-Nya, kecuali orang musyrik, orang yang saling bermusuhan, dan orang yang memutuskan silaturahim."
Pernyataan ini menunjukkan keutamaan besar dari malam Nisfu Sya’ban. Allah swt membuka pintu-pintu ampunan-Nya. Namun, ampunan itu tidak diberikan kepada mereka yang masih terjerat dosa besar seperti syirik, permusuhan, dan memutuskan tali silaturahim.
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Sya’ban ini dengan sebaik-baiknya. Tak terkecuali malam nisfu Sya'ban. Jadikan malam tersebut sebagai momen untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah swt demi menggapai rahmat dan ampunan-Nya.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang memiliki keistimewaan dalam Islam. Rasulullah saw menunjukkan penghormatan terhadap bulan ini dengan memperbanyak ibadah, jauh lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari biasa. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan amal ibadah kita di sisa bulan Sya’ban ini, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi saw dan para sahabatnya.
Terlebih lagi, pada malam Nisfu Sya’ban, anjuran untuk memperbanyak ibadah menjadi lebih kuat. Malam itu memiliki keutamaan yang tinggi, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis Nabi saw yang menjelaskan keistimewaannya melebihi malam-malam lain dalam bulan yang sama.
Pada malam Nisfu Sya’ban, ada beberapa amalan utama yang sangat dianjurkan untuk kita lakukan. Semoga kita termasuk orang yang tidak lalai akan amalan ini.
Pertama, memperbanyak istighfar dan memohon ampunan. Di malam nisfu Sya’ban Allah swt membuka pintu-pintu ampunan-Nya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dan Ibnu Hibban dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah saw bersabda:
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَطَّلِعُ اللهُ إلَى جَمِيعِ خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِن
Artinya, "Allah menampakkan (rahmatNya) kepada semua makhluqNya pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni mereka semua kecuali orang musyrik atau musyahin”. (HR. Ath-Thabarani dan Ibnu Hibban)
Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa istighfar atau memohon ampunan kepada Allah swt adalah amalan utama yang harus kita lakukan pada malam nisfu Sya’ban. Namun, ada beberapa golongan manusia yang tidak mendapatkan ampunan pada malam ini, di antaranya yaitu orang musyrik, mereka yang menyekutukan Allah swt dan orang yang bermusuhan, yaitu mereka yang memutuskan tali silaturahim atau menyimpan dendam terhadap sesama.
Maka, mari kita bersihkan hati kita dari permusuhan dan dendam. Jika ada perselisihan dengan saudara, teman, atau keluarga, di bulan inilah saatnya untuk saling memaafkan dan memperbaiki hubungan kita dengan sesama. Jangan biarkan ampunan Allah terhalang hanya karena hati kita masih penuh dengan kebencian.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Kedua, amalan lain yang dianjurkan adalah memperbanyak doa. Rasulullah saw bersabda:
إَذا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ نَادَى مُنَادٍ: هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرُ لَهُ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيْهِ؟ فَلاَ يَسْأَلُ أَحَدٌ شَيْئًا إِلَّا أُعْطِيْ إِلَّا زَانِيَةً بِفَرْجِهَا أَوْ مُشْرِكًا
Artinya, "Apabila datang malam nisfu Sya’ban, ada pemanggil (Allah) berseru: “apakah ada orang yang memohon ampun dan Aku akan mengampuninya? Apakah ada yang meminta dan Aku akan memberinya? Tidak ada seseorang pun yang meminta sesuatu kecuali Aku akan memberinya, kecuali wanita pezina atau orang musyrik." (HR. Baihaqi)
Baca Juga
Khutbah Jumat: Pentingnya Shalat Jamaah
Imam Syafi'i juga memberikan keterangan tentang diijabahnya doa di malam nisfu Sya'ban ini, dalam kitabnya al-Umm, beliau menerangkan:
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya, "Bahwa ada lima malam paling mustajab untuk berdoa: malam Jum'at, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam nisfu Sya'ban."
Hadits dan keterangan ini menunjukkan bahwa malam nisfu Sya’ban adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Allah swt sendiri menyeru kepada hamba-Nya untuk memohon dan meminta kepada-Nya. Oleh karena itu, beruntung orang-orang yang yang menghidupkan malam nisfu Sya'ban. Dan mari kita isi sisa Sya’ban ini dengan memperbanyak doa, baik untuk kebaikan dunia maupun akhirat.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Di samping memperbanyak istighfar dan doa pada malam Nisfu Sya'ban, kita juga dianjurkan untuk mendirikan shalat pada malam itu.
Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha pernah menceritakan bahwa pada malam Nisfu Sya’ban, Rasulullah saw melaksanakan shalat malam dengan sujud yang sangat panjang. Bahkan dari keadaan itu Sayyidah Aisyah sampai menduga bahwa Rasulullah telah wafat hingga kemudian beliau menggerakkan telunjuk Rasulullah. Dan ketika selesai melaksanakan shalat, Rasulullah pun bersabda:
أَتَدْرِيْنَ أَيُّ لَيْلَةٍ هَذِهِ؟ قُلْتُ: اَللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: هَذِهِ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَطَّلِعُ عَلَى عِبَادِهِ فِيْ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِلْمُسْتَغْفِرِيْنَ، وَيَرْحَمُ اْلمُسْتَرْحِمِيْنَ، وَيُؤَخِّرُ أَهْلَ اْلحِقْدِ كَمَا هُمْ
Artinya, "Tahukah engkau malam apa ini? Malam ini adalah malam Nisfu Sya’ban. Allah memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang kepada mereka yang meminta kasih sayang, dan menunda ampunan bagi orang yang memiliki kedengkian." (HR. Baihaqi)
Mendirikan shalat malam di malam Nisfu Sya’ban adalah salah satu cara terbaik sebagai upaya kita untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Dalam shalat malam, kita dapat membaca ayat-ayat Al-Qur'an, bermunajat kepada Allah, dan memohon kebaikan dunia serta akhirat.
Hadirin yang dirahmati Allah.
Bulan Sya’ban adalah waktu yang penuh keberkahan, dan malam Nisfu Sya’ban adalah malam yang istimewa. Jangan sia-siakan kesempatan ini untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Perbanyaklah istighfar, doa, dan shalat malam. Mari bersihkan hati dari permusuhan dan dendam, serta perbaiki hubungan antar sesama.
Demikian khutbah Jumat ini, mari jadikan bulan ini sebagai kesempatan terbaik kita semua untuk terus memperbaiki diri, sehingga iman dan takwa kita kian meningkat. Kalaulah misalnya sudah melewatkan momentum nisfu Sya'ban, kesempatan itu bukan berarti sudah hilang. Selama masih berada di bulan Sya'ban ini, kita masih punya harapan besar untuk mengevaluasi diri menjadi hamba yang dicintai Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw.
Semoga Allah swt menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, hingga kita bisa menggapai rahmat serta ampunan-Nya. Amin ya rabbal alamin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
*Ustadz Muhammad Rizky Fadillah, Alumni Ma'had Aly Tebuireng, Jombang
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
3
Setelah Kalahkan Bahrain, Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka
4
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
5
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
6
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Tulungagung, Rabu-Kamis 26-27 Maret 2025
Terkini
Lihat Semua