• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Keislaman

Belajar Membaca Qur'an? Ini Dia Pilihan Metodenya!

Belajar Membaca Qur'an? Ini Dia Pilihan Metodenya!
Ilustrasi (asianparent.com)
Ilustrasi (asianparent.com)

NU Online Jombang,

Dalam belajar membaca Al-Qur’an terdapat banyak metode belajar yang variatif dan kreatif. Karena, belajar membaca Al-Qur’an bukan hanya sekedar mengenalkan huruf-huruf Arab beserta pemarkah (syakkal) yang menyertainya, akan tetapi harus juga mengenalkan segala aspek yang terkait dengannya.

 

Ada tiga jenis metode belajar baca Qur'an yang dapat dipelajari. Beberapa diantaranya adalah, metode Qur'ani, metode Iqro' dan metode wafa. Ustadz Umar Mukmin pendiri lembaga pendidikan Qur'an (LPQ) Qur'ani menjelaskan, metode Qur'ani merupakan metode yang pertama kali dicetuskan oleh KH Muhammad Qoyim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Jombang.

 

"Metode Qur'ani sendiri pertama kali dicetuskan oleh KH Muhammad Qoyim (Mursyid thoriqoh syadziliyah Al mas'udiyah Jombang.red). Kelebihan dari metode Qur'ani sendiri adalah, cepat, mudah dan berkelanjutan," jelasnya. 

 

Pembelajaran Qur'an dengan metode Qur'ani, lanjut dia, cukup lengkap. Mulai dari baca tulisnya, ilmu terjemahan, ilmu shorof, nahwu, fiqih dan tafsir amali, serta lagu Qur'ani berisi syair-syair yang diambil dari intisari al Qur'an," jelas santri senior Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo Jombang ini. 

 

"Sesuai dengan visinya, membaca dengan metode Qur'ani ingin mewujudkan generasi Qur'ani yang pandai membaca Al Qur'an. Tidak hanya memahami maknanya tetapi juga mengamalkannya," terangnya. 

 

Sementara itu, metode baca Qur'an yang lain adalah metode Iqra'. Metode belajar Qur'an ini seringkali digunakan bagi anak-anak yang baru pertama belajar huruf Qur'an. Ustadzah Suliswanti salah satu pengajar di TPQ Hidayah, desa Manduro, kecamatan Kabuh mengatakan,  metode Iqra’ tidak menuntut anak untuk bisa menulis huruf-huruf Al-Qur’an sebelum ia bisa membacanya.

 

"Metode membaca Qur'an dengan Iqra' lebih mengutamakan kemampuan anak untuk bisa lebih dulu membaca. Setelah anak lancar membaca, baru mulai belajar menulis. Ini yang menjadi pembeda," jelasnya. 

 

Ia menambahkan, metode Iqra' menuntut santri lebih aktif dalam pembelajaran. Biasanya, lanjut dia, santri akan membaca Iqra' kemudian disimak oleh Ustadz atau ustadzahnya secara individu. "Kelebihan metode Iqra' ini salah satunya adalah lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk segala usia," tambahnya. 

 

Selain itu, masih ada pula metode membaca Qur'an dengan wafa. Metode ini lebih menekankan pada cara membaca, memahami dan mempermudah dalam menghafal Al-Qur'an. Ustadz Muhibbin, salah satu pengajar di Yayasan Minhajul Istiqomah, Sentul Tembelang mengatakan, setiap metode mempunyai ciri khas dan keunggulan masing-masing. 

 

Muhibbin menilai, tidak ada metode yang sempurna dalam media pembelajaran. Sebab, tahun demi tahun pasti ada yang namanya inovasi. "Inovasi-inovasi inilah yang akan menghasilkan sesuatu yang berbeda dan unggul daripada yang lain. Wafa lahir dengan konsep yang komprehensif mulai dari membaca, memahami, menerapkan, dan menghafal Al-Qur'an," jelasnya. 

 

Yang menjadi ciri has metode wafa, lanjut dia, adalah menggunakan nada hijaz yang sendu dan menyentuh hati bagi pembaca dan pendengarnya. 


Kontributor : M. Syahrozi 
Editor : Fitriana


Keislaman Terbaru