• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Rabu, 24 April 2024

Daerah

Tak Hanya Cetak Penjahit Andal, BLKK Fathul Ulum Kini Rancang Produk Sendiri

Tak Hanya Cetak Penjahit Andal, BLKK Fathul Ulum Kini Rancang Produk Sendiri
Tak Hanya Cetak Penjahit Andal, BLKK Fathul Ulum Kini Rancang Produk Sendiri. (Foto: NU Online Jombang/Sohibul Huzair Ellathoillah)
Tak Hanya Cetak Penjahit Andal, BLKK Fathul Ulum Kini Rancang Produk Sendiri. (Foto: NU Online Jombang/Sohibul Huzair Ellathoillah)
NU Online Jombang, 
Balai Latihan Kerja Komunitas Fathul Ulum (BLKK FU), Diwek, Kabupaten Jombang kini mulai menunjukan taringnya. Tak hanya berhasil mencetak generasi muda yang mahir menjahit, BLKK FU yang didirikan sejak 2018 ini kini sudah mampu meraup pundi-pundi rupiah dengan menerima order dari luar.
 
Muhammad Ibrohim, penanggung jawab BLKK FU mengatakan, BLKK FU awalnya terbentuk melalui program kerja yang dibuat oleh Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI). 
 
Ia menambahkan, pelatihan BLKK FU mengutamakan para santri sebagai pesertanya. Harapannya, para santri dapat memiliki life skill yang mumpuni ketika mereka lulus. Selain para santri yang masih aktif, BLKK FU juga memperkenankan alumni santri untuk mengikuti pelatihan.
 
"Hingga saat ini, kami sudah melakukan sepuluh kali pelatihan. Di awal 2019 kami melakukan tujuh pelatihan. Kemudian, di tahun 2020, ada dua pelatihan. Dan 2021 baru satu kali pelatihan. Karena pandemi covid 19, pelatihan masih belum bisa dilanjutkan," jelasnya.
 
Setiap satu kali pelatihan, lanjut Ibrohim, ada 16 peserta yang mengikuti. Jadi, total lulusan BLKK FU saat ini sudah mencapai 160 orang yang sudah terampil menjahit dan mampu menghasilkan uang secara mandiri.
 
Lia Fitria Ningsih, peserta pelatihan pertama BLKK FU mengatakan, dirinya begitu semangat mengikuti pelatihan karena dapat menyalurkan bakat dan hobinya.
 
"Kalau mengikuti pelatihan, ada fasilitas yang memadai ditambah ada guru yang memiliki kurikulum tertata di bidang penjahitan, jadi ada yang mengarahkan. Dengan begitu, hobi dan bakat saya jadi lebih terarah," jelasnya.
 
menurutnya, di BLKKK FU semua sudah ada ketentuannya, siswa pelatihan tinggal mengikuti rules yang dibuat oleh guru pendamping sehingga lebih bisa dipahami baik secara teoritik maupun praktik.
 
Perempuan yang akrab disapa Ningsih ini mengatakan, dalam satu bulan peserta pelatihan akan dibekali dengan teori oleh istruktur lalu diberikan target.
 
"Awalnya, peserta akan diajarkan membuat pola dasar pakaian. Misalnya pola dasar membuat rok, peserta akan diajarkan dasar-dasarnya termasuk juga cara memahami mesin jahitnya. Setelah itu baru diajarkan mengembangkan pola yang lain," jelas Ningsih yang kini sudah menjadi instruktur pelatihan.
 
Penjahit yang kompeten, kata dia, tidak menghitung waktu. Semua akan bisa karena terbiasa melakukan. Meski merupakan hobi, namun untuk menjadi penjahit yang profesional, kemampuan harus terus diasah.
 
"Saat keluar, peserta harus bisa membuat produk sendiri. Untuk membuat baju yang sesuai standar tentu membutuhkan waktu dan mengalami kegagalan yang berulang," ujar Ningsih.
 
BLKK FU ini awalnya difokuskan untuk pengembangan sumberdaya manusia Pondok Pesantren. Target awal peserta adalah membuat seragam pondok. Setelah itu, baru peserta dapat mengambil order dari luar seperti pembuatan jilbab, gamis, kemeja dan lain sebagainya.
 
Menurut Ningsih, peserta yang lulus dalam pelatihan ada yang bertahan di BLKK FU untuk mengerjakan order dari dalam dan luar pondok. Namun, ada pula yang keluar dan bekerja secara mandiri.
 
"Ke depan, kami akan membuat produk rancangan sendiri. Insyaallah, dalam waktu dekat akan kami launching," pungkasnya.
 
Kontributor : Sohibul Huzair Ellathoillah
Editor : Fitriana


Daerah Terbaru