• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Menjaga Pola Hidup Sehat, Cara Pesantren Mambaul Ma'arif Jombang Cegah Virus Corona

Menjaga Pola Hidup Sehat, Cara Pesantren Mambaul Ma'arif Jombang Cegah Virus Corona
Koordinator Bidang Pendidikan Yayasan Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Muniroh Iskandar. (Foto:NU Jombang Online/Syamsul Arifin)
Koordinator Bidang Pendidikan Yayasan Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Muniroh Iskandar. (Foto:NU Jombang Online/Syamsul Arifin)

NU Jombang Online, 
Kabar terkait virus corona tidak hanya didengar kalangan masyarakat umum, kaum santri di pondok pesantren juga ikut berhati-hati dengan virus berbahaya itu. Meski mayoritas kalangan santri tidak memiliki akses informasi yang memadai, namun mereka berupaya menggali berita mengenai perkembangan terkait virus tersebut dengan media yang ada di pesantren, misalnya melalui koran dan informasi lain yang diterima dari pengurus pesantren.

Di pesantren Mambaul Ma'arif, Denanyar, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, para santri diajarkan pola hidup yang sehat. Demikian ini upaya untuk mencegah munculnya sejumlah penyakit membahayakan, tidak terkecuali kemungkinan adanya virus corona menimpa para santri.

"Kita biasakan hidup sehat dan bersih, kita tekankan itu. Pokoknya daya tahan tubuh santri harus bagus," kata Koordinator Bidang Pendidikan Yayasan Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, Muniroh Iskandar kepada NU Jombang Online, Sabtu (7/3).

Pesantren, lanjutnya, memantau langsung terkait pola makan sehat dan kebersihan santri. Berbagai upaya terus dilakukan agar semua santri benar-benar bisa memperhatikan pentingnya hidup sehat. Dengan demikian, santri akan selalu terbiasa dengan hidup sehat, termasuk saat sudah pulang ke kediamannya masing-masing dan berbaur langsung dengan masyarakat.

"Kita berikan makanan-makanan sehat seperi sayur dan sebagainya, setiap hari harus ada sayur untuk santri. Termasuk kebersihan pondok dan lingkungan sekitarnya," imbuhnya.

Perempuan yang juga Pengasuh Asrama Noor Khodijah 3 ini mengemukakan, kegiatan santri memang cukup padat. Dari pagi hingga malam hari ada saja kegiatan santri yang harus dilakukan. Mulai sekolah, ngaji, belajar, berorganisasi, dan seterusnya. Kendati begitu, kata dia, santri tidak boleh mengesampingkan pola hidup sehatnya, ia harus membagi waktu dengan sebaik mungkin, juga ditunjang dengan makan makanan bergizi (sehat). 

"Meskipun anak-anak itu agak sulit membiasakan begitu (makan sehat). Mereka masih cenderung ingin yang instan dengan membeli makan makanan di luar, namun kita harus terus mendorong kepada mereka agar terbiasa dengan makan yang sehat-sehat," tegasnya.

Di samping usaha lahir, pesantren peninggalan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini juga mengimbangi dengan upaya batin. Para santri setiap hari mengamalkan wiridan-wiridan dalam rangka memohon kepada Allah Swt agar dijauhkan dari mara bahaya. Seperti shalawat thibbil qulub dan shalawat asyghil. 

"Kan ada ederan shalawat thibbil qulub dari NU, kita lakukan. Kita ikut NU. Setiap subuh kita tambahi wiridan lain. Pujian kita ganti semua dengan tibbil qulub serta shalawat asyghil," pungkasnya.

Pewarta: Ahmad 
Editor: Syamsul Arifin 


Editor:

Daerah Terbaru