NU Jombang Online,
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Timur membedah Kitab Adabul Alim wal Mutaallim, karya Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim), Sabtu (23/3) di Aula KH Yusuf Hasyim Pesantren Tebuireng, Jombang.
Kegiatan dalam rangka memperingati hari lahir (Harlah) ke-96 NU itu mendatangkan beberapa narasumber berkompeten, yaitu Direktur Pusat Kajian Pemikiran KH Hasyim Asy'ari, Mifrohim, Dewan pakar PW Pergunu/Peneliti Pemikiran KH Hasyim asyari, H. Muhibbuddin Zuhri, dan Akademisi Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng, KH. A. Mustain Syafii.
Dikatakan KH. A. Mustain Syafii, pola mendidik yang baik menurut Mbah Hasyim adalah dengan mengedepankan adab daripada ilmu. Hal itu ditegaskan oleh pendiri NU itu dalam kitabnya Adabul Alim Wal Mutaallim.
"Kitab Adabul Alim wal Mutaallim karangan Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari ini menegaskan bahwa dalam mendidik harus mengedepankan adab dibanding ilmu," jelasnya.
Di samping itu, imbuh kiai yang juga ahli tafsir itu, hendaknya dalam mendidik lebih mengedepankan iman dibandingkan syariah. "Harus pula mengedepankan keimanan daripada syariah," ucapnya.
Dalam dunia pendidikan, Mbah Hasyim merupakan sosok penting untuk menjadi panutan para guru dan ustadz saat ini. Ia adalah ulama yang komplit dalam segala bidang keilmuan, terlebih dalam urusan mendidik, terbukti pesantren yang didirikan di Tebuireng kian maju.
"Sosok Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari adalah role model guru yang sejati. Beliau adalah seorang muallim, muaddib, murabbi, mursyid, muzakki, ulama, juga rasikhun fil ilmi dan ulul albab," tutur Muhibuddin Zuhri.
Pada kegiatan ini, panitia Halaqah Aswaja juga mengundang Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH. Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) menjadi key note speaker. Dalam paparnya, ia menilai pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negar-negara maju.
Sementara salah satu kunci untuk mengejar ketertinggalan itu adalah dengan meningkatkan kompetensi para guru, termasuk guru-guru yang berada di lingkungan Nahdlatul Ulama.
"Salah satu kata kunci untuk mengejar ketertinggalan itu adalah peningkatan kompetensi guru," jelasnya di hadapan ratusan peserta Halaqah Aswaja. (Syamsul Arifin)Â
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua