• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 17 Mei 2024

Daerah

Memperkuat Pelaku Usaha yang Amanah dan Jujur, Cara Melawan Oligarki

Memperkuat Pelaku Usaha yang Amanah dan Jujur, Cara Melawan Oligarki
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Mbah Soleh. (Foto; NU Jombang Online/Syamsul Arifin)
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Mbah Soleh. (Foto; NU Jombang Online/Syamsul Arifin)

NU Jombang Online, 
Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur Kiai Sholeh memberikan salah satu cara untuk bisa melawan oligarki. Istilah oligarki sendiri yang ditujukan kepada pemerintahan Negara Republik Indonesia saat ini belakangan sedang menarik perhatian berbagai media untuk memberitaknnya kepada khalayak luas. 

Menurut pandangan Kiai Sholeh, mendorong sekaligus menguatkan para pelaku usaha yang amanah dan jujur adalah cara yang dinilai sangat efektif melawan oligarki. Kekuatan dalam apek ekonomi yang merata harus mulai dimunculkan, tidak saja dari kalangan menengah ke atas, namun kalangan menengah ke bawah adalah paling utama dan perlu untuk terus didampingi hingga mencapai kesuksesannya.

Dirinya kemudian mengutip hadist yang bisa dijadikan referensi dalam persoalan ini. Hadist tersebut diriwayatkan dari Ibnu Umar yang berbunyi
عن ابن عمر التاجر الامين الصدوق المسلم مع الشهداء يوم القيا مة. (ارشاد العباد للشيخ زين الدين المليباري)

Dari Ibnu Umar, pedagang yang amanah, jujur, dan muslim itu bersama orang orang yang mati syahid di Hari Kiamat.

"Hadits di atas jelas bahwa Islam memberi penghargaan yang agung terhadap seorang Muslim yang amanah dan jujur yang menjadi pelaku bisnis," jelasnya sebagaimana ditulis melalui akun Facebooknya 'Mbah Soleh', Ahad (5/1). 

Sehingga, lanjut kiai yang akrab disapa Mbah Sholeh ini, dengan semakin banyaknya pelaku usaha dari kalangan Muslim di atas diharapkan dapat mendorong kejayaan Islam dan fungsi-fungsi agama. "Di samping itu juga untuk menghindari terjadinya oligarki dan intoleransi ekonomi,'imbuhnya Mbah Sholeh.

Untuk mengoptimalkan peran-peran pelaku usaha sebagaimana disebutkan di atas, dibutuhkan dukungan pemerintah yang adil. Pemerintah, kata dia, tidak boleh pandang bulu dalam mendorong pelaku bisnis yang ada di Negara Republik Indonesia khususnya. Siapapun pelakunya asal mereka amanah dan jujur harus didukung penuh. Dukungan itu tidak hanya diberikan kepada mereka yang usahanya sudah mapan yang belum tentu amanah dan jujur.

"Dari sini, negara perlu hadir secara maksimal untuk mendorong dan menfasilitasi pelaku pelaku usaha baru, hingga terjadi kekuatan baru di dunia ekonomi, bukan hanya memberi bantuan yang bersifat konsumtif yang hanya cocok untuk kaum non-produktif," tegasnya.

Itu sebabnya, timpal Mbah Sholeh, Islam memberi beberapa instrumen untuk terciptanya sebuah demokrasi ekonomi seperti qirodl, syirkah, dan sebagainya. "Insyaallah akan saya kupas dalam tulisan berikutnya," tuturnya.

Menurutnya, bukan sebuah tindakan bijaksana bila pemerintah hanya memanjakan para pelaku usaha yang sudah mapan. "Ayo berjihad ekonomi demi mendapat ridlo Tuhan (bagi yang maqomnya), bukan dengan melempar bom yang tidak menghargai kemanusiaan," pungkasnya. 

Pewarta: Syamsul Arifin


Editor:

Daerah Terbaru