• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 28 Maret 2024

Daerah

Lunturnya Nilai Moral dan Karakter Diri Siswa akibat Pandemi Covid-19

Lunturnya Nilai Moral dan Karakter Diri Siswa akibat Pandemi Covid-19
Adi Sugeng, Saat mengajar siswanya secara online (Foto: Septy Yuanita)
Adi Sugeng, Saat mengajar siswanya secara online (Foto: Septy Yuanita)

NU Jombang Online,
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berpengaruh banyak pada bidang pendidikan. Meski ada sisi positif dimana guru dan siswa dapat mengikuti kemajuan teknologi. Namun sisi negatifnya, moral dan karakter siswa menjadi luntur karena Pandemi mewajibkan untuk pelakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara online sehingga guru tidak dapat memantau kegiatan belajar mengajar siswa secara langsung.

Salah satu guru keagamaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda Temuwulan Perak, Kabupaten Jombang mengatakan, guru hanya bisa memberikan materi dan penjelasan melalui media online, seperti whatsapp dan zoom meeting.

"Karena online, guru jadi tidak bisa memantau secara penuh kegiatan belajar siswa di rumah masing-masing," ujarnya.

Sementara itu, Sugeng yang juga merupakan guru MI Miftahul Huda Temuwulan Perak, Kabupaten Jombang mengatakan, lunturnya nilai moral dan karakter dalam diri siswa nampak ketika beberapa siswa datang ke sekolah untuk mengambil buku.

"Siswa tidak mengucapkan salam kepada guru saat akan masuk kantor. Selain itu, saat mereka berbicara dengan guru siswa sulit menggunakan bahasa yang baik (bahasa Jawa ngoko) untuk berkomunikasi dengan guru. Sopan santun siswa kepada guru juga berkurang. Bahkan hafalan juz ammah siswa banyak yang hilang," jelasnya.

Guru yang akrab disapa Pak Adi ini menjelaskan, solusi mengatasi problem diatas adalah perlunya penguatan dan penanaman nilai pancasila.

Yang tak kalah penting, lanjut dia, akidah akhlak yang diperkuat dapat memberikan dampak positif kepada siswa.

"Penguatan dan penanaman nilai tersebut bisa dilakukan oleh orang tua atau wali yang mendampingi siswa selama belajar  di rumah. Karena disaat siswa belajar online terkadang tiba-tiba muncul situs-situs berbahaya yang bisa berdampak negatif bagi siswa," paparnya 

Ia menambahkan, jika di sekolah, bagi siswa guru adalah seorang suri tauladan mereka, dimana setiap tingkah laku dan karakter adalah cerminan bagi siswanya.

"Dalam masa pandemi Covid-19, orang tua dan wali yang menjadi suri tauladan siswa di rumah. Karena itu, dalam mengatasi lunturnya nilai moral dan karakter dalam diri siswa, orang tua tidak hanya bertugas mendampingi saat belajar online tetapi juga harus bisa memberikan contoh yang baik kepada anak terutama dalam bersikap dan berucap," terang Adi.

Zuni, wali murid kelas lima, merupakan salah satu wali murid yang merasakan perubahan karakter pada anaknya. Tak seperti biasanya, anaknya yang bernama Haikal sangat rajin dan disiplin waktu dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kini anaknya menjadi sering tidak tepat waktu saat akan belajar maupun beribadah.

"Karena Pandemi Covid-19, pembelajaran menjadi online jadi saya memasang wifi untuk belajar anak saya. Namun saya tidak bisa mendampingi secara penuh saat belajar karena saya sendiri juga bekerja. Sehingga anak saya lebih sering belajar online tanpa pendampingan," kata ibu dua anak ini.

Zuni berharap agar sekolah siswa bisa dilakukan secara tatap muka kembali.

"Semoga pandemi segera mereda dan tidak banyak lagi yang sakit, agar sekolah anak saya bisa tatap muka kembali. Saya ingin  anak saya bisa belajar dengan maksimal dan baik," pungkasnya.

 

Kontributor : Septy Yuanita

Editor : Fitriana

 


Editor:

Daerah Terbaru