• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Jangan Bosan Menyebarkan Ilmu meskipun kepada Satu Orang

Jangan Bosan Menyebarkan Ilmu meskipun kepada Satu Orang
Rais Syuriah PCNU Jombang, KH Abdul Nashir Fattah. (Foto:Istimewa)
Rais Syuriah PCNU Jombang, KH Abdul Nashir Fattah. (Foto:Istimewa)

NU Jombang Online, 
Seorang pendidik atau guru memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya ia harus bisa konsisten menyebarkan ilmunya meskipun kepada satu orang. Perasaan bosan terkadang muncul pada pendidik tatkala harus mengulang-ulang materi atau topik yang dibahas. Terlebih yang diajar sangat terbatas secara nominal.

Pada posisi seperti ini, justru adalah tantangan bagi seorang pendidik untuk bisa mengubah perasaan bosan itu menjadi perasaan senang. Sehingga ilmu-ilmunya terus mengalir kapada santri, murid, pelajar atau sebutan lainnya. 

"Janganlah merasa bosan untuk menyebarkan ilmu walaupun kepada satu orang," kata Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur, KH Abdul Nashir Fattah sebagaimana ia tulis di akun facebook miliknya, Kamis (5/3).

Di samping itu, pendidik perlu memunrnikan niat, semata hanya mentransformasikan ilmunya kepada yang diajari. Hanya itu dan tidak ada alasan dan tujuan lain dalam mendidik. Apalagi muncul rasa ingin pemer, memperlihatkan kemampuannya kepada orang lain dengan kesombongan. Jangan sampai juga karena alasan agar orang lain memperhatikan keberadaan pendidik karena ia telah berjuang, lantaran mendidik dinilai tidaklah mudah.

"Dalam menyebarkan ilmu, hendaknya bertujuan untuk menyebarkan ilmu, bukan mengalihkan perhatian orang lain kepadamu," tulisnya lagi pada Jumat (6/3).

Memang terkadang tidak selelu mulus pendidik dapat diterima oleh sejumlah kalangan di lingkungannya, bahkan oleh muridnya sendiri. Ada saja kadang faktor-faktor eksternal yang bisa menghambat peran guru dalam menyebarkan ilmunya. Namun demikian, pendidik tidak perlu terlalu menghiraukan soal adanya hambatan-hambatan tersebut.

"Setelah itu, jangan ambil pusing, apakah mereka menerimamu atau berpaling darimu," imbuh Kiai Nashir, sapaan akrabnya.

Di luar itu, seorang pendidik sejatinya juga tidak dituntut untuk bisa memahamkan didikannya. Kewajiban pendidik hanya sebatas menyampaikan ilmunya, karena urusan paham dan atau tidak, guru tidak punya otoritas. Yang perlu dilakukan oleh guru usai mengajarkan ilmunya hanya tawakal, pasrahkan kadar pemahaman murid terhadap apa yang disampaikan kepada Allah Swt.

Sekadar untuk diketahui, KH Abdul Nashir Fattah menjadi Rais Syuriyah PCNU Jombang dua periode, dari masa kepengurusan KH Isrofil Amar menduduki di posisi Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang, kemudian diganti oleh KH Salmanudin Yazid hasil konferensi cabang 2017 lalu. Di samping itu Kiai Nashir juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatimiyyah serta pimpinan di Muallimin dan Muallimin Tambakberas, Jombang.

Pewarta: Ahmad 
Editor: Syamsul Arifin


Editor:

Daerah Terbaru