• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Haul Mbah Wahab, Ribuan Jamaah Ikuti Manaqib Kubro

Haul Mbah Wahab, Ribuan Jamaah Ikuti Manaqib Kubro

NU Jombang Online,
Sejumlah rangkaian kegiatan guna menyemarakkan Haul ke-48 almaghfurlah KH Wahab Chasbullah (Mbah Wahab) digelar panitia penyelenggara sejak beberapa waktu lalu. Puncaknya akan berlangsung pada Ahad (14/7) besok.

Salah satu kegiatan terbaru yang digelar adalah Manaqib Kubro Jawahirul Ma'ani. Acara yang dihelat di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang pada Jumat malam (12/7) ini dihadiri oleh ribuan jamaah putra dan putri. Mereka terlihat antusias membaca Manaqib Kubro bersama-sama hingga rampung.

Ketua umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, KH Wafiul Ahdi mengukapkan, pembacaan Manaqib Jawahirul Ma'ani adalah sebagai salah satu upaya untuk senantiasa mencintai dan memuliakan ulama, habaib hingga Rasulullah SAW. Untuk itu di lingkungan pesantren perlu melestarikan manaqib tersebut.

“Karena menghormati serta memuliakan para ulama dan para habaib adalah wujud cinta kita kepada Allah dan Rasulullah,” katanya saat menyampaikan sambutannya.

Diharapkan dengan pembacaan manaqib ini, kecintaan para jamaah kepada para kiai, ulama dan para habib kian bertambah. Di samping itu sudah seharusnya umat muslim umumnya, dan khususnya warga NU mengikuti ajaran-ajaran nabi dengan bimbingan para ulama.

Orang yang demikian itu, kata dia, dalam menjalani hidupnya pasti selamat, lantaran mendapatkan petunjuk Allah SWT.

Pria yang biasa disapa Gus Wafi ini menambahkan, setidaknya ada empat hal yang harus menjadi pegangan manusia. Pertama, manusia harus berupaya berada di jalan yang benar. Kedua, belajar mendengarkan pengajian dengan seksama. Ketiga perbanyak mendengarkan sekaligus membaca sholawat. Yang keempat mencintai ulama.

Dan jika empat hal tersebut sudah menjadi prinsip hidup manusia, khususnya umat muslim, maka menurut dia, akan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.

"Janganlah sampai kita semua di posisi kelima, apa itu? yakni tidak berada di jalan yang benar, tidak belajar, tidak mendengarkan pengajian dan sholawat, tidak mencintai ulama," ujar Gus Wafi. (Muhammad Choirurrojikin/Syamsul Arifin)


Editor:

Daerah Terbaru