• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Minggu, 28 April 2024

Daerah

Gus Iman Kafa Lirboyo: Ikatlah Ilmumu dengan Pena

Gus Iman Kafa Lirboyo: Ikatlah Ilmumu dengan Pena
Agus Abdurrahman Kafabihi atau lebih akrab disapa dengan Gus Iman Kafa dalam rangkaian acara haul Kiai Bisri Syansuri yang diselenggarakan Selasa (26/12/2023) di Aula MAN 4 Jombang. Foto : NU Online Jombang/Syaiful Habib
Agus Abdurrahman Kafabihi atau lebih akrab disapa dengan Gus Iman Kafa dalam rangkaian acara haul Kiai Bisri Syansuri yang diselenggarakan Selasa (26/12/2023) di Aula MAN 4 Jombang. Foto : NU Online Jombang/Syaiful Habib

NU Online Jombang,

Gen Z jangan sampai sepi dari kegiatan intelektual. Ikatlah ilmumu dengan pena. Hal tersebut disampaikan Gus Abdurrahman Kafabihi atau lebih akrab disapa dengan Gus Iman Kafa dalam rangkaian acara haul Kiai Bisri Syansuri yang diselenggarakan Selasa (26/12/2023) di Aula MAN 4 Jombang.

 

Gus Iman Kafa menjelaskan, bahwa tantangan remaja milenial hingga Gen Z di era digital adalah kurangnya konsentrasi. 

 

"Fakta bahwa kita sebagai manusia generasi milenial adalah generasi yang selalu disertai Internet. Mereka ini mempunyai sebuah penyakit yang menjalar ke seluruh lapisan masyarakat di mana mereka hanya bisa konsentrasi dalam 10-15 menit pertama. Untuk sisanya mereka sudah kehilangan konsentrasi," terangnya.

 

Berdasarkan fakta tersebut, seorang murid tidak bisa memperoleh ilmu yang mumpuni jika tidak mampu memaksimalkan konsentrasi selama menuntut ilmu. 

 

"Ulama mengibaratkan bahwa ilmu itu ibarat binatang buas, sedangkan pena adalah rantai pengikatnya. Maka, ikatlah ilmumu dengan pena," tegasnya.

 

Putra pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo ini menjelaskan tentang empat fase seseorang dalam menuntut ilmu.

 

"Pertama, mau bekerja keras dan berusaha mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Selain itu, orang yang menuntut ilmu harus bisa memilih guru yang tepat," paparnya. 

 

Kedua, ia melanjutkan, fase menyimpan ilmu yang didapat. Yakni dengan mengingatnya agar tidak hilang ilmunya. Dan juga, menghindari mengulangi pertanyaan yang sama kepada guru .

 

"Ketiga, fase memanfaatkan ilmu yang didapat untuk dirinya sendiri. Maksudnya adalah mampu memperbaiki dirinya dengan ilmu yang ia miliki sehingga ilmu itu mampu mengangkat derajatnya. Yang terakhir adalah fase mampu menyampaikan ilmunya kepada orang lain. Sehingga ilmu yang dimiliki mampu membantu dan mengangkat derajat orang lain," paparnya.

 

Keutamaan orang yang berilmu, lanjut dia, adalah ketika ia tidak egois tapi bisa memanfaatkannya untuk orang lain. 

 

"Fase ini menjadi puncak kesuksesan seorang penuntut ilmu," pungkasnya.


Daerah Terbaru