Hukum Tahlilan dan Yasinan bagi Orang yang Berhadas Besar
Kamis, 14 Januari 2021 | 11:57 WIB
Seorang warga Denanyar, Kabupaten Jombang memohon penjelasan kepada alfaqir mengenai hukum tahlilan, yasinan, dan nglalar Al-Qur'an (tanpa memegang mushaf) bagi orang yang berhadas besar, seperti wanita yang sedang haid atau orang yang sedang mempunyai hadas janabah.
Bagi orang yang mempunyai hadas besar seperti di atas haram membaca Al-Qur'an bila:
1. Model bacanya keras, (ukuran) minimal telinganya sendiri yang normal bisa mendengar.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
2. Sejak awal baca sudah niat baca Al-Qur'an, meski disertai niat yang lain seperti dzikir.
Namun, bila:
1. Model bacanya pelan, perkiraan telinganya sendiri tidak mendengar (Jawa: umik umik hanya menggerakkan kedua bibir).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
2. Sejak awal baca berniat dzikir, doa, ingin dapat berkah Al-Qur'an (tabarruk), menjaga hafalan Al-Qur'an atau pokok baca (tidak ada niatan apa-apa). Maka tidak haram. Karenanya silakan dilanjut tahlilan nya, yasinannya, dan nglalarnya.
Refrensi : i'anatuttholibin juz 1 halaman 69
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Wabillahittaufiq
*Kiai M Sholeh, Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND