Nasional

Hindari Intervensi Pihak Luar, Koin Muktamar NU Harus Kembali Digalakkan

Kamis, 7 Oktober 2021 | 10:31 WIB

Hindari Intervensi Pihak Luar, Koin Muktamar NU Harus Kembali Digalakkan

Logo NU. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Jombang
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru, Prof Nadirsyah Hosen menyampaikan, warga NU perlu memikirkan pendanaan Muktamar ke-34 di Lampung, mengingat perhelatan musyawarah tertinggi NU itu kian dekat.

 

Ia menegaskan, sumber pendanaan Muktamar itu menjadi penting dipikirkan karena akan berkaitan dengan kualitas pelaksanaan Muktamar. Ia berharap Muktamar ke-34 NU berlangsung mandiri, tidak ada dana dari luar yang membiayai rangkaian Muktamar.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Agar dalam Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ini yang berkualitas, bermartabat, dan bermanfaat (3B) kita perlu memikirkan kemandirian dana pelaksanaan Muktamar," katanya, Selasa (5/10/2021) dikutip dari sosial medianya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Gus Nadir sapaan akrabnya mengingatkan, pelaksanaan Muktamar rawan intervensi dari pihak luar. Karenanya, kemandirian dana dari NU dan untuk NU itu perlu digalakkan, seperti koin Muktamar yang beberapa tahun terakhir dilakukan di beberapa wilayah dan daerah. Menurutnya, itu perlu digaungkan kembali untuk menjaganya marwah NU dalam pagelaran Muktamar ke-34. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Kita perlu menggalakkannya kembali koin Muktamar dalam jangka waktu 80 hari menuju hari H," katanya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Koin Muktamar sempat masif dilakukan pengurus NU di berbagai daerah sejak 2019-2020. Badan otonom (Banom), lembaga NU, dan beberapa institusi lain di tubuh NU bersama-sama menggalang dana melalui koin Muktamar ke-34. Perolehannya kala itu cukup besar, dan merata di sejumlah titik.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Gus Nadir berharap perolehan koin Muktamar tersebut dikelola dengan baik oleh para petugas agar benar-benar bisa membiayai semua kebutuhan Muktamar ke-34. 

 

"Kita tidak perlu meminta dana ke penguasa dan pengusaha. Kemandirian menjadi penting. Gotong royong menggalang dana Nahdliyin menjadi krusial sekaligus membuktikan kekompakan kita bersama," ujarnya.

 

Kontributor: M Choirurrojikin
Editor: Ahmad

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait