NU Online Jombang,

Baitul Maal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) Kabupaten Jombang sementara menutup program tabungan berjangka berhadiah terhitung sejak bulan Agustus ini. Jenis tabungan yang makin digemari masyarakat Jombang ini ditutup lantaran surat keputusan (SK) terkait program itu sudah habis.

 

Demikian ini sebagaimana terkonfirmasi dari Pimpinan Cabang BMT NU Jombang Cabang Mojowarno, Mukhlisoni. Ia menyampaikan, SK tentang tabungan berjangka berhadiah yang diterbitkan BMT NU pusat itu sudah berakhir. Karenanya, semua cabang BMT NU termasuk BMT NU pusat sendiri sementara tidak melayani jenis tabungan deposito berhadiah itu. 

 

"Iya betul, program ini sudah berjalan, terakhir sejak bulan kemarin," katanya singkat saat dikonfirmasi oleh NU Online Jombang, Ahad (6/8/2023). 

 

Ditanya terkait kemungkinan akan dibuka kembali, dirinya menyampaikan menunggu adanya pembaruan SK dari BMT NU pusat. "Itu menunggu instruksi dari pusat mas," ujarnya. 

 

Perihal yang sama disampaikan Pimpinan Cabang BMT NU Jombang Cabang Jogoroto, Ali Mustakim. Ia mengatakan, tabungan berjangka berhadiah di BMT NU Jombang tidak ditutup permanen. Program itu berhenti karena SK-nya telah habis dan tentu akan dibuka kembali di kemudian hari dengan program yang sama atau bisa jadi dengan formulasi baru.

 

"Insyaallah untuk pengurus habis ini akan membuat peraturan terbaru atau paling tidak itu membuat SK terbaru tentang tabungan berjangka atau tabungan deposito," katanya. 

 

Oleh karena itu, lanjut dia, nasabah-nasabah BMT NU Jombang, termasuk atau calon nasabah diminta untuk menunggu ketentuan resmi dari BMT NU. BMT NU Jombang menurutnya akan berikhtiar semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik untuk nasabahnya.

 

Lebih lanjut, Ali menegaskan, keberadaan BMT NU diharapkan terus mengalami kemajuan atau progres. Untuk itu bisa jadi nanti ada kejutan-kejutan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Jombang pada umumnya. 

 

"Jadi tidak berhenti, bukan. Insyaallah ada lagi. Dan ini setiap periode itu akan selalu berubah-ubah itu menyesuaikan kondisi masyarakat atau permintaan masyarakat," pungkasnya.