Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh

Daerah

Ini Sumbangsih LP Ma'arif NU untuk Pendidikan Indonesia

Ketua Lembaga pendidikan Ma'arif NU Kabupaten Jombang, Nur Khojin (Foto : NU Online/Ira Wahyu Wardhani)

NU Online Jombang,

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Jombang, Jawa Timur bertekad majukan pendidikan di Indonesia melalui penguatan Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja), kemandirian dan sinergitas.

 

Nur Khojin, ketua PC LP Ma’arif NU Jombang mengatakan, hal yang ingin dicapai LP Ma'arif NU dalam hal pendidikan yang paling pertama adalah penguatan aqidah Aswaja kepada anak didik baik dari mindset maupun karakter.

 

Karena itu, untuk menguatkan pendidikan Aswaja, sekolah-sekolah yang dinaungi oleh LP Ma'arif menekankan pembelajaran melalui kurikulum Aswaja terbaru. 

 

"Kurikulum Aswaja ini merupakan hasil revisi terbaru yang dilakukan oleh tim pengembangan Aswaja. Mulai dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hingga Ujian Akhir Ma’arif NU (UAMN). Kurikulum yang terbaru telah disesuaikan dengan kurikulum 13," jelasnya.

 

Selain itu, Nur Khojin menegaskan, untuk lebih mendalami karakter Ahlussunnah Wal jama'ah, siswa tidak hanya diberikan teori melainkan juga melakukan praktik langsung. Salah satunya dengan cara menanamkan kepedulian kepada sesama.

 

"Jadi kami membuat Gerakan siswa sedekah manfaat teman sebaya (Manteb) dengan menggunakan payung JPZIS yang kerjasama dengan NU Care - LAZISNU. Dari sini kami ingin anak-anak memiliki kepekaan sosial terhadap teman-temannya. Sehingga ketika ada temannya yang sakit dan kekurangan, anak-anak bisa memiliki kepedulian," jelasnya.

 

Selain itu, lanjut dia, pendidikan karakter dalam Aswaja juga mengarahkan anak-anak menjadi pribadi yang mandiri. Salah satunya dengan melatih kemandirian melalui kegiatan kepramukaan yang sinergis dengan Satuan Komunitas atau Sako Ma’arif (Sakoma).

 

"Sakoma adalah bentuk komunitas yang berada di lingkungan Lembaga Pendidikan (LP) Maarif yang mengelola kegiatan dan pembinaan di bidang kepramukaan. Sakoma tidak berjalan sendiri. Dia juga menginduk dengan kwarcab kabupaten Jombang namun bedanya, disini kami lebih menekankan untuk menciptakan pendidikan pramuka yang berkarakter keagamaan," paparnya.

 

Ia menambahkan, esensi kemandirian ini dimaksudkan untuk menciptakan kondisi yang solid dan kondusif di satuan pendidikan demi bakti pendidikan itu sendiri bagi Nahdliyin. Sehingga, lanjut dia, lembaga pendidikan memiliki kemandirian baik segi pengelolaan, pembiayaan, operasional, maupun proses pembelajaran.

 

Hal tersebut menurutnya, menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki oleh sekolah-sekolah NU. Sekolah atau madrasah NU, tak hanya diajarkan untuk meraih prestasi akademik yang gemilang maupun skill non akademik tetapi juga mengarahkan anak didik untuk memiliki karakter yang paham tentang moderasi beragama.

 

Sekolah atau madrasah yang kini dinaungi oleh PC LP Ma’arif NU Jombang berjumlah sekitar 430. Baik itu milik NU secara legal formal maupun milik jamaah atau yayasan mandiri.

 

Selaras dengan slogan LP Ma’arif NU Jombang yang harus mampu melakukan sinergi, memberikan manfaat serta mbarokahi, ia berharap dapat sinergis dengan sistem pendidikan era sekarang. 

 

"Kami ingin pendidikan NU dapat selaras dengan sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia saat ini. Namun, harus tetap berpegang pada khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain,” ungkap pria asal Kesamben, Jombang ini.

 

Nur Khojin menegaskan, pendidikan di Indonesia membutuhkan campur tangan masyarakat tak jauh dari regulasi yang dibuat pemerintah. 

 

Demi menjaga keutuhan NKRI, dirinya berharap Nahdliyin mampu berkontribusi dalam pendidikan. Serta, menjadikan anak Indonesia sebagai pelajar yang memiliki kekuatan moderasi, bukan liberal kiri atau kanan.

 

“LP Maarif NU juga Ingin memastikan undang undang dasar dan tata managemen pendidikan di Indonesia menjadi terarah. Sehingga, mampu menjadi pihak yang memiliki peran besar dalam peningkatan indeks pembangunan masyarakat," tandasnya.

 

Kontributor : Ira Wahyu Wardhani

Editor : Fitriana

Ira Wahyu Wardhani
Editor: Nur Fitriana