BMKG Juanda: Waspada, Angin Kencang Tak Dapat Diprediksi Berakhirnya
Kamis, 20 Januari 2022 | 04:28 WIB

Kondisi rumah yang rubuh akibat angin puting beliung yang menerjang di kecamatan Megaluh, Kabupaten (Sumber Foto : Kompas.com)
NU Online Jombang,
Belakangan ini hujan deras disertai angin kencang terasa di wilayah kabupaten Jombang. Fenomena angin yang tak seperti biasanya itu acapkali terjadi pada siang hingga sore hari. Selasa (11/01/2022) lalu bahkan terjadi angin puting beliung yang menerjang dua desa di Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.
Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, Diah memberi penjelasan terkait sebab terjadinya angin kencang di wilayah jawa timur khususnya di kabupaten Jombang belakangan ini.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Menurut Diah, puncak musim hujan di wilayah Jawa Timur merupakan salah satu sebab terjadinya angin kencang. Menurut dia, hal ini disebabkan adanya tekanan yang signifikan.
"Hal itu disebabkan adanya perbedaan tekanan yang signifikan di area utara dan selatan equator," jelasnya saat dikonfirmasi NU online Jombang.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Berdasarkan analisis isobar, lanjut Diah, ada pembentukan pusat tekanan yang berbeda, yaitu di wilayah barat laut benua Australia dan wilayah equator benua Asia.
"Terbentuk pusat tekanan rendah di wilayah barat laut benua Australia yang mencapai 1002hPa, sementara di wilayah equator, terbentuk pusat tekanan tinggi sebesar 1028hPa di benua Asia," ujarnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Atas peristiwa tersebut menurutnya, perbedaan yang seperti itu dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan angin hingga membuat semakin kencang di wilayah Jawa Timur.
"Perbedaan tekanan tersebut berpengaruh pada peningkatan kecepatan angin di pulau jawa termasuk jawa timur," jelasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Di tinjau dari hasil pengamatan BMKG Juanda Sidoarjo, angin di wilayah Jawa Timur bisa mencapai 64 km/jam. Namun aktivitas tersebut belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.
"Hasil pengamatan BMKG Juanda, angin maksimum dapat mencapai 32 Knots atau 64 km/jam. Adapun terkait dengan berakhirnya peristiwa angin kencang ini belum bisa kami prediksi lantaran pusat tekanan rendah yang sulit untuk diprediksi," pungkasnya.
Kontributor : Karimatul Maslahah
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Editor : Fitriana
ADVERTISEMENT BY ANYMIND