Deskripsi Masalah:
Sering kita jumpai kebiasaan para petani ketela, kacang tanah dan polo pendem sejenisnya ketika sudah saatnya memanen mereka menjual hasil panen tersebut kepada tengkulak dengan model tebasan (jual beli polo pendem yang barangnya masih dalam tanah ladang penjual).

 

Pertanyaan:

1. Adakah pendapat Ulama yang membolehkan jual beli model tersebut?

 

Jawaban 
Ada pendapat Ulama’ yang membolehkan jual beli dengan model tebasan (jual beli polo pendem yang barangnya masih dalam tanah ladang penjual). 

 

درر الحكام شرح غرر الأحكام – (6 / 206)

( تَنْبِيهٌ ) : إذَا كَانَ الْمَبِيعُ مَغِيبًا تَحْتَ الْأَرْضِ كَالْجَزَرِ وَالسَّلْجَمِ وَالْبَصَلِ وَالثُّومِ وَالْفُجْلِ بَعْدَ النَّبَاتِ إنْ عُلِمَ وُجُودُهُ تَحْتَ الْأَرْضِ جَازَ وَإِلَّا فَلَا.

 
 

Terjemah: diperbolehkan menjual barang yang berada di dalam tanah seperti ubi, lobak, bawang merah dan bawang putih setelah tanaman itu tumbuh dan wujudnya sudah diketahui.

 

سلم التوفيق 53

قَالَ الحِصْنِيْ وَفِي صِحَّةِ بَيْعِ ذَلِكَ قَوْلَانِ أَحَدُهُمَا أَنَّهُ تَصِحُّ وَبِهِ قَالَ الأَئِمَّةُ الثَلَاثَةُ وَطَائِفَةٌ مِنْ أَئِمَّتِنَا مِنْهُمْ البَغَوِيْ والرَّوْيَانِي

 
 

Terjemah: Imam Al-Hishni berkata; di dalam perkara sahnya penjualan polo pendem ada dua pendapat, salah satunya menyatakan sah. dan diantara Ulama’ yang mengesahkannya adalah Imam Tsalasah (Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ahmad) sedangkan golongan dari Ulama’ Mahdzab Syafi’i yang membolehkan yakni Imam Al-Baghowi dan Imam Ar-Rouyani

 

2. Jika tidak ada bagaimana solusinya?

Pertanyaan gugur karena jawaban a.

 

(As’ilah dari MWCNU Ngoro)

 

Catatan: Putusan hukum di atas merupakan hasil bahtsul masail ke II LBMNU Jombang. Diselenggarakan Ahad, 03 Maret 2013 M / 21 Jumadil Awal 1434 di kantor MWCNU Ngoro Jombang