Santri Tebuireng Lakukan Tes Swab dan PCR Sebelum Masuk Pondok
Sabtu, 7 November 2020 | 07:30 WIB
NU Jombang Online,
Hari ini, Sabtu (7/11) merupakan hari pertama masuknya santri ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng. Pekan ini adalah tahap akhir santri masuk pondok setelah sebelumnya sejumlah santri sudah lebih dulu kembali ke pondok. Santri masuk secara bertahap sebagai langkah pertama untuk meminimalisir tersebarnya covid-19 di Ponpes. Sebelum masuk, mereka melakukan tes swab dan PCR untuk screening sebelum masuk pondok. Kegiatan tersebut dilakukan di area makam Gus Dur.
Nur Hidayat, juru bicara Ponpes Tebuireng mengatakan, hari ini merupakan hari pertama kembalinya santri ke pondok. Ada sekitar 1.396 santri dari kelas 8 dan 7 yang mendapat undangan untuk kembali ke pondok yang  jadwal kedatangannya dari tanggal 7 hingga 12 November 2020.
"Ada sekitar 1.396 santri yang kita undangan untuk kembali ke pondok. Untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan yang rentan akan penyebaran Covid-19, kita jadwal kedatangannya sampai tanggal 12 November nanti. Hari ini ada sekitar 250 santri yang berasal dari daerah Jawa Timur," ujar Dayat.
Swab dan PCR tak terpisahkan dalam metode tes untuk menegakkan diagnosis Covid-19. Swab adalah cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ) . Swab dilakukan pada nasofaring dan atau orofarings. Pengambilan ini dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofarings dan atau orofarings dengan menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.
Sedangkan Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus. Uji ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif atau tidak SARS Co-2. Jika dibandingkan dengan rapid test, pemeriksaan rapid test PCR lebih akurat. Metode ini jugalah yang direkomendasikan WHO untuk mendeteksi Covid-19.
"Dulu kita pakai tes rapid tapi hasilnya tidak begitu akurat. Sehingga kita harus mengisolasi anak-anak terlebih dahulu. Hal itu membuat pengurus Ponpes tidak fokus. Nah, tes swab dan PCR ini relatif cepat dan akurat. Anak-anak yang dinyatakan negatif bisa masuk ke asrama langsung tanpa diisolasi terlebih dahulu," jelasnya.
Dayat menambahkan, jika ada santri yang diketahui kurang sehat dan dinyatakan positif dari tes swab dan PCR nanti,  akan segera dilakukan penanganan serta diisolasi di gedung Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) yang telah disiapkan oleh pihak Ponpes Tebuireng.
"Di tempat isolasi, santri akan dimotivasi dan dirawat untuk menambah daya imun. Mereka juga akan diberikan makanan bernutrisi dan diajak olahraga secara teratur. Kami juga akan memberikan anak-anak siraman rohani untuk menambah semangat mereka," jelasnya.
Dayat berharap, dalam tes swab dan PCR tidak ditemukan santri yang positif covid-19 sehingga santri bisa segera kembali ke pondok. Melakukan kegiatan belajar dan mengaji seperti biasa.
Pewarta: Rohmadi
Editor: Fitriana
Terpopuler
1
Iin Inayatul Ainiyah, Perempuan Tangguh di Balik Berkembangnya BMT NU Kesamben
2
Polemik Kenaikan PBB, Anggota DPRD Jatim Ingatkan Pemerintah Kebijakan Harus Berbasis Kajian Mendalam
3
Khutbah Jumat: Renungan di Penghujung Bulan Safar, Ibadah Makin Meningkat atau Justru Masih Kosong?
4
LF PBNU Umumkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin Besok, Mualid Nabi 2025 pada 5 September
5
IPNU-IPPNU Sambongdukuh Meriahkan HUT RI dengan Aneka Lomba
Terkini
Lihat Semua