NU Jombang Online,Â
Kemandirian yang belakangan ini menjadi topik penting di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) direspons positif oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang. Kemandirian yang dimaksud adalah mengupayakan gerak-langkah organisasi tidak bergantung kepada pihak di luar NU.
Melalui berbagai lembaga yang dimiliki PCNU di Kota Santri ini, para pengurus tengah melakukan terobosan-terobosan yang mendukung terciptanya kemandirian itu.
Di antara lembaga tersebut seperti NU-Care-LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama). Lembaga yang bergerak di bidang ZIS itu tengah mengoptimalkan peran Unit Pengelola Zakat Infak dan Sedekah (UPZIS) sekaligus membentuknya di wilayah-wilayah yang belum ada UPZIS-nya.
Sementara UPZIS di Kota Santri ini dibentuk mulai dari tingkat kecamatan hingga ke sejumlah desa atau tingkat ranting. Semua UPZIS menjadi sayap atau kepanjangan tangan dari peran NU Care-LAZISNU Jombang yang diharapkan berkontribusi maksimal terhadap kebutuhan-kebutuhan jamiyah dalam hal ini program-program Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU). Juga jamaah bahkan masyarakat umum yang sedang membutuhkan.
"Semua akan tercapai bila saling mensupport dan saling sinergi dengan baik.
Saling Percaya, bekerjasama, dan sama-sama bekerja," kata Ketua NU Care-LAZISNU Jombang, Ahmad Zainudin, Selasa (17/11).Â
Ia menjelaskan, UPZISNU di tingkat kecamatan di Jombang mayoritas sudah terbentuk dan berjalan sesuai dengan program-program yang dimiliki.Â
Kini, fokus utama NU Care-LAZISNU mengoptimalkan peran dan meningkatkan sumber daya pengelola serta mendirikan UPZIS di tingkat ranting atau desa, juga Jaringan Pengumpul Zakat Infak dan Sedekah (JPZIS) di tingkat madrasah Ma'arif yang belum terbentuk. Di samping itu edukasi pengelola kepada masyarakat tentang pentingnya bersedekah juga tentu tak bisa dilewatkan.
"Optimis bahwa target di 2021 semua ranting NU di Jombang mandiri dalam berkegiatan baik ritual maupun sosial dengan gerakan sedekahnya," jelas Gok Din, sapaan akrabnya.
Dari sekian banyak desa yang ada di Jombang sekitar 306 desa, ia mengungkapkan, UPZIS sudah terbentuk lebih dari separuh jumlah keseluruhan desa yang tersebar di lintas kecamatan. Sehingga target pendirian semua UPZIS pada tahun 2021 diyakini dapat direalisasikan.
"Sekarang sudah 60 persenan yang sudah terbentuk. Pergerakannya tentu beragam di setiap UPZIS," ucapnya.
Sementara sumber keuangan yang dikelola dikelola UPZIS di antaranya dari zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat di masing-masing kecamatan atau desa. Bahkan NU Care-LAZISNU menyiapkan kaleng kotak infak (Koin) kemandirian yang dapat dimanfaatkan oleh UPZIS. Kaleng tersebut diberikan kepada masyarakat untuk memudahkan mereka yang hendak bersedekah melalui UPZIS.
Pewarta: AhmadÂ
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua