• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 2 Mei 2024

Daerah

Mahasiswa STIT-UW Jembatani Guru TPQ Belajar Metode Ngajar Qur'an Kekinian

Mahasiswa STIT-UW Jembatani Guru TPQ Belajar Metode Ngajar Qur'an Kekinian

NU Jombang Online, 
Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Urwatul Wutsqo (STIT-UW) Jombang, Jawa Timur mengadakan diklat Qur-any se-Kecamatan Perak untuk Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Ahad (19/5) di Desa Kalangsemanding, Perak. Kecamatan Perak sendiri terdiri dari 12 desa.

Acara diklat dengan tema 1000 Guru Qur-any untuk Generasi Bangsa ini adalah sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan metode-metode mengajar Al-Qur’an dengan nuansa kekinian. Sehingga akan lebih efektif dan mudah dipahami para peserta didiknya (santri TPQ).

"Diharapkan mampu menjadi wadah untuk guru TPQ yang ada di Perak untuk saling bertukar pengalaman dan memberikan motivasi supaya ke depan bisa lebih modren lagi metode yang digunakan dalam mengajar," kata Ketua Panitia Diklat, Wildan. 

Metode-metode yang sifatnya lebih modern menurutnya memang perlu dimiliki seorang guru. Sebab hal itu akan memberikan semangat tersendiri bagi peserta didiknya kala belajar Al-Qur’an.

Akhir-akhir ini ia katakan generasi bangsa masih banyak yang tidak memahami Al-Qur’an dengan baik. Untuk itu perlu menjadi perhatian khusus, terutama dari lembaga pendidikan itu sendiri. Lembaga pendidikan dengan tenaga didik yang dimilikinya harus bisa menyasar mereka yang masih belum memahami Al-Qur’an dengan sempurna.

"Semoga diklat ini mampu mencetak guru untuk generasi bangsa yang akhir-akhir ini mulai mengalami degradasi akhlak," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kalangsemanding, Fakhrurrozi mengatakan, dengan adanya acara ini diharapkan guru-guru TPQ di Kecamatan Perak bisa lebih semangat dalam mendidik para santrinya. "Sehingga mampu mencetak generasi bangsa yang Qur-any dan religius," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Camat Perak, Syamsul Arifin mengungkapkan, upaya memahami Al-Qur’an dengan sempurna penting dilakukan semenjak di usia dini. Upaya tersebut tentu juga berkaitan dengan bagaimana metode yang diterapkan seorang guru kepada para santrinya.

Maka tak heran, jika ada sebagian generasi bangsa yang justru berpaham radikal, lantaran cara memahami Al-Qur’an yang kurang benar. "Untuk itu mahasiswa harus jadi garda terdepan dalam melwan paham-paham radikal dengan cara mau meluangkan waktu untuk terjun dan bersosial dengan masyarakat, salah satunya dengan mau mengajar di TPQ. TPQ adalah salah satu tempat pertama bagi anak-anak untuk mengenal Tuhan, rasul dan agamannya," tuturnya.

Pantauan di lokasi, kurang lebih dari 60 peserta antusias mengikuti diklat hingga rampung. 

Sementara salah satu materi diklat adalah metode Qur-any. Metode buah pikiran KH. M. Qoyim Ya'qub ini menjadi metode yang khas diajarkan di Pondok Pesantren Al-Urwatul Wutsqo dan sejumlah unit pendidikan yang dimiliki. (Jaya Hendra/Syamsul Arifin)
 


Editor:

Daerah Terbaru