• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Kader PMII Jombang Matangkan Pengetahuan Peta Politik

Kader PMII Jombang Matangkan Pengetahuan Peta Politik
Seminar santri melek politik di kantor PC PMII Jombang. (Foto: Istimewa)
Seminar santri melek politik di kantor PC PMII Jombang. (Foto: Istimewa)

NU Jombang Online, 
Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Jombang menggelar Seminar yang bertajuk Santri Melek Politik di Aula PC PMII Jombang, Desa Kebuhkembeng, Peterongan, Jombang, Senin (26/10/2020). Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian aneka acara untuk memperingati Hari Santri 2020.

Kegiatan yang ini diikuti oleh perwakilan anggota dan kader PMII se-Jombang ini menghadirkan narasumber dari beberapa politikus. Di antaranya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi IV, Emma Umiyyatul Chusna (Neng Ema) dan anggota DPRD Jawa Timur Komisi B, Ahmad Atho'illah. Di samping itu ada juga Komisioner KPU Jombang, As'ad Khoirudin serta Komisioner Bawaslu Jombang Ahmad Yani.

Ketua pelaksana kegiatan Muhammad Azmi R mengatakan, Kegiatan ini merupakan suatu bentuk pembelajaran bagi kader PMII yang berminat di bidang politik. Sebagai kader intelektual kader PMII harus paham dan melek terhadap peta perpolitikan di Indonesia saat ini.

"Sebagai calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia. Kegiatan ini merupakan wadah bagi para kader yang berminat di Politik. Sebagai wadah agar kader PMII paham akan politik di Indonesia saat ini," katanya.

Sementara itu, Neng Ema saat menyampaikan materinya mengatakan, kegiatan seperti ini sangat positif dan penting bagi kader PMII untuk paham politik dengan sistem pemerintahan yang ada di Indonesia.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini, positif dan sangat bagus temanya. Penting bagi kader PMII paham akan politik di Indonesia saat ini," ungkap Politisi PPP ini.

Menurutnya, kader PMII harus paham sejarah perpolitikan di Indonesia, pendidikan politik, dan pendewasaan dalam berpolitik, bahwa beda pilihan dalam berpolitik adalah hak asasi bagi setiap manusia. Namun, yang menentukan kedewasaan dalam politiknya adalah sejauh mana ia saling menghormati terdapat perbedaan itu. 

"NU bisa besar dan kuat kalau kader-kader dari NU bisa duduk dan bersuara di parlemen dari partai manapun, saya yakin kader PMII paham partai-partai mana yang pas untuk dijadikan kendaraan politiknya tidak di satu partai saja," jelasnya.

Neng Emma berharap, PMII sebagai organisasi kaderisasi dan pergerakan harus terus berikhtiar untuk perubahan bangsa lebih baik. Cara yang bisa ditempuh salah satunya adalah kader PMII harus mampu berperan dan mengambil peluang di kancah perpolitikan.

"Kader PMII sebagai penerus bangsa, ayo bersiap jadi pemimpin, jangan berteriak di luar pagar tapi harus kita buktikan bahwa kader PMII juga bisa duduk jadi bagian dari pengambil kebijakan. Supaya kita bisa lebih keras untuk berjuang dan lantang bicara demi rakyat dan bangsa indonesia," pungkasnya.

Kontributor: Rohmadi
Editor: Syamsul Arifin 


Editor:

Daerah Terbaru