Daerah

Saat Pandemi, Santri Baru makin Cepat Beradaptasi di Pesantren

Jumat, 2 Oktober 2020 | 01:08 WIB

Saat Pandemi, Santri Baru makin Cepat Beradaptasi di Pesantren

Para santri Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang usai mengikuti kegiatan pesantren. (Foto: NU Jombang Online)

NU Jombang Online,
Pengasuh Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Abdussalam Shokhib menyampaikan, ada hal positif yang dirasakan santri-santri baru saat di pesantren di tengah pandemi Covid-19. Yakni, mereka mendapat perhatian dan pengawasan yang lebih dibandingkan situasi normal seperti sebelum-sebelumnya.

"Karena intensitas kita di dalam mengawasi santri, kita memantau lebih sering. Saya juga sering memberikan pengarahan bagi para pembina kamar bahwa kalau ada problem yang dihadapi santri baru segera bisa ditangan," ungkapnya kepada NU Jombang Online beberapa waktu berselang.

Dengan demikian, adaptasi santri baru juga cukup cepat dengan lingkungan pondok pesantren. Santri baru mayoritas tidak ada yang tidak betah, semuanya kerasan. Ditambah lagi banyak teman barunya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

"Kalau waktu normal, adaptasi anak baru itu cukup lama. Nah ini tidak, satu bulan kayaknya sudah kerasan," jelasnya.

Ia menyampaikan, pesantren yang didirikan oleh Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri ini menampung kurang lebih 2000 santri. Sementara untuk santri barunya pada tahun ini sekitar 700 santri. Angka ini menurutnya masih terbilang normal meski dalam situasi pandemi. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

"Terhadap antusias santri mondok ke pesantren di tengah siatuasi Covid-19 tidak begitu berpengaruh. Angka 700 santri baru itu masih sangat normal kalau di sini," ucapnya.

Peria yang kerap disapa Gus Salam ini mengungkapkan, aktivitas santri sudah berlangsung sejak beberapa waktu terakhir. Semua santri baru dan santri lama mengikuti kegiatan-kegiatan yang disusun pesantren sebagaimana situasi normal.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Yang membedakan, imbuhnya, masing masing santri dituntut untuk selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19 layaknya yang dianjurkan oleh pemerintah. Seperti menjaga kebersihan, memakai masker, menjaga jarak, dan lain sebagainya.

"Shalat jamaah harus berjarak, ngaji, sekolah diniyah harus memakai masker," tuturnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Cucu KH Bisri Syansuri menegaskan, pesantren sangat taat terhadap imbauan pemerintah terkait protokol kesehatan. Menurutnya, mayoritas pesantren NU melalui pengasuhnya telah memberikan contoh akan pentingnya penegakan protokol kesehatan di masa pandemi kepada santrinya.

"Saya bisa memastikan, bahwa pesantren mayoritas taat kepada protokol kesehatan yang keluaran pemerintah. Ini sangat luar biasa bagi pesantren," 

Pewarta: Ahmad 
Editor: Syamsul Arifin 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait