• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Ekonomi

Piawai Melukis dan Membuat Kerajinan, Kader IPPNU ini Meraup Rupiah dari Rumah

Piawai Melukis dan Membuat Kerajinan, Kader IPPNU ini Meraup Rupiah dari Rumah
Salsa, Pengurus IPPNU Wonosalam saat eksis dengan sejumlah karya bisnisnya (Foto: Dokumen pribadi Salsa)
Salsa, Pengurus IPPNU Wonosalam saat eksis dengan sejumlah karya bisnisnya (Foto: Dokumen pribadi Salsa)

NU Jombang Online,
Hanya yang pandai mencari peluang dalam situasi sulit yang dapat bertahan di era pandemi covid-19. Adalah Salsa Dya Sevia Putri yang memanfaatkan waktu di rumah saja menjadi lebih bermakna dan menghasilkan pundi-pundi rupiah. Karena proses belajar mengajar masih daring (melalui metode online), Salsa memanfaatkan waktu luangnya agar lebih bermanfaat.

Perempuan yang aktif menjadi salah satu pengurus Ikatan Pelajar Perempuan Nadlatul Ulama (IPPNU) Wonosalam itu belajar otodidak membuat bingkisan dalam bentuk buket bunga.

Perempuan yang juga piawai melukis ini sejak 2 bulan silam mendapatkan dorongan dari teman dan keluarganya untuk membuka usaha dengan kemampuan yang dia miliki. Akhirnya, dengan modal bismillah dan niat mencari berkah, ia mulai membuka usaha yang hingga kini ia geluti ini.

"Sejak Mei, saya sudah membuka usaha ini. Saya mulai menerima pesanan buket bunga yang dipadukan dengan coklat atau cookies serta lukisan lainnya," ujarnya kepada pewarta NU Jombang Online.

Dari tangan kreatifnya, belia berusia 17 tahun itu menyulap kain tile, pita dan beberapa pernak-pernik lainnya menjadi bingkisan yang dapat mendulang rupiah. Selain itu, dengan kemampuan melukisnya, Salsa juga menjadikan lukisannya sebagai hiasan dinding. 

"Kalau bahan untuk pembuatan buket hanya dibutuhkan kertas, gunting, dan kain saja. Akan tetapi itu sesuai dengan permintaan. Soalnya, banyak jenis buket yang dapat dipesan customer. Sementara untuk karya gambar, saya hanya membutuhkan pensil, spidol dan sejumlah alat untuk melukis saja. Kadang, lukisan yang saya buat atas permintaan pemesan, disertai dengan pigura,” jelasnya.

Buket yang dipasarkan Salsa dihargai 30 ribu hingga 100 ribu rupiah tergantung desain dan isi dari buketnya. Untuk lukisan, Salsa menyesuaikan harganya dengan tingkat kesulitan yang dia lalui dalam membuat lukisan tersebut.

Sementara itu, perempuan yang bertempat tinggal di Dusun Plumpung, Desa Gelengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang ini memasarkan usaha tersebut dari mulut ke mulut temannya dan juga sosial media.

"Ya Alhamdulillah berkat restu orang tua dan teman-teman organisasi yang turut membantu memasarkan, selama 2 bulan ini pesanan mengalir rutin. Walaupun masih sedikit, tapi bagi saya itu sudah Alhamdulillah. Karena saya masih pemula, jadi masih banyak hal lain yang harus dipelajari dari pesan dan kesan dari pelanggan," ujar Salsa.

Kedepan, ia berharap dapat memiliki toko atau tempat usahanya sendiri agar dapat memamerkan sejumlah lukisan dan contoh buket yang ia buat sendiri.

"Kan kalau punya toko sendiri, mau berusaha itu gampang. Jadi calon pelanggan dan pelanggan dapat melihat contoh kerajinannya secara langsung. Kalau sementara ini kan pelanggan hanya melihat melalui Instagram dan komunikasi di wa saja. Semoga bisa segera terealisasi untuk memiliki lokasi usaha," imbuh perempuan yang kini tengah duduk di kelas 3 MAN 3 Kediri ini penuh harap.

 

Kontributor : Muhammad Fa'iz Hasan
Editor : Fitriana


Editor:

Ekonomi Terbaru