Pria Tendang Sesajen Semeru, Gus Wafi Tegaskan Pendekatan Fiqih Dakwah Harus Diutamakan
Rabu, 12 Januari 2022 | 17:50 WIB
NU Online Jombang,
Beberapa hari lalu, beredar video viral di media sosial, seorang laki-laki berinisial HF yang menendang sesajen di dekat area gunung Semeru. Diketahui, pelaku merupakan warga dari Dusun Dasan Tereng, Kelurahan Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur.
Hal tersebut mendapat respons dari salah satu ulama Tambakberas Jombang, KH Wafiyul Ahdi. Dirinya mengatakan, sesajen yang dibuang HF wajar jika sampai memicu keributan di media sosial. Sebab menurutnya, sesajen tersebut adalah suatu tradisi masyarakat yang diyakini oleh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Perbuatan menendang sesajen yang divideokan itu jelas memancing keributan masyarakat. Karena, sesajen itu tradisi yang diyakini sebagian masyarakat setempat untuk memohon kebaikan kepada Tuhannya," ujarnya pada Rabu (12/01/22).
Pria yang kerap disapa Gus Wafi ini menilai bahwa peristiwa tersebut tidak bisa dinilai dengan menggunakan pendekatan fiqih murni saja melainkan harus menggunakan pendekatan fiqih dakwah.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Kalau merasa tidak cocok dengan adanya sesajen karena mengandung unsur syirik, mestinya caranya tidak seperti itu. Karena, pendekatan fiqih dakwah harus diutamakan daripada pendekatan fiqih murni. Sehingga, ajaran Islam bisa diterima dengan baik tanpa merusak harmoni di tengah masyarakat," tuturnya.
Dari peristiwa tersebut, muncul dugaan bahwa tindakan yang dilakukan HF bukan hanya menghilangkan kesyrikan saja, tetapi ada unsur kesengajaan untuk menghilangkan tradisi.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Dugaan saya, tindakan menendang sesajen itu bukan sekedar berniat menghilangkan kesyirikan tapi ada faktor kesengajaan untuk menghilangkan tradisi masyarakat yang mestinya masih bisa diislamisasikan," pungkas Gus Wafi.
Kontributor : Karimatul Maslahah
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Editor : Fitriana
ADVERTISEMENT BY ANYMIND