Khutbah

Khutbah Jumat: Bulan Sya'ban, Persiapan Spiritual Menuju Ramadhan

Jumat, 7 Februari 2025 | 06:00 WIB

Khutbah Jumat: Bulan Sya'ban, Persiapan Spiritual Menuju Ramadhan

Ilustrasi masjid, tempat ibadah Muslim. (Foto: Freepik)

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا، فَصَّلَ وَبَيَّنَ وَقَرَّرَ صِرَاطًا مُسْتَقِيْمًا وَمَنْهَجًا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ خَيْرِ الْأَنَامِ وَسَلَّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا


أَمَّا بَعْدُ، فَيَاعِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلَۢا بَعِيدًا. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.


Pada hari ini, khatib ingin mengingatkan tentang keutamaan bulan Sya'ban, bulan yang istimewa dan penuh rahmat. Bulan ini berada di antara bulan Rajab dan bulan yang sangat kita rindukan, yaitu bulan Ramadhan. Rasulullah sawa bersabda:


شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ اللَّهِ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرِي، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ أُمَّتِي


Artinya, "Bulan Rajab adalah bulan Allah, bulan Sya'ban adalah bulanku, dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku."


Hadits ini menunjukkan bahwa bulan Sya'ban memiliki keistimewaan tersendiri, bahkan bulan ini disebut sebagai bulannya Rasulullah saw. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah dan amal saleh sebagai persiapan menyambut Ramadhan. Rasulullah saw juga menyebut bulan Sya'ban sebagai bulan yang sering dilupakan oleh manusia, padahal di bulan ini amal-amal manusia diangkat kepada Allah swt. Beliau bersabda:


ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ


Artinya, "Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku ingin saat amalanku diangkat, aku sedang dalam keadaan berpuasa." (HR. an-Nasai')


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.


Bulan Sya'ban adalah bulan yang penuh berkah. Oleh karena itu, mari kita isi bulan ini dengan amal baik dan amalan yang juga dianjurkan oleh Rasulullah saw. Ada sekian amalan yang sangat dianjurkan untuk kita lakukan di bulan Sya'ban. Pertama, memperbanyak puasa sunnah. 


Puasa sunnah di bulan Sya'ban termasuk ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. Dalam riwayat Sayyidah 'Aisyah RA, beliau berkata:


كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ


Artinya, "Rasulullah saw sering berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah berbuka, dan beliau sering berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah puasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada di bulan Sya'ban." (HR. Muslim)


Selain sebagai upaya kita meneladani Rasulullah saw, puasa di bulan Sya'ban ini memiliki beberapa hikmah yang bisa kita petik. Pertama, sebagai bentuk persiapan fisik dan spiritual kita menyambut Ramadhan. Dengan membiasakan diri berpuasa, tubuh kita akan lebih siap menjalani ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan yang akan datang.


Kedua, puasa di bulan Sya'ban juga adalah wujud upaya kita dalam menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Puasa adalah ibadah yang sangat istimewa, karena pahalanya langsung diberikan oleh Allah swt sebagaimana disebutkan dalam hadits Qudsi: "Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya."

 
Ketiga, sebagai amalan yang mengiringi saat amal kita diangkat kepada Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits sebelumnya, Rasulullah saw ingin berada dalam keadaan berpuasa ketika amal-amalnya diangkat kepada Allah swt.


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.


Amalan lain yang juga dianjurkan dalam bulan Sya'ban ini adalah nemperbanyak membaca Al-Qur'an. Bulan Sya'ban juga dikenal sebagai Syahrul Qurra' atau bulan para pembaca Al-Qur'an. Para ulama salaf sangat memuliakan bulan ini dengan memperbanyak membaca Al-Qur'an. Salamah bin Kuhail berkata:


شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ الْقُرَّاءِ


Artinya, "Bulan Sya'ban disebut dengan bulan para ahli Al-Qur'an."


Hubaib bin Abi Tsabit juga mengatakan, bahwa ketika masuk bulan Sya'ban para ulama, seperti 'Amr bin Qais al-Mulai' akan menutup toko mereka dan mengkhususkan waktunya untuk membaca Al-Qur'an.


وَكَانَ عَمْرُو بْنُ قَيْسٍ الْمُلَائِيُّ إِذَا دَخَلَ شَعْبَانُ، أَغْلَقَ حَانُوتَهُ وَتَفَرَّغَ لِقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ


Membaca Al-Qur'an di bulan Sya'ban memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendamaikan hati dan jiwa, Al-Qur'an adalah petunjuk bagi manusia. Membacanya akan menghadirkan ketenangan jiwa dan kedamaian hati.


Membiasakan diri membaca Al-Qur'an di bulan ini juga sebagai bentuk persiapan kita menyambut bulan suci Ramadhan. Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an, sehingga membaca Al-Qur'an di bulan Sya'ban akan menjadi ajang latihan untuk kita memperbanyak tilawah di bulan suci nanti.


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.


Memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad saw juga adalah salah satu amalan yang bisa kita perbanyak di bulan ini. Bulan Sya'ban adalah bulan yang sangat istimewa karena pada bulan ini diturunkan ayat tentang anjuran bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Allah swt berfirman dalam Surah Al-Ahzab ayat 56:  


إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا


Artinya, "Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."


Rasulullah saw juga bersabda:  


مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا


Artinya, "Barang siapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim) 


Dalam sebuah penjelasan, Syekh Syihabuddin al-Qalyubi asy-Syafi’i menyebutkan bahwa shalawat merupakan ibadah yang bukan hanya ringan dilakukan, tetapi juga menjadi jalan yang sangat mudah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. 


Bahkan, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama, shalawat memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh ibadah lain. Dalam pandangan yang lebih shahih, shalawat tetap diterima oleh Allah swt meskipun dilakukan oleh seseorang yang tidak sepenuhnya ikhlas, seperti dalam keadaan riya’.


وَبِالجُمْلَةِ وَالتَّفْصِيْلِ فَهِيَ أَسْهَلُ الطَّاعَاتِ وَأَقْرَبُهَا إِلَى المَلِكِ الجَلِيْلِ وَهِيَ مَقْبُوْلَةٌ مِنْ كُلِّ وَاحِدٍ فِي كُلِّ حَالَةٍ وَمِنَ المُخْلِصِ فِيْهَا وَكَذَا مِنَ المُرَائِي بِهَا عَلَى أَصَحِّ الأَقْوَالِ


Artinya, "Secara keseluruhan, shalawat adalah ibadah yang paling mudah dilakukan dan paling mendekatkan kepada Allah Yang Maha Agung. Shalawat diterima dari siapa pun dalam keadaan apa pun, baik dari orang yang ikhlas maupun, menurut pendapat yang lebih shahih, dari orang yang melakukannya dengan riya’."


Namun, tentu saja, ikhlas dalam beribadah tetap menjadi tujuan utama yang harus kita capai. Hal ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada umat Nabi Muhammad saw dan betapa agungnya kedudukan Rasulullah saw di sisi Allah swt.


Oleh karena itu, marilah kita perbanyak shalawat di bulan ini. Shalawat bukan hanya bentuk cinta kita kepada Rasulullah saw, tetapi juga menjadi sebab turunnya keberkahan dan pengampunan dari Allah swt.


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.


Bulan Sya'ban adalah bulan yang penuh berkah. Mari kita manfaatkan bulan ini dengan memperbanyak ibadah, seperti puasa sunnah, membaca Al-Qur'an, dan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. Semua amalan ini tidak hanya mendekatkan kita kepada Allah, tetapi juga menjadi persiapan terbaik untuk menyambut bulan Ramadhan.  


Semoga Allah swt memberikan kita keberkahan di bulan Sya'ban, mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan, dan menerima semua amal ibadah kita.  


اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ، وَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا، وَرْزُقْنَا حُسْنَ الْخِتَامِ


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْاِتِّحَادِ وَالْاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاهُ نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اِتَّقُوا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَسَارِعُوْا إِلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ، اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا كَامِلًا وَيَقِيْنًا صَادِقًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَقَلْبًا خَاشِعًا وَلِسَانًا ذَاكِرًا وَحَلاَلًا طَيِّبًا وَتَوْبَةً نَصُوْحًا، اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُورَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا وَنَوِّرْ قُلُوْبَنَا وَثَبِّتْ إِيْمَانَنَا وَأَحْسِنْ أَعْمَالَنا ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


 
*Ustadz Muhammad Rizky Fadillah, Alumni Ma'had Aly Tebuireng, Jombang