Khutbah Jumat: 4 Cara Persiapkan Diri untuk Meraih Keberkahan Bulan Ramadhan
Jumat, 21 Februari 2025 | 06:35 WIB
Muhammad Rizky Fadillah
Penulis
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِطَرِيْقِهِ الْقَوِيْمِ، وَفَقَّهَنَا فِي دِيْنِهِ الْمُسْتَقِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً تُوَصِّلُنَا إِلىَ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ، وَتَكُوْنُ سَبَبًا لِلنَّظْرِ إِلَى وَجْهِهِ الْكَرِيْمِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ السَّيِّدُ السَّنَدُ الْعَظِيْمُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِى الْفَضْلِ الْجَسِيْمِ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ الْكَرِيْمِ، فَإِنِّي أُوْصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ الْحَكِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Marilah kita bersama-sama memperkuat komitmen dan kesungguhan hati dalam menaati setiap perintah Allah swt. Mari kita laksanakan segala kewajiban yang telah diperintahkan oleh-Nya (المَأْمُوْرَاتُ), baik yang bersifat wajib (الوَاجِبَاتُ), yaitu amalan yang harus kita lakukan, maupun yang sunnah (المَنْدُوْبَاتُ), yakni ibadah-ibadah yang dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Tidak hanya itu, kita juga perlu menjauhkan diri dari segala larangan Allah swt (المَنْهْيَاتُ), baik berupa dosa-dosa besar yang wajib ditinggalkan, maupun hal-hal yang dimakruhkan (المَكْرُوْهَاتُ), yaitu perkara-perkara yang sebaiknya dihindari. Dengan menjauhi larangan dan melaksanakan perintah-Nya, kita sedang meniti jalan menuju kehidupan yang penuh keberkahan di dunia serta kebahagiaan yang abadi di akhirat.
Insyaallah, jika kita istikamah dalam ketaatan ini, maka janji Allah berupa kebahagiaan dunia dan akhirat akan menjadi nyata untuk kita. Semoga Allah senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua agar mampu istikamah dalam amal saleh dan menjauhi segala yang dilarang. Aamiin ya Rabbal Alamin.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Sebentar lagi kita akan kedatangan tamu agung, yaitu bulan yang penuh berkah, bulan Ramadhan. Bulan ini adalah hadiah besar dari Allah kepada umat Islam. Pada bulan ini, Allah melipatgandakan pahala, membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barang siapa yang terhalang dari kebaikannya, maka sungguh ia telah terhalang." (HR. Ahmad)
Menyambut bulan suci ini tidak cukup hanya dengan kegembiraan biasa. Kita perlu mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, baik secara jasmani maupun rohani, agar dapat menjalani Ramadhan dengan penuh keberkahan. Pada kesempatan ini, mari kita renungkan bersama beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam menyambut bulan Ramadhan, yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Pertama, yang bisa harus kita lakukan menjelang bulan Ramadhan ini tentunya dengan memperbanyak doa agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk memohon kepada Allah supaya diberikan kesempatan bertemu dengan bulan Ramadhan. Bahkan, beliau mulai memanjatkan doa ini sejak bulan Rajab, sebagaimana diriwayatkan:
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
Artinya, "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan." (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
Doa ini menunjukkan bahwa bertemu dengan Ramadhan adalah nikmat yang harus kita harapkan dan syukuri. Ramadhan adalah bulan di mana dosa-dosa kita diampuni, sebagaimana sabda Rasulullah:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya, "Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, marilah kita perbanyak doa agar Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan suci ini dalam keadaan sehat, kuat, dan semangat untuk beribadah.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Kedua, kita juga bisa memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban ini sebagai bentuk sambutan akan datangnya bulan Ramadhan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri memiliki kebiasaan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban sebagai bentuk persiapan menghadapi Ramadhan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya, "Rasulullah saw sering berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah berbuka, dan beliau sering berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah puasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada di bulan Sya'ban." (HR. Muslim)
Mengapa Rasulullah memperbanyak puasa di bulan Sya’ban? Salah satu hikmahnya adalah untuk melatih diri agar lebih siap menjalankan puasa Ramadhan satu bulan penuh. Selain itu, bulan Sya’ban adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Allah, sebagaimana sabda Rasulullah:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya, "Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku ingin saat amalku diangkat, aku sedang dalam keadaan berpuasa." (HR. an-Nasai')
Oleh karena itu, mari kita manfaatkan sisa-sisa di bulan Sya’ban ini dengan melatih diri untuk berpuasa, agar ketika Ramadhan tiba, tubuh kita telah terbiasa dan semangat untuk menunaikan puasa wajib.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Ketiga, dengan membekali diri dengan ilmu tentang ibadah Ramadhan juga termasuk wujud kesungguhan kita dalam menyambut bulan Ramadhan yang akan datang.
Bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meraih pahala besar. Namun, agar ibadah kita sah dan diterima oleh Allah, kita juga harus menjalankannya dengan benar dan berdasarkan ilmu. Allah berfirman:
فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Artinya, "Maka bertanyalah kepada orang-orang yang berilmu jika kalian tidak mengetahui." (QS. Al-Anbiya: 7)
Sebagai contoh, kita perlu memahami rukun puasa, apa saja hal-hal yang membatalkan puasa, serta amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Ramadhan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
مَن يُرِدِ اللَّهُ به خَيْرًا يُفَقِّهْهُ في الدِّينِ
Artinya, "Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memahamkannya dalam urusan agama." (HR. Bukhari)
Maka, mari kita gunakan waktu sebelum Ramadhan ini untuk belajar dan bertanya kepada para ustaz atau ulama tentang hal-hal yang berkaitan dengan puasa dan ibadah Ramadhan lainnya. Dengan ilmu, ibadah kita akan lebih terarah dan bernilai di sisi Allah.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Keempat, tentunya kita juga perlu bergembira dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya ketika bulan Ramadhan tiba. Beliau bersabda:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ، فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، لِلَّهِ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Barang siapa yang terhalang dari kebaikannya, maka sungguh ia telah terhalang." (HR. Ahmad)
Bergembira menyambut Ramadhan adalah salah satu bentuk keimanan kita kepada Allah. Sebab, bulan ini adalah waktu yang penuh dengan rahmat, ampunan, dan keberkahan. Allah berfirman:
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
Artinya, "Katakanlah (wahai Muhammad): Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah mereka bergembira." (QS. Yunus: 58)
Maka, marilah kita sambut bulan Ramadhan dengan hati yang penuh kegembiraan dan semangat, karena ini adalah waktu yang sangat istimewa untuk meningkatkan keimanan kita dan memperbaiki diri.
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan yang penuh keberkahan. Marilah kita mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, baik secara lahir maupun batin. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mendapatkan rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka di bulan Ramadhan.
Mari kita berdoa kepada Allah agar diberikan kesehatan, kekuatan, dan kesempatan untuk menjalani Ramadhan dengan penuh keberkahan. Aamiin yaa rabbal 'alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلٓهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمُ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أٓلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللّٰهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عباد الله، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
*Ustadz Muhammad Rizky Fadillah, Alumni Ma'had Aly Tebuireng, Jombang
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
3
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
4
Setelah Kalahkan Bahrain, Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka
5
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
6
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Tulungagung, Rabu-Kamis 26-27 Maret 2025
Terkini
Lihat Semua