Disiplin merupakan karakter yang bisa mengantarkan seseorang menuju keberhasilan. Disiplin bermakna patuh dan taat aturan. Patuh dan taat adalah hal yang berat. Karena tabiat kebanyakan orang memang tidak suka teratur. tidak mau terikat. Serta tidak suka terkekang.
Disiplin biasa diartikan kerelaan melakukan hal yang tidak disukai di masa kini, demi menggapai hal yang disenangi di masa depan. Di dunia pesantren, kiai adalah contoh nyata tentang kedisiplinan. Sikap disiplin saling berkait erat dengan keistiqamahan/keajegan. Kedisiplinan para kiai tampak jelas dari aktivitasnya yang selalu terkait dengan waktu.Â
Aktivitas mengajar kiai, memimpin shalat jamaah, menemui tamu, menghadiri undangan, muthala'ah/persiapan mengajar, pekerjaan, jam tidur/istirahat dan waktu untuk keluarga, semua telah terjadwal waktunya. Orang yang disiplin, adalah orang yang pasti ditemui di tempat tertentu pada jam tertentu pula.
Baca Juga
Tiga Kiai Jombang Pendiri NU
Jangan berharap bisa berbincang santai ataupun bertamu ke kiai, bila bertepatan dengan jamnya mengajar dan mengimami jamaah. Bila ingin bertemu kiai, cara paling mudah adalah setelah jam mengajar dan jamaah.Â
Inilah bukti kedisiplinan kiai. Watak kedisiplinan di pesantren, bermula dari watak kedisiplinan kiai itu sendiri. Kiai telah terbiasa disiplin sejak masa mencari ilmu.
Seorang murid memerlukan kedisiplinan demi memperoleh ilmu. Kerelaan menghabiskan waktu untuk berkutat dengan kitab, membaca berbagai referensi, berdiskusi untuk memecahkan musykilat/kesukaran yang belum dipahami, adalah wujud kedisiplinan. Pemuda biasanya lebih senang menghabiskan waktu untuk bersantai maupun bersenang-senang. namun pemuda yang memaksa diri, menempa diri, membekali diri dengan kedisiplinan, itulah yang akan berhasil di masa depan.Â
Disiplin identik dengan kemampuan mengatur waktu dengan baik. Mengisi waktu dengan hal yang positif. Disertai dengan upaya keras melebihi upaya kebanyakan orang. Usaha yang extraordinary.
Kiai Wahab Chasbullah Tambakberas Jombang, menggunakan waktunya berpuluh-puluh tahun sejak kepulangannya dari mesantren dan mengaji di Makkah tahun 1916, untuk merajut simpul jejaring para kiai pesantren agar terhimpun dalam satu wadah Nahdlatul ulama. Mulai Menes Banten di ujung barat pulau Jawa, hingga Banyuwangi di ujung timur, semua kota disusuri Kiai Wahab dengan disiplin dan tekad membaca. Demi tujuan mulia mewujudkan jam'iyyah ulama.
Kiai Chudlori Tegalrejo Magelang. semasa mesantren di Tebuireng, Kiai Chudlori selalu muthala'ah kitab di atas atap kamar pondok. Dengan tujuan memaksa diri agar tidak mengantuk saat belajar. Risikonya, bila mengantuk, pasti terjatuh dari atap.
Kiai Djazuli Ploso Kediri tidak menyia-nyiakan perjalanan berbulan-bulan di atas kapal menuju Tanah Suci untuk berhaji dan mengaji. Kala itu tahun 1923. Kiai Djazuli tidak banyak melamun atau bersantai. Kiai Djazuli muda habiskan waktunya untuk menghafal nadzam Uqudul Juman.
Semasa hidup Kiai Sahal Mahfudz, Ketua MUI Pusat dan Rais Aam NU, kala mesantren di Kiai Khozin Bendo Pare Kediri, kuat berjam-jam menelaah kitab. Hingga pukul 1 malam. Tidak sekali dua kali. Namun itu adalah kebiasaan tiap harinya. Kiai Hamid Pasuruan, semasa mesantren di Tremas Pacitan, tahan berhari-hari di dalam kamar menelaah kitab. Keluar kamar hanya ketika jamaah dan hajat.
Terdapat pula para kiai yang disiplin berkhidmah pada kiainya semasa mesantren. mengisikan bak mandi dan bak wudlu, menjalankan usaha ekonomi kiai, maupun disiplin mengajar santri junior.
Shalat jamaah 5 waktu di pesantren, menunjukkan kedisiplinan tingkat tinggi. Bagaimana kiai telah bersiap untuk shalat, bahkan sebelum adzan berkumandang, menyisir bilik-bilik kamar santri, membangunkan para santri agar bersiap untuk shalat.
Terlambatnya waktu shalat, menyebabkan terlambat pula aktivitas ngaji. Hal ini jarang terjadi di pesantren. karena kedisiplinan tadi.
Kitab yang menjadi wirid di pesantren, juga bisa dipastikan akan khatam dikaji, sesuai waktu yang ditargetkan. Semisal Kitab Tafsir Jalalain setebal 420 halaman, tuntas dikaji dalam 2 tahun. Ada pula yang mengkhatamkannya setahun. Banyak pesantren tuntas mengkaji kitab Ihya' Ulumiddin sebanyak 4 jilid, dalam waktu 4 tahun. Tiap jilid ditargetkan selesai dalam setahun. Bukan sekadar tuntas semata, namun juga disertai dengan kualitas pemahaman yang baik. Semua ini tentu tidak mungkin terwujud tanpa kedisiplinan kiai mengajar, dan kedisiplinan santri belajar pada kiai.Â
Keharusan menghafal ayat Al-Qur'an dan nadzam di pesantren, juga menuntut kedisiplinan. Kecerdasan tidak menjamin ketuntasan hafalan. Murid yang kurang kuat ingatan namun disiplin, mampu menuntaskan target hafalan yang dibebankan padanya.
Kehidupan komunal di pesantren juga mengharuskan kedisiplinan dalam mengelola waktu dan barang pribadi. Banyak barang pribadi santri yang dilaporkan hilang, ternyata disebabkan ketidakdisiplinan santri itu sendiri. Jemuran yang tidak segera diambil, barang yang tidak diletakkan di lemari/loker pribadi, adalah contoh ketidakdisiplinan ini.
Disiplin tidur/istirahat, disiplin mandi, mengambil makan, mencuci baju, seterika, menghafal, takror, musyawarah, muthalaah, akan mengantarkan santri menuju kesuksesan thalabul ilmi.
Kehidupan di pesantren akan lancar dan menyenangkan, bila dibarengi dengan kedisiplinan. kedisiplinan dalam berkegiatan dan manajemen diri, akan terbawa hingga masa depan, selepas dari pesantren. Menjadi generasi terpelajar terdidik. Pemimpin bangsa di masa depan. Semua bermula dari kedisiplinan kiai yang diteladani oleh para santri.
Â
*Akhmad Taqiyuddin Mawardi, Pengasuh Pesantren An-Nashriyah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Redaktur Pelaksana Keislaman NU Online Jombang.
Terpopuler
1
Khilafiah Ulama tentang Hukum Pemindahan Pemakaman Jenazah ke Daerah Lain
2
Rapimcab IPNU-IPPNU Jombang, Upaya Perkuat Kolaborasi Tingkat PAC dan PKPT
3
Makna Filosofi di Balik Nama Bulan Rajab
4
Ketua PCNU Jombang Ajak Muslim Manfaatkan Rajab dengan Beragam Amalan, Mulai Istighfar hingga Sedekah
5
Gus Makmun Ploso Kediri Beberkan 3 Kiat Menjadi Santri Sukses
6
KH Zuhrul Anam Hisyam Sebut Haul Ulama Sebagai Pelajaran Berharga
Terkini
Lihat Semua