• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Opini

Yuk! Ajak Anak Berani ke Dokter Gigi

Yuk! Ajak Anak Berani ke Dokter Gigi
Pemeriksaan gigi anak (ilustrasi: halodoc.com)
Pemeriksaan gigi anak (ilustrasi: halodoc.com)

Merawat gigi sejak dini adalah hal yang penting karena kesehatan gigi juga mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan sejak anak masih kecil, idealnya saat gigi anak pertama kali tumbuh yaitu saat usia 6-7 bulan atau sekurang-kurangnya usia 1-2 tahun. Membiasakan anak merawat gigi sejak dini baik untuk mencegah kerusakan gigi dan agar anak tidak takut ke dokter gigi jika suatu saat memerlukan perawatan gigi. Gigi susu yang terawat dengan baik maka asupan gizinya akan terpenuhi karena proses pengunyahan dan pencernaan makanan berjalan dengan maksimal. Selain digunakan untuk mengunyah makanan, gigi susu juga berperan untuk mempersiapkan ruang bagi gigi permanennya nanti.

Namun, bagi orang tua mengajak anak berkunjung ke dokter gigi merupakan suatu tantangan tersendiri. Anak-anak menganggap periksa ke dokter gigi adalah hal yang menyeramkan. Mereka takut akan alat-alatnya, suara bur nya yang mengerikan atau ada yang memiliki pengalaman buruk saat berkunjung ke dokter gigi sebelumnya. Sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan membiasakan anak berkunjung ke dokter gigi secara teratur yaitu setiap 6 bulan sekali. Dengan rutin melakukan pemeriksaan gigi maka gigi anak akan terlindungi dari penyakit gigi dan gigi akan tumbuh teratur dan rapi.

Apa saja yang perlu diperhatikan orang tua dalam mempersiapkan anak berkunjung ke dokter gigi?

1. Kenalkan terlebih dahulu apa itu dokter gigi dan kenapa harus ke dokter gigi

Hal ini bisa dimulai dengan memutar video menyikat gigi atau membacakan buku dongeng tentang kegiatan di dalam ruang praktek dokter gigi.

2. Ceritakan proses perawatan gigi dengan bahasa yang dimengerti anak dan cukup intinya saja agar anak mengetahui gambaran apa yang akan dialaminya

3. Pilih dokter gigi yang tepat

Orang tua bisa berkunjung ke dokter gigi spesialis anak atau dokter gigi yang  sudah biasa menangani anak-anak agar anak merasa nyaman dan tidak takut

4. Jadwalkan kunjungan ke dokter gigi saat mood anak sedang baik

Jangan sekali-kali mengajak anak berkunjung ke dokter gigi saat anak sedang rewel, sakit atau mengantuk karena dapat mempengaruhi kelancaran perawatan gigi

5. Tunjukkan sikap yang tenang saat berada di ruangan praktek dokter gigi

Orang tua sebaiknya tidak bersikap khawatir atau takut di hadapan anak karena dapat mengganggu keadaan psikologis anak

6. Jangan menakut-nakuti anak dengan menggunakan periksa ke dokter gigi sebagai ancaman jika mereka berperilaku tidak baik

Hindari penggunaan kata suntik, bur atau segala sesuatu yang menimbulkan persepsi menyakitkan bagi anak

7. Jangan berbohong kepada anak

Orang tua sebaiknya menceritakan dengan sebenarnya apa yang akan dialami anak saat perawatan gigi nanti. Karena jika anak merasa dibohongi maka untuk kunjungan berikutnya anak akan menjadi takut dan tidak berani lagi periksa ke dokter gigi

8. Pemberian reward

Orang tua boleh memberikan reward berupa hadiah atau pujian kepada anak setelah selesai perawatan, namun hati-hati bedakan dengan sogokan

9. Penggunaan essential oil

Essential oil seperti lavender, valor, release, seedling calm, lemon, orange, dan joy dipercaya dapat membantu mengurangi kecemasan pada anak saat akan berkunjung ke dokter gigi. Tentunya gunakan essential oil yang berkualitas baik dan bersifat therapeutic grade. Oleskan essential oil tersebut pada tengkuk, belakang telinga, atau di area yang tercium oleh hidung

Dengan cara-cara tersebut diatas, diharapkan kunjungan anak  saat periksa ke dokter gigi terasa menyenangkan.

Penulis : Drg. Wanda Karisma D., Sp.KGA


Editor:

Opini Terbaru