• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 19 April 2024

Daerah

Warga Jombatan Sambut Hari Kemenangan dengan Takbir Keliling

Warga Jombatan Sambut Hari Kemenangan dengan Takbir Keliling

NU Jombang Online, 
Banyak cara dilakukan umat muslim Indonesia ketika hari kemenangan atau hari raya tiba. Salah satunya seperti yang dilakukan warga di Desa Jombatan, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini. Mereka memperingati dan menghidupkan malam 1 Syawal 1440 Hijriah itu dengan takbir keliling yang sekaligus dijadikan giat festival, Selasa malam (4/6).

Ketua Takmir Masjid Jami' Daruarussalam, Khabibur Rohman mengatakan, agenda tersebut merupakan agenda tahunan. Bahkan sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu, sekitar tahun 1972. 

Ia menjelaskan, takbir keliling dilakukan dengan cara jalan kaki sambil mengumandangkan takbir di kawasan Dusun Jombatan 1, 2 dan 3. "Dulu masih diikuti oleh 7 mushalla terdiri dari 3 dusun dan sekarang sudah diikuti oleh 14 mushalla dari 4 dusun," jelasnya.

Pria yang juga perangkat Desa Jombatan di bidang Kesra itu lebih jauh memaparkan, ada perbedaan yang cukup signifikan antara takbir keliling pada zaman dulu dengan belakangan ini. Terutama pada asepk penerangan dan alat pengeras suara. 

"Pada saat itu ketika keliling menggunakan oncor atau lampu petromak sebagai penerangnya karena aliran listrik masih sangat minim dan takbirannyapun tanpa menggunakan pengeras suara," ucapnya.

Namun demikian seiring dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun pelaksanaan takbir keliling ini selalu mengalami perubahan lebih baik. Di samping kepanitiaannya, sistem pelaksanaanyapun mengalami penyempurnaan. 

"Sekitar tahun 90-an masih menggunakan aki mobil atau truck sebagai sumber aliran listrik pada mesin power amplifier untuk digunakan takbir, tapi sekarang sudah menggunakan mesin genset. Dan pada tahun 2000-an diterapkanlah sistem penilaian untuk menentukan juara 1, 2 dan 3," ujarnya.

Lebih jauh, Ketua Remaja Masjid Jami' Darussalam, Ach. Nur Huda Fatoni mengatakan, takbir keliling sekarang sudah dijadikan Festival. Biasanya, kata dia, diikuti oleh jamaah mushalla satu dengan mushalla yang lainnya. Dan penilaiannya berdasarkan 3 kriteria, yaitu, properti (hiasan), kerapian barisan dan pakaian maupun kekompakan dalam pelafalan takbir. 

"Dari penilaian itu kita ambil 3 juara yang nantinya mendapatkan hadiah dari panitia," tukasnya.

Untuk festival takbir kali ini peserta harus menempuh jarak sekitar 2 kilometer. Jarak ini lebih singkat dari tahun-tahun sebelumnya, yang harus menempuh jarak hingga 6 kilometer. (Nuruddin Suryanulloh/Syamsul Arifin) 


Editor:

Daerah Terbaru