• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Tantangan NU Kini; Memberikan Solusi dari Konflik Keagamaan

Tantangan NU Kini; Memberikan Solusi dari Konflik Keagamaan
Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Foto:NU Jombang Online/Syamsul Arifin)
Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf. (Foto:NU Jombang Online/Syamsul Arifin)

NU Jombang Online, 
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan, di tengah kian besarnya NU, organisasi yang didirikan para ulama ini punya tantangan yang cukup besar pula, yaitu NU harus bisa memberikan pemahaman tentang agama dengan tepat kepada umat manusia di abad 21 ini yang memiliki peradaban baru.

Ia menilai, banyak pihak yang tidak memahami alasan dan tujuan agama diturunkan. Keberadaan agama terkadang justru menjadi sebab munculnya konflik antarsesama manusia. Demikian ini tentu sudah keluar dari peran agama itu sendiri.

"Karena itu yang manjadi masalah besar dunia pada saat ini. Apa fungsinya agama ini," katanya kepada NU Jombang Online saat menghadiri perayaan Harlah ke-97 NU oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur Ahad (15/3) lalu.

Bahkan menurut data yang ia kemukakan, konflik besar kerap kali terjadi akibat dari pemahaman terhadap agama yang tidak benar. Tatanan masyarakat dan peradabannya hancur akibat konflik ini. 

"Di mana-mana agama di seluruh dunia agama itu cenderung memicu terjadinya konflik. PBB itu sekarang mengirim tentara atau pasukan perdamaian ke 34 titik konflik di seluruh dunia. Nah 26 dari 34 itu konflik yang berkaitan dengan agama," jelasnya.

Untuk itu, persoalan ini harus ditanggapi dan diselesaikan dengan serius agar tidak terus melus. Dalam konteks sejarah, agama Islam khususnya, selalu menekankan pada aspek perdamaian, menciptakan tatanan dan peradaban yang maju di tengah masyarakat, menjadikan manusia memiliki perangai yang mulai, dan seterusnya.

Menurut pandangannya, NU tidak boleh berkiprah sendirian, perlu menggandeng berbagai pihak untuk melakukan langkah-langkah yang konkret dan solutif untuk bisa menyelsaikan problem di atas. NU adalah organisasi besar yang tentu bisa menggandeng organisasi-organisasi lainnya untuk bersama-sama menciptakan situasi yang harmonis dalam menjalankan setiap perintah-perintah agama.

"Nah, NU bersama-sama dengan yang lainnya harus menemukan jawaban ini. Agama ini perannya apa ke depan di tengah peradaban yang berubah, supaya agama menjadikan solusi bukan dari bagian dari masalah," tutur Gus Yahya sapaan akrabnya.

Perjuangan yang dilakukan secara bersama-sama akan lebih efektif. Begitu juga dengan hasil yang dicapainya tentu lebih masif. "Apa yang menjadi perjuangan dalam NU itu harus mengajak sipapapun yang berkehendak baik untuk bersama-sama berjuang membangun tata dunia baru yang sungguh-sungguh adil dan harmonis, berdasarkan akhlak mulia dan penghargaan atas kesetaraan hak dan martabat di antara sesama umat manusia," ucapnya.

Sebelumnya Gus Yahya memberikan ceramah agama pada perayaan Harlah ke-97 NU di gudang serbaguna PCNU Jombang. Selain itu ia juga meletakkan batu pertama pembangunan kantor masing-masing lembaga PCNU setempat.

Pewarta: Ahmad 
Editor: Syamsul Arifin 


Editor:

Nasional Terbaru