• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Takmir Masjid Juga Harus Manfaatkan Pasar Modal

Takmir Masjid Juga Harus Manfaatkan Pasar Modal

NU Jombang Online,
Pengelolaan uang masjid dan mushalla diharapkan bisa dikelola sebaik mungkin dengan juga memanfaatkan pasar modal yang ada. Di zaman yang demikian maju seperti saat ini uang masjid dan mushalla tidak harus selalu disimpan atau ditabung di bank, namun seorang takmir perlu untuk menginvestasikan sebagian uang yang dikelolanya.

Hal ini mengemuka saat Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang, Jawa Timur bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Sosialisasi tentang Investasi Syariah di Pasar Modal dan Waspada Investasi di Rumah Makan Henny.

Kegiatan yang berlangsung dua hari sejak Selasa hingga Rabu (28-29/5) ini juga bermitra dengan Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) dan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) setempat.

Sebagian besar pesertanya adalah dari kalangan takmir masjid dan mushalla yang berada di Jombang. Mereka didorong untuk mengelola keuangannya dengan dinamis, tidak selalu hanya dengan cara lama, yakni ditabung di bank, namun juga perlu diinvestasikan.

"Takmir masjid dan mushalla kita harapkan bisa belajar tentang investasi, sehingga keuangan masjid dan mushalla yang dikelola takmir semakin baik," kata Ketua PC GP Ansor Jombang, H Zulfikar Damam Ikhwanto, Rabu (29/5).

Takmir tak perlu khawatir dengan adanya keuntungan yang nanti diperoleh saat menginvestasikan uang masjid dan mushallanya. Investasi, kata dia, saat ini banyak yang sudah menerapkan sistem syariah. 

Hal senada disampaikan Kabag Pengawasan Pasar Modal OJK Regional 4 Jawa Timur, Deddy Herlambang. Menurut dia, pasar modal saat ini terbuka luas untuk masyarakat, tak terkecuali para takmir yang hendak mencoba menggeluti dunia pasar modal. Mereka (takmir) memiliki kesempatan yang sama dengan para investor yang lainnya yang sudah lebih dulu menggeluti dunia pasar modal.

Namun demikian, ia menekankan untuk para takmir agar mencoba berkecimpung di dunia pasar modal secara bertahap dengan tetap memperhatikan besar dan kecilnya resiko (rugi) yang ada pada jenis atau macam investasi.

"Takmir masjid atau mushalla dalam berinvestasi harus melihat resiko, dan pilih risiko yang paling kecil," jelasnya.

Di samping itu, takmir juga tetap harus bisa memilah uang yang ingin diinvestasikan. Uang yang diinvestasikan hendaknya bukan uang yang sudah siap pakai untuk kegiatan-kegiatan masjid dalam rentan waktu yang dekat, melainkan uang yang memang diperuntukkan untuk masa depan masjid.

"Jangan menginvestsikan uang yang harus dipakai untuk kegiatan-kegiatan masjid atau mushalla setiap harinya," ujarnya.

Ia kemudian menyarankan untuk berinvestasi memilih jenis reksa dana, karena di samping nominal uang untuk diinvestasikan cukup kecil, juga bisa mendapatkan jumlah unit yang banyak. Investor bisa memilih jenis reksa dana yang ada sesuai dengan profil risikonya. (Syamsul Arifin) 


Editor:

Daerah Terbaru