• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 19 April 2024

Daerah

Sinergi Ma'arif NU dan Pergunu Jombang Kuatkan Kelembagaan

Sinergi Ma'arif NU dan Pergunu Jombang Kuatkan Kelembagaan
Forum silaturahim LP Ma'arif NU dan Pergunu Jombang. (Foto: Istimewa)
Forum silaturahim LP Ma'arif NU dan Pergunu Jombang. (Foto: Istimewa)

NU Jombang Online,
Di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sejumlah lembaga serta badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) hampir mayoritas ditemui berjalan beriringan dalam melaksanakan mandat program-programnya, meski secara kelembagaan keduanya memiliki garis organisasi tersendiri.

Salah satunya seperti sinergitas Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). Terhitung sudah empat kali pengurus LP Ma'arif dan Pergunu bersama-sama 'turun gunung' melakukan pertemuan-pertemuan dengan pegiat pendidikan LP Ma'arif di tingkat kecamatan. Agenda ini dalam rangka menguatkan kelembagaan dari masing-masing instansi NU itu.

"Kegiatan ini sudah berjalan empat kali, yakni di Kecamatan Sumobito, Wonosalam, Ngusikan, Ploso dan MWC Ma'arif Kecamatan Perak, Jombang," kata Ketua LP Ma'arif Jombang, Nur Khojin kepada NU Jombang Online, Selasa (21/7).

Setiap pertemuan LP Ma'arif selalu menekankan agar mulai bersiap diri untuk kembali menjalankan program-program organisasi. Mulai dari peningkatan mutu pendidikan di lingkungan Ma'arif, peningkatan sumber daya manusia (SDM) guru, kegiatan kepramukaan, hingga pada pengoptimalan Jaringan Pengelola Zakat Infak Sedekah (JPZIS) Ma'arif di madrasah atau sekolah yang ada di kecamatan-kecamatan. 

"Penting selalu kami sampaikan bahwa penguatan kelembagaan dan efektivitas pelaksanaan program LP Ma'arif harus diperhatikan. Tidak terkecuali penguatan peran JPZIS, kemudian giat Sakoma dan program-program strategis lainnya yang dirancang oleh PC Ma'arif Jombang," jelasnya.

Apalagi menurutnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang sebagai induk organisasi NU di tingkat kabupaten sudah menerbitkan surat resmi terkait diperbolehkannya kembali menyelenggarakan program organisasi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

Karena itu, kata dia, kebijakan itu harus disambut positif oleh lembaga-lembaga PCNU dalam memaksimalkan realisasi program-programnya, terlebih oleh LP Ma'arif sendiri yang memiliki banyak program dibanding yang lainnya.

Sementara itu, di waktu yang bersamaan Pimpinan Cabang (PC) Pergunu Jombang melalui forum-forum tersebut menguatkan kelembagaan guru-guru madrasah dan sekolah Ma'arif dengan cara membentuk kepengurusan Pergunu di tingkat kecamatan atau yang biasa disebut Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pergunu.

Selanjutnya, tenaga pendidik yang tergabung dalam PAC Pergunu diharapkan dapat memaksimalkan perannya sebagai guru, terlebih tenaga didik yang berada di lingkungan LP Ma'arif. 

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Pergunu Jombang, H S Arifin mengungkapkan, saat ini dirinya memang berupaya melebarkan sayap Pergunu dengan membentuk kepengurusan Pergunu di kecamatan-kecamatan, bahkan bila memungkinkan semua kecamatan di Jombang dengan jumlah 21 kecamatan PAC Pergunu bisa berdiri.

"Karena dengan begitu organisasi keguruan di tubuh NU ini semakin kuat," ucapnya.

Ia menyampaikan bahwa Pergunu memiliki peran strategis dalam memajukan pendidikan sekaligus meningkatkan mutu peserta didik dan sumber daya manusia (SDM) guru. Karenanya Pergunu bersama LP Ma'arif yang membawahi banyak madrasah harus saling bersinergi demi mempercepat terwujudnya pendidikan yang berkualitas.

Di lingkungan NU, imbuhnya, banyak guru yang memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni, baik dari aspek pengetahuan umum, maupun pengetahuan agama yang notabene dimiliki oleh kebanyakan warga NU. PR utamanya adalah menggerakkan mereka dalam wadah LP Ma'arif maupun Pergunu agar perannya lebih teroganisir dengan baik.

Untuk diketahui, setiap kali forum ini digelar, pada akhir acara selalu ditutup dengan santunan terhadap anak yatim. Mereka (anak yatim) berasal dari daerah di mana kegiatan ini diselenggarakan.

Pewarta: Ahmad 
Editor: Syamsul Arifin 


Editor:

Daerah Terbaru