• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Sambut HUT Kemerdekaan RI ke- 76, Pelajar NU Tambakrejo Adakan Webinar Kebangsaan

Sambut HUT Kemerdekaan RI ke- 76, Pelajar NU Tambakrejo Adakan Webinar Kebangsaan
Pemateri Menyampaikan Beberapa Materi dalam Webinar Kebangsaan Oleh Pelajar NU Tambakrejo
Pemateri Menyampaikan Beberapa Materi dalam Webinar Kebangsaan Oleh Pelajar NU Tambakrejo

NU Jombang Online,
Banyak cara untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ditengah pandemi Covid-19 ini, salah satunya yang dilakukan oleh Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Tambakrejo yakni dengan menggelar Webinar Kebangsaan.

Webinar bertemakan "Membuang rasa Individualis, Menuju Generasi Nasionalis" ini diikuti oleh kurang lebih 50 peserta melalui media Google Meet. Webinar Kebangsaan ini dimoderatori oleh Adam yang merupakan anggota PR IPNU Tambakrejo. Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Jombang yang juga Alumni PR IPNU Tambakrejo, Muhammad Subhan Masduqi yang menjadi pematerinya.

Muhammad Ali Aziz selaku Ketua PR IPNU Tambakrejo menyampaikan, materi yang disampaikan meliputi seputar kebangsaan, sejarah masuknya islam ke indonesia, hingga peranan NU dalam kemerdekaan Indonesia hingga peran NU di masa sekarang.

"Baik pemateri maupun peserta aktif dalam Webinar, terbukti saat sesi tanya jawab, peserta antusias bertanya. Bahkan, hingga waktu habis banyak pertanyaan yang belum terjawab," kata pria yang akrab disapa Aziz itu.

Muhammad Subhan Masduqi dalam materinya menjabarkan mengenai masuknya Islam di Nusantara, budaya Islam di Nusantara dengan nilai luhur sekaligus peran NU dalam mempertahankan NKRI.

"Kehadiran Islam di Nusantara relatif bisa diterima oleh masyarakat berkat metode syiar yang tetap menghargai budaya atau tradisi sebelumnya. Gaya dakwah seperti ini dirintis oleh para Walisongo sejak abad ke-15 Masehi," terang Subhan.

Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab bahwa pada abad ke-17 masehi, ajaran Islam sudah menyebar ke berbagai wilayah di Nusantara.

"Sejak NU berdiri, banyak sekali peran yang telah ditorehkan untuk kesatuan dan persatuan RI," imbuhnya.

Subhan menambahkan, pada tahun 1942 kaum sarungan (NU.Red) sebagai bentuk kecintaan terhadap NKRI, membentuk gerakan yang diberi nama Laskar Hisbullah dan Laskar Sabilillah. 

"KH. Hasyim Lathif dan KH. Wahib Wahab sebagai pondasi utama kekuatan santri tergabung dalam Laskar Hizbullah di Jawa Timur, khususnya di Jombang. Puncaknya di 10 November 1945 yang mengakibatkan pasukan Inggris luluh lantak. Semua itu didominasi para santri yang tergabung dalam Laskar Hizbullah," jelas pria asal Tambakrejo tersebut.

Subhan berharap, generasi muda masa kini mampu menjadi generasi yang nasionalis lewat materi yang disampaikan tersebut. 

"Semoga di momen kemerdekaan yang ada di tengah pandemi Covid-19 ini pelajar NU mampu meneladani dan menghargai jasa para pahlawan yang telah mendahului kita semua. Tetap patuhi protokol kesehatan, serta berdoa untuk kesembuhan negeri ini," pungkasnya.

 

Kontributor: Annisa Rahma Nur Listia
Editor : Fitriana


Editor:

Daerah Terbaru