• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Ruqyah Aswaja NU di Jombang semakin Digemari Warga

Ruqyah Aswaja NU di Jombang semakin Digemari Warga
Ruqyah massal diselenggarakan JRA Peterongan, Jombang. (Foto: NU Jombang Online/Syamsul Arifin)
Ruqyah massal diselenggarakan JRA Peterongan, Jombang. (Foto: NU Jombang Online/Syamsul Arifin)

NU Jombang Online, 
Keberadaan Jamiyah Ruqyah Aswaja (JRA) Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur semakin menjadi perhatian masyarakat di lingkungan Kota Santri ini. Demikian itu dibuktikan dengan semakin banyaknya warga Jombang yang mengikuti kegiatan ruqyah. Seperti halnya ruqyah massal di Kecamatan Peterongan, Jombang Selasa malam (10/12). Kegiatan yang dipelopori Pengurus Cabang (PC) JRA Jombang bersama Pengurus Anak Cabang (PAC) JRA Peterongan ini merupakan acara yang kesekian kalinya digelar.

Menurut Ketua JRA Jombang, Ahmad Marzuqi Abda'u, keikut sertaan masyarakat Jombang terhadap JRA yang semakin banyak itu merupakan hasil jerih payah para pengurs dalam meyakinkan mereka akan pentingnya ruqyah Aswaja ala NU. Diakuinya para pengurus butuh perjuangan yang panjang, sehingga JRA berdiri dan berkembang seperti saat ini.

"Butuh perjuangan, dan alhamdulillah tahun 2017 itu kami sowan ke kiai-kiai NU, termasuk Kiai Nashir sebagai Rais Syuriyah PCNU Jombang. Tahhun 2017 itu juga kita mengadakan pelatihan praktisi pertama di kantor PCNU Jombang yang lama," katanya kepada NU Jombang Online..

Istilah ruqyah di Jombang sebelum JRA NU eksis seperti sekarang ini memiliki kesan kurang baik di telinga masyarakat, bahkan di sebagian internal warga NU. Pasalnya ruqyah itu sendiri sudah lebih dulu dilakukan oleh sejumlah warga non-NU, sementara metode dan ajaran-ajaran yang diterapkan mereka mayoritas tidak sesuai dengan ajaran yang mengakar di tubuh NU. Sehingga kala itu banyak klaim bahwa ruqyah adalah milik 'minhum'.

"Awal mula tidak ada yang mendukung sama sekali, karena yang namanya ruqyah masih identik dengan ruqyahnya 'minhum'. Maka awal-awal pantas saja banyak yang menentang, sehingga mencurigai kita bahwa seakan-akan tidak NU," imbuhnya dia.

Kendati begitu, tidak menyurutkan semangat pengurus JRA untuk terus mensosialisasiakan keberadaan JRA kepada masyarakat. Hingga akhirnya secara bertahap JRA kian dikenal dan diminati banyak warga. Bahkan warga NU sendiri yang sebelumnya sudah aktif di kepengurusan lembaga PCNU, juga masuk di struktural organisasi sayap Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) ini.

"Perkembangan semakin pesat, banyak kader NU yang ada di struktural yang saat ini juga ikut, baik dari MWCNU maupun PCNU," ucapnya.

Dalam perkembangannya, JRA saat ini istikamah menggelar ruqyah, baik secara massal maupun setiap personal yang meminta langsung untuk diruqyah. Hal ini menurutnya adalah bagian dari proses untuk meyakinkan masyarakat akan manfaat ruqyah Aswaja ala NU. 
 
"Butuh proses untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa JRA adalah satu satunya jamiyah yang mengatasnamakan dirinya berafiliasi dengan NU, ruqyah yang lain tidak ada. Ini menunjukkan kita cinta kepada NU, agar warga NU tidak terseret dengan ruqyahnya minhum," jelasnya.

Pewarta: Syamsul Arifin


Editor:

Daerah Terbaru