• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Bahtsul Masail

Qurban Bermasalah, Kuburan Urbanisasi dan Umroh Money Laundry, Bagaimana Islam Menjawab?

Qurban Bermasalah, Kuburan Urbanisasi dan Umroh Money Laundry, Bagaimana Islam Menjawab?

1. Qurban Bermasalah (asilah dari MWCNU Jombang Kota)
Deskripsi Masalah
Seiring dengan perkembangan zaman, banyak pula praktek qurban yang terjadi di masyarakat kita, yang patut kita sikapi. Diantara praktek yang terjadi ialah qurban iuran bersama, ada tujuh orang yang menjadi pengurus sebuah lembaga, mereka sama-sama membayar uang 3 juta rupiah, sehingga terkumpul 21 juta rupiah untuk membeli sapi. Setelah sampai di pasar, ternyata uang tersebut tidak cukup untuk membeli seekor sapi, karena harga sapi disana mencapai 24 juta rupiah. Dan akhirnya untuk menutupi kekurangan tersebut, pihak lembaga menyumbang 3 juta rupiah.
Selain itu, disebuah daerah, ada orang yang memberikan uang 3 juta rupiah kepada panitia untuk dibelikan hewan qurban berupa kambing, namun oleh panitia uang tersebut tidak digunakan untuk membeli kambing, tapi digunakan untuk membeli sapi, dengan tambahan dari 4 penyumbang yang lain dengan total sumbangan 18 juta rupiah, sehingga uang yang terkumpulkan mencapai 21 juta rupiah

Pertanyaan :
Bagaimana hukum qurban tersebut dengan adanya tambahan dari uang lembaga ?
Jawaban :
Tidak sah karena tambahan dari uang lembaga tidak bisa menjadi milik pengurus.
Referensi

فَتْحُ الْمُعِيْنِ صـ 63
وَيُجْزِئُ سُبُعُ بَقَرٍ أَوْ إِبِلٍ عَنْ وَاحِدٍ
1/7 sapi atau unta cukup digunakam untuk qurban satu orang

الْمَوْسُوْعَةُ الْفِقْهِيَّةُ الجزء الخامس صـ 89
(الشَّرْطُ الرَّابِعُ) أَنْ تَكُونَ مَمْلُوكَةً لِلذَّابِحِ أَوْ مَأْذُونًا لَهُ فِيهَا صَرَاحَةً أَوْ دَلاَلَةً فَإِنْ لَمْ تَكُنْ كَذَلِكَ لَمْ تُجْزِئِ التَّضْحِيَةُ بِهَا عَنِ الذَّابِحِ لِأَنَّهُ لَيْسَ مَالِكًا لَهَا وَلاَ نَائِبًا عَنْ مَالِكِهَا لِأَنَّهُ لَمْ يَأْذَنْ لَهُ فِي ذَبْحِهَا عَنْهُ وَالْأَصْلُ فِيمَا يَعْمَلُهُ الإِْنْسَانُ أَنْ يَقَعَ لِلْعَامِل وَلاَ يَقَعَ لِغَيْرِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
Syarat keempat binatang qurban adalah milik dari penyembelih atau yang mendapat izin dari penyembelih, baik secara jelas atau dengan pertanda.

فَتْحُ الْوَهَّابِ الجزء الأول صـ 446
(وَ) شُرِطَ (فِي الْوَاهِبِ أَهْلِيَّةُ تَبَرُّعٍ) هَذَا مِنْ زِيَادَتِي فَلَا تَصِحُّ مِنْ مُكَاتَبٍ بِغَيْرِ إذْنِ سَيِّدِهِ وَلَا مِنْ وَلِيٍّ
Syarat pemberi adalah ahli berbuat baik/bersedekah, maka pemberian dari budak mukatab tanpa izin dari majikannya dan pemberian dari wali hukumnya tidak sah

بُغْيَةُ الْمُسْتَرْشِدِيْنَ صـ: 258
(مَسْئَلَةُ: ب) وَظِيْفَةُ الْوَلِيِّ فِيْمَا تَوَلَّي فِيْهِ حِفْظُهُ وَتَعَهُّدُهُ وَالتُّصَرُّفُ فِيْهِ بِالْغِبْطَةِ وَالْمَصْلَحَةِ وَصَرْفُهُ فِيْ مَصَارِفِهِ مِنْ حَيْثُ إِجمْاَلٌ وَمَا مِنْ حِيْثُ تَفْصِيْلٌ فَقَدْ يَخْتَلِفُ الْحُكْمُ فِيْ بَعْضِ فُرُوْعِ مَسَائِلِ اْلأَوْلِيَاءِ.
Terjemah :
Secara umum tugas seorang wali terhadap harta yang menjadi tangung jawabnya adalah menjaga, mengawasi, mentashorufkannya dengan baik dan sesuai tempatnya.

Apakah dibenarkan tindakan panitia tersebut yang membelikan sapi sebagai qurban ?
Jawaban :
Tidak diperbolehkan kecuali mendapatkan izin dari mudhohi baik secara langsung atau urf (kebiasaan).
Referensi
الْمُهَذَّبُ الجزء الأول ص: 350 طه فوترا
(فَصْلٌ) وَلَا يَمْلِكُ الْوَكِيْلُ مِنَ التَّصَرُّفِ إِلَّا مَا يَقْتَضِيْهِ إِذْنُ الْمُوَكِّلِ مِنْ جِهَةِ النُّطْقِ أَوْ مِنْ جِهَةِ الْعُرْفِ لِأَنَّ تَصَرُّفَهُ بِالْإِذْنِ فَلَا يَمْلِكُ إِلَّا مَا يَقْتَضِيْهِ الْإِذْنُ وَالْإِذْنُ يُعْرَفُ بِالنُّطْقِ وَبِالْعُرْفِ
Wakil tidak bisa mentasarufkan harta kecuali sesuai dengan izin muwakkil, baik melalui ucapan atau kebiasaan, karena tasarruf wakil harus sesuai izin, sedangkan izin sendiri bisa diketahui dengan ucapan atau kebiasaan.

Bagaimana status uang sumbangan 4 orang tersebut dan bagaimana pula hukum qurban pemberi uang 3 juta rupiah, apabila 4 penyumbang tersebut tidak niat berqurban ?
Jawaban :
Status uang sumbangan 4 orang tersebut sebagi shodaqoh, sedangkan yang 3 juta diperuntukkan udhiyah jika sesuai dengan izin.
Referensi

المجموع الجزء الثامن ص: 422
فَاِنِ اشْتَرَكَ جَمَاعَةٌ فِي بَدَنَةٍ أَوْ بَقَرَةٍ وَبَعْضُهُمْ يُرِيْدُ اللَّحْمَ وَبَعْضُهُمْ يُرِيْدُ الْقُرْبَةَ جَازَ لِأَنَّ كُلَّ سُبُعٍ مِنْهَا قَائِمٌ مَقَامَ شَاةٍ
Diperbolehkan bagi kumpulan orang untuk membeli unta atau sapi bersama-sama, meskipun sebagian niat mengambil daging , dan sebagian yang lain niat ibadah, karena 1/7 unta atau sapi memiliki kedudukan sama dengan satu kambing.

2. Kuburan Urbanisasi (Asilah dari MWCNU Diwek)
Seiring populasi penduduk yang terus meningkat, semakin meningkat pula kebutuhan rumah. Demikian ini tidak disia-siakan oleh sebagian orang untuk peluang bisnis, yang diantaranya pengusaha properti (perumahan), yang tentunya penghuni perumahan tersebut ada yang penduduk asli desa tersebut atau dari luar, bahkan ada yang hanya kontrak/sewa rumah.
Dari situlah muncul problem masyarakat, yang diantaranya adalah ketika salah satu penghuni perumahan meninggal diantara penduduk asli ada yang tidak senang (menggerutu) kalau dimakamkan di desanya bahkan ada yang protes bahwa selain penduduk asli tidak boleh dimakamkan di pemakaman umum desa tersebut.

Pertanyaan :
Dapatkan dibenarkan menurut syariah menggerutu atau protes warga tersebut?
Jawaban :
Tidak dibenarkan karena warga masyarakat tidak mempunyai hak atas pengelolaan pemakaman tersebut atas dasar PP Nomor 09 Tahun 1987 tentang penyediaan penggunaan tanah untuk keperluan pemakaman.
Referensi

تُحْفَةُ الْمُحْتَاجِ الجزء الثالث صـ 198
(فِي مَقْبَرَةٍ مُسَبَّلَةٍ) وَهِيَ مَا اعْتَادَ أَهْلُ الْبَلَدِ الدَّفْنَ فِيهَا عُرِفَ أَصْلُهَا وَمُسَبِّلُهَا أَمْ لَا
Maqbaroh musabbalah adalah maqbarah yang biasanya digunakan untuk pemakaman penduduk setempat, baik diketahui asal usulnya atau tidak.
تُحْفَةُ الْمُحْتَاجِ وَحَوَاشِي الشَّرْوَانِي الجزء السادس صـ 216
(فَصْلٌ) فِي بَيَانِ حُكْمِ مَنْفَعَةِ الشَّارِعِ وَغَيْرِهَا مِنْ الْمَنَافِعِ الْمُشْتَرَكَةِ (مَنْفَعَةُ الشَّارِعِ) الْأَصْلِيَّةُ (الْمُرُورُ) فِيهِ لِأَنَّهُ وُضِعَ لَهُ (وَيَجُوزُ الْجُلُوسُ) وَالْوُقُوفُ (بِهِ) وَلَوْ لِذِمِّيٍّ (لِاسْتِرَاحَةٍ وَمُعَامَلَةٍ وَنَحْوِهِمَا) كَانْتِظَارٍ (إذَا لَمْ يُضَيِّقْ عَلَى الْمَارَّةِ) لِخَبَرِ «لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ فِي الْإِسْلَامِ»
(قَوْلُهُ: وَالْوُقُوفُ بِهِ) نَعَمْ فِي الشَّامِلِ أَنَّ لِلْإِمَامِ مُطَالَبَةُ الْوَاقِفِ بِقَضَاءِ حَاجَتِهِ وَالِانْصِرَافِ وَهُوَ مُتَّجَهٌ إنْ تَوَلَّدَ مِنْ وُقُوفِهِ ضَرَرٌ وَلَوْ عَلَى نُدْرَةٍ نِهَايَةٌ وَمُغْنِي قَالَ ع ش قَوْلُ: م ر إنَّ لِلْإِمَامِ مُطَالَبَةُ الْوَاقِفِ إلَخْ قَضِيَّتُهُ عَدَمُ جَوَازِهِ لِلْآحَادِ وَيَنْبَغِي أَنَّ مَحَلَّهُ إذَا تَرَتَّبَ عَلَيْهِ فِتْنَةٌ وَإِلَّا جَازَ
Manfaat asal jalan adalah untuk lewat, dan boleh juga digunakan duduk dan berdiri untuk istirahat, berdagang dan sebagainya selama tidak mengganggu orang lewat. Dan bagi individu masyarakat tidak boleh mengusir seseorang yang berdiri dijalan ketika bisa menimbulkan fitnah.
الْفِقْهُ الْإِسْلَامِىُّ الجزء الرابع ص 29
3 – اِسْتِعْمَالُ الْحَقِّ بِوَجْهٍ مَشْرُوْعٍ عَلَى الْإِنْسَانِ أَنْ يَسْتَعْمِلَ حَقَّهُ وَفْقاً لِمَا أَمَرَ بِهِ الشَّرْعُ وَأَذِنَ بِهِ فَلَيْسَ لَهُ مُمَارَسَةُ حَقِّهِ عَلَى نَحْوٍ يَتَرَتَّبُ عَلَىْهِ الْإِضْرَارُ بِالْغَيْرِ فَرْداً أَوْ جَمَاعَةً سَوَاءٌ أَقَصَدَ الْإِضْرَارَ أَمْ لَا.
Bagi manusia wajib menggunakan haknya sesuai dengan tuntunan syariat, dan tidak boleh merugikan hak orang lain baik secara individu atau kumpulan, dan baik disengaja ataupun tidak.

Bagi yang bukan penduduk asli manakah yang lebih utama mengubur di pemakaman terdekat atau di desa asalnya?
Jawaban :
Yang lebih utama dikuburkan di pemakaman terdekat kecuali jenazah akan dipindahkan ke makam Makkah, Madinah, Baitul Maqdis atau pemakaman orang-orang sholeh.
Referensi

مِنْهَاجُ الطَّالِبِيْنَ وَعُمْدَةُ الْمُفْتِيْنَ فِي الْفِقْهِ صـ 62
وَيَحْرُمُ نَقْلُ الْمَيِّتِ إلَى بَلَدٍ آخَرَ وَقِيلَ يُكْرَهُ إلَّا أَنْ يَكُونَ بِقُرْبِ مَكَّةَ أَوْ الْمَدِينَةِ أَوْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ نَصَّ عَلَيْهِ وَنَبْشُهُ بَعْدَ دَفْنِهِ لِلنَّقْلِ وَغَيْرِهِ حَرَامٌ إلَّا لِضَرُورَةٍ بِأَنْ دُفِنَ بِلَا غُسْلٍ أَوْ فِي أَرْضٍ أَوْ ثَوْبٍ مَغْصُوبَيْنِ أَوْ وَقَعَ فِيهِ مَالٌ أَوْ دُفِنَ لِغَيْرِ الْقِبْلَةِ لَا لِلتَّكْفِينِ فِي الْأَصَحِّ
Diharamkan , atau dimakruhkan menurut satu pendapat memindah mayit ditempat lain kecuali ditiga tempat yaitu di dekat tanah Makkah Al Mukaromah, Madina Al Munawaroh dan Baitul Maqdis.
الْفِقْهُ عَلَى الْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ الجزء الأول ص: 538
الشّاَفِعِيَّةُ قَالُوْا يَحْرُمُ نَقْلُ الْمَيِّتِ قَبْلَ دَفْنِهِ مِنْ مَحَلِّ مَوْتِهِ إِلَى آخَرَ لِيُدْفَنَ فِيْهِ وَلَوْ أُمِنَ تَغَيُّرُهُ إِلَّا إِنْ جَرَتْ عَادَتُهُمْ بِدَفْنِ مَوْتَاهُمْ فِي غَيْرِ بَلْدَتِهِمْ وَيُسْتَثْنَى مِنْ ذَلِكَ مَنْ مَاتَ فِي جِهَةٍ قَرِيْبَةٍ مِنْ مَكَّةَ أَوِ الْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ أَوْ بَيْتِ الْمَقْدِسِ أَوْ قَرِيْباً مِنْ مَقْبَرَةِ قَوْمٍ صَالِحِيْنَ فَإِنَّهُ يُسَنُّ نَقْلُهُ إِلَيْهَا إِذَا لَمْ يُخْشَ تَغَيُّرُ رَائِحَتِهِ وَإِلَّا حَرُمَ وَهَذَا كُلُّهُ إِذَا كاَنَ قَدْ تَمَّ غُسْلُهُ وَتَكْفِيْنُهُ وَالصَّلَاةُ عَلَيْهِ فِي مَحَلِّ مَوْتِهِ وَأَمَّا قَبْلَ ذَلِكَ فَيَحْرُمُ مُطْلَقاً
Haram memindahkan mayit sebelum dikuburkan ketempat yang lain kecuali sudah menjadi kebiasaan memindahkan pemakaman ketempat lain, dikecualikan dari hal tersebut dipindakan ke tanah makkah,atau madinah almunawaroh,atau baitul maqdis atau di pemakamam orang-orang sholih dikarenakan pemindahan ditempat tersebut disunahkan.

Haruskah pengusaha properti atau penduduk perumahan membuat pemakaman sendiri ?
Jawaban :
Pada dasarnya pengusaha properti tidak wajib menyediakan fasilitas pemakaman umum, namun karena mengikuti permendagri no 9 tahun 2009 tentang pedoman penyerahan prasarana, sarana dan utilitas perumahan dan pemukiman di daerah, pengusaha properti harus menyediakan fasilitas pemakaman umum, sedangkan penduduk perumahan tidak harus membuat tempat pemakaman sendiri.
Referensi

بغية المسترشدين (ص: 189)
وقال ش ق : والحاصل أنه تجب طاعة الإمام فيما أمر به ظاهراً وباطناً مما ليس بحرام أو مكروه ، فالواجب يتأكد ، والمندوب يجب ، وكذا المباح إن كان فيه مصلحة كترك شرب التنباك إذا قلنا بكراهته لأن فيه خسة بذوي الهيئات ، وقد وقع أن السلطان أمر نائبه بأن ينادي بعدم شرب الناس له في الأسواق والقهاوي ، فخالفوه وشربوا فهم العصاة ، ويحرم شربه الآن امتثالاً لأمره ، ولو أمر الإمام بشيء ثم رجع ولو قبل التلبس به لم يسقط الوجوب اهـ.
Kesimpulanya wajib mentaati pemerintah secara dhohir dan bathin selain perkara yang haran atau makruh, sehingga perkara wajib menjadi semakin kuat kewajibannya, perkara sunah dan mubah yang terdapat kemaslahatan umun menjadi wajib.

3. Umroh Money Laundry (asilah dari MWCNU Jombang Kota)
Deskripsi Masalah
Dewasa ini, keberangkatan umroh menjadi lebih ramai dibanding dekade lalu. Banyak agen travel umroh menawarkan biaya yang terjangkau atau sistem cicilan. Promo biaya murah dari berbagai Travel umroh itu di tangkap baik oleh kalangan pejabat pemerintah, partai, dan bos perusahaan yang tidak segan memberangkatkan umroh untuk kalangan tokoh masyarakat, termasuk para alim ulama. Ada dugaan, salah satu tujuannya untuk money laundry atas tindak korupsi yang dilakukan. Namun, tentu hal tersebut perlu dibuktikan terlebih dahulu, akan tetapi banyak kalangan tokoh masyarakat yang menerima tawaran umroh itu.

Pertanyaaan :
Bagaimana Hukum menerima tawaran umroh dari oknum tersebut sebagaimana deskripsi di atas?
Jawaban :
Hukumnya Makruh, jika mempunyai dugaan sumber uang yang diberikan ada campuran halal dan haram.
Referensi

تُحْفَةُ الْمُحْتَاجِ الجزء السابع ص: 180
(فَرْعٌ) قَالَ فِي الْمَجْمُوعِ عَنْ الشَّيْخِ أَبِي حَامِدٍ وَأَقَرَّهُ يُكْرَهُ الْأَخْذُ مِمَّنْ بِيَدِهِ حَلَالٌ وَحَرَامٌ كَالسُّلْطَانِ الْجَائِرِ وَتَخْتَلِفُ الْكَرَاهَةُ بِقِلَّةِ الشُّبْهَةِ وَكَثْرَتِهَا، وَلَا يَحْرُمُ إلَّا إنْ تَيَقَّنَ أَنَّ هَذَا مِنْ الْحَرَامِ الَّذِي يُمْكِنُ مَعْرِفَةُ صَاحِبِهِ أَيْ: لِيَرُدَّهُ عَلَيْهِ، وَإِلَّا فَبَدَلَهُ لِمَا مَرَّ فِي الْغَصْبِ أَنَّ مَنْ مَلَكَ بِالْخَلْطِ يُحْجَرُ عَلَيْهِ فِي التَّصَرُّفِ فِيهِ حَتَّى يُعْطَى الْبَدَلَ، وَقَوْلُ الْغَزَالِيِّ يَحْرُمُ الْأَخْذُ مِمَّنْ أَكْثَرُ مَالِهِ حَرَامٌ، وَكَذَا مُعَامَلَتُهُ شَاذٌّ انْفَرَدَ بِهِ أَيْ: عَلَى أَنَّهُ فِي بَسِيطِهِ جَرَى عَلَى الْمَذْهَبِ فَجَعَلَ الْوَرَعَ اجْتِنَابَ مُعَامَلَةِ مَنْ أَكْثَرُ مَالِهِ رِبًا
Makruh menerima pemberian dari orang yang hartanya tercampur halal dan haram, seperti pemerintah yang dzalim, kemakruhan tersebut sesuai sedikit dan banyaknya syubhat, dan hukumnya tidak sampai haram kecuali yakin bahwa harta yang diterima berasal dari haram.
إحياء علوم الدين (2/ 118)
والقول الشافي فيه هو أن مظنة السؤال مواقع الريبة ومنشأ الريبة ومثارها إما أمر يتعلق بالمال أو يتعلق بصاحب المال المثار الأول: أحوال المالك وله بالإضافة إلى معرفتك ثلاثة أحوال: إما أن يكون مجهولاً أو مشكوكاً فيه أو معلوماً بنوع ظن يستند إلى دلالة …. الحالة الأولى: أن يكون مجهولا والمجهول هو الذي ليس معه قرينة تدل على فساده وظلمه كزي الأجناد ولا ما يدل على صلاحه كثياب أهل التصوف والتجارة والعلم وغيرها من العلامات …. الحالة الثانية أن يكون مشكوكاً فيه بسبب دلالة أورثت ريبة فلنذكر صورة ريبة ثم حكمها ….. الحالة الثالثة أن تكون الحالة معلومة بنوع خبرة وممارسة بحيث يوجب ذلك ظناً في حل المال أو تحريمه مثل أن يعرف صلاح الرجل وديانته وعدالته في الظاهر وجوز أن يكون الباطن بخلافه فههنا لا يجب السؤال ولا يجوز كما في المجهول فالأولى الإقدام والإقدام ههنا أبعد عن الشبهة من الإقدام على طعام المجهول فإن ذلك بعيد عن الورع وإن لم يكن حراما وأما أكل طعام أهل الصلاح فدأب الأنبياء والأولياء قال صلى الله عليه وسلم لا تأكل إلا طعام تقي ولا يأكل طعامك إلا تقي فإما إذا علم بالخبرة أنه جندي أو مغن أو مرب واستغنى عن الاستدلال عليه بالهيئة والشكل والثياب فههنا السؤال واجب لا محالة كما في موضع الريبة بل أولى
Keberadaan yang ketiga ialah mengetahui perilaku si pemberi dengan karena pengalaman dalam bergaul yang menyebabkan timbul prasangka tentang kehalalan dan keharaman hartanya.

Jika dugaan Money loundry itu terbukti benar, bagaimana hukum pelaksanaan umroh dengan uang money loundry?
Jawaban :
Sah dan tidak berdosa, namun jika dugaan tersebut terbukti disaat pelaksanaan umroh, maka ia harus segera mengembalikan uang
Referensi

المجموع شرح المهذب (7/ 62)
(الْخَامِسَةُ) إذَا سَافَرَ لِحَجٍّ أَوْ غَزْوٍ أَوْ غَيْرِهِمَا فَيَنْبَغِي أَنْ يَحْرِصَ أَنْ تَكُونَ نَفَقَتُهُ حَلَالًا خَالِصَةً مِنْ الشُّبْهَةِ فَإِنْ خَالَفَ وَحَجَّ أَوْ غَزَا بِمَالٍ مَغْصُوبٍ عَصَى وَصَحَّ حَجُّهُ وَغَزْوُهُ فِي الظَّاهِرِ لَكِنَّهُ لَيْسَ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَأَبْسُطُ الْمَسْأَلَةَ فِي كِتَابِ الْحَجِّ وَمَذَاهِبَ الْعُلَمَاءِ فِيهَا إنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى ……. (فَرْعٌ) إذَا حَجَّ بِمَالٍ حَرَامٍ أَوْ رَاكِبًا دَابَّةً مَغْصُوبَةً أَثِمَ وَصَحَّ حَجُّهُ وَأَجْزَأَهُ عندنا وبه قال أبو حنيفة ومالك والعبد رى وَبِهِ قَالَ أَكْثَرُ الْفُقَهَاءِ وَقَالَ أَحْمَدُ لَا يُجْزِئُهُ
Seyogyanya bagi orang yang haji atau perang, biayanya dengan uang halal muerni dari syubhat. Dan deandainya ia menentang dan berangkat haji atau perang dengan uang ghasab,maka ia termasuk orang yang durhaka, dan secara lahir haji dan perangnya dihukumi sah, namun hajinya bukan termasuk haji mabrur…… Orang yang haji dengan uang haram, atau kendaraan ghasab, berdosa dan hajinya dihukumi sah, dan mencukupi sebagai rukun Islam, menurut Madzhab Syafi’i, sebagaimana pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan mayoritas Ulama, sedangkan menurut Imam Ahmad hajinya belum mencukupi sebagai rukun Islam.

النجم الوهاج في شرح المنهاج (5/ 175)
وَالأَيْدِي الْمُتَرَتِّبَةُ عَلَى يَدِ الْغَاصِبِ أَيْدِي ضَمَانٍ وَإِنْ جَهِلَ صَاحِبُهَا الْغَصْبَ
قَالَ (وَإِنْ جَهِلَ صَاحِبُهَا الْغَصْبَ) لِأَنَّ الْجَهْلَ يُسْقِطُ الْإِثَمَ لَا الضَّمَانَ
Kekuasaan yang berpangkal pada orang yang ghasab adalah kekuasaan tanggungan, meskipun ia tidak tahu, karena ketidak tahuannya hanya menghilang dosa tidak menghilangkan ganti rugi.

بغية المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي – (ص 158 – 159)
(مَسْأَلَةُ ب ش) وَقَعَتْ فِي يَدِهِ أَمْوَالٌ حَرَامٌ وَمَظَالِمُ وَأَرَادَ التَّوْبَةَ مِنْهَا فَطَرِيْقُهُ أَنْ يَرُدَّ جَمِيْعَ ذَلِكَ عَلَى أَرْبَابِهِ عَلَى الْفَوْرِ
Orang yang membawa harta harang dan harta kedzaliman, ketika iangin bertaubat, maka ia harus menembalikan seluruh harta tersebut kepada pemiliknya dengan segera.

Bagi tokoh Masyarakat yang sudah melaksanakan umroh dari uang money loundry apakah berkewajiban mengembalikan uang tersebut?
Jawaban :
Wajib mengembalikan.
Referensi

بغية المسترشدين للسيد باعلوي الحضرمي – (ص 158 – 159)
(مَسْأَلَةُ ب ش) وَقَعَتْ فِي يَدِهِ أَمْوَالٌ حَرَامٌ وَمَظَالِمُ وَأَرَادَ التَّوْبَةَ مِنْهَا فَطَرِيْقُهُ أَنْ يَرُدَّ جَمِيْعَ ذَلِكَ عَلَى أَرْبَابِهِ عَلَى الْفَوْرِ
Orang yang membawa harta harang dan harta kedzaliman, ketika iangin bertaubat, maka ia harus menembalikan seluruh harta tersebut kepada pemiliknya dengan segera.

الحاوى الكبير ـ الماوردى (7/ 318)
وَأَمَّا الْحَالُ الثَّانِيَةُ: وَهُوَ أَنْ يَكُونَ الْمَغْصُوبُ تَالِفًا فَهُوَ مَضْمُونٌ عَلَيْهِ سَوَاءٌ تَلِفَ بِفِعْلِهِ أَوْ غَيْرِ فِعْلِهِ لقوله – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ – عَلَى الْيَدِ مَا أَخَذَتْ حَتَّى تُؤَدِّيَهُ. ثُمَّ هُوَ عَلَى ضَرْبَيْنِ أَحَدُهُمَا: أَنْ يَكُونَ لَهُ مِثْلٌ كَالَّذِي تَتَسَاوَى أَجْزَاؤُهُ مِنَ الْحُبُوبِ وَالْأَدْهَانِ وَالدَّرَاهِمِ وَالدَّنَانِيرِ فَعَلَيْهِ رَدُّ مِثْلِهِ جِنْسًا وَنَوْعًا وَصِفَةً وَقَدْرًا لِأَنَّ مِثْلَ الشَّيْءِ أَخَصُّ بِهِ بَدَلًا مِنَ الْقِيمَةِ لِأَنَّهُ مِثْلٌ فِي الشَّرْعِ وَاللُّغَةِ وَالْقِيمَةِ مِثْلٌ فِي الشَّرْعِ دُونَ اللُّغَةِ فَإِنْ طَلَبَ أَحَدُهُمُ الْقِيمَةَ لَمْ يُجَبْ إِلَيْهَا سَوَاءٌ كَانَ طَالِبَهَا الْغَاصِبُ أَوِ الْمَغْصُوبُ مِنْهُ لِأَنَّهَا غَيْرُ الْمُسْتَحَقِّ فَأَمَّا إِنْ تَرَاضَيَا بِالْقِيمَةِ مَعَ الْقُدْرَةِ عَلَى الْمِثْلِ فَفِي جَوَازِهِ وَجْهَانِ بِنَاءً عَلَى اخْتِلَافِ الْوَجْهَيْنِ فِي جَوَازِ أَخْذِ أَرْشِ الْعَيْبِ مَعَ الْقُدْرَةِ عَلَى رَدِّ الْمَعِيبِ وَالضَّرْبُ الثَّانِي: أَلَّا يَكُونَ لَهُ مِثْلٌ كَالَّذِي تَخْتَلِفُ أَجْزَاؤُهُ مِنَ الثِّيَابِ وَالْعَبِيدِ فَعَلَيْهِ قِيمَتُهُ فِي أَكْثَرِ أَحْوَالِهِ قِيمَةً مِنْ وَقْتِ الْغَصْبِ إِلَى وَقْتِ التَّلَفِ وَبِهِ قَالَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ
Barang gashab yang rusak harus diganti oleh orang yang menggashab, baik rusak kerena tindakannya atau tindakan orang lain.

 

Catatan: Beragam masalah di atas dibahas pada forum Bahtsul Masail LBM PCNU Cabang Jombang putaran ke-4 pada Ahad, 16 September 2018 di Pondok Pesantren An-Nur Keboan, Ngusikan, Jombang.


Editor:

Bahtsul Masail Terbaru