NU Online Jombang,
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) mengundang lima Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di aula PCNU Jombang, Sabtu (11/9/2021) dalam rapat koordinasi. Lima PCNU adalah PCNU Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Mojokerto serta PCNU Kabupaten Blitar.
Kedatangan mereka untuk membahas lebih lanjut terkait salah satu program besar PWNU Jatim menjelang satu abad, yakni pendirian 100 Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) atau lembaga keuangan yang berbadan hukum koperasi simpan pinjam. Sementara alasan ditempatkannya di PCNU Jombang, lantaran ingin mencontoh konsep yang dilakukan BMTNU Jombang.
"Kita sering menyosialisasikan BMTNU Jombang di dalam target pendirian BMTNU di Jawa Timur," kata Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib di hadapan para peserta.
Di antara contoh riil, imbuhnya, BMTNU di Jombang bisa membiayai tidak hanya pada nasabah dengan produk pinjaman modal usaha, tetapi lebih dari itu juga menghidupkan kantor-kantor NU dan memberikan peluang tambahan pendapatan untuk kader-kader NU. Karena semua pengelola dalam usaha koperasi tersebut harus dari warga NU.
"BMTNU Jombang dan cabang-cabangnya bertempat di kantor-kantor NU. Dan pembayaran listrik kantor, tim keamanan ditanggung oleh BMTNU. Ini yang menjadikannya harapan kita agar nanti bisa dikloning oleh BMTNU-BMTNU di Jawa Timur nanti," jelasnya.
Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang ini optimis pendirian 100 BMTNU di sejumlah PCNU di Jawa Timur akan terwujud hingga usia NU genap satu abad nanti. Bahkan, melebihi dari target bukan perkara yang sulit, asalkan para pengurus NU, baik PWNU Jatim maupun PCNU berkomitmen atas program kemandirian NU itu.
"Target kita setelah NU satu abad mencapai 100 BMTNU. Itu bukan hal yang sulit ketika kita benar-benar serius dalam pendirian BMTNU ini. Rapat koordinasi ini adalah permulaan untuk meraih cita-cita tersebut secara bersama-sama," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Jombang, KH M Salmanudin Yazid mengungkapkan, mendirikan BMTNU tidak sulit. Terbukti semua BMTNU di Jombang dengan jumlah 22 BMTNU sudah berdiri. Sejumlah cabang BMTNU yang mayoritas beroperasi di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) bisa didirikan dalam waktu yang tidak lama.
"Karena kami percaya, bahwa bila sudah dipegang oleh ahlinya akan mudah terwujud. Termasuk di dalam pendirian dan pengelolaan BMTNU ini," tuturnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam Kalibening, Mojoagung ini membeberkan, keberadaan BMTNU dan Rumah sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) di Jombang sangat membantu dalam memenuhi biaya operasional PCNU dan MWCNU.
"Alhamdulillah biaya operasional di masing-masing MWCNU dan PCNU tercukupi. Dividen RSNU tahun ini sudah 1 miliar, kemudian dari BMTNU masih dapat 100 juta lebih. Itu dengan omzet 60 miliar lebih. Akhir tahun ini kita target 100 miliar, tentu SHU kita makin bertambah," ujarnya.
Pewarta: Ahmad
