• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

Pesantren Ini Kembangkan Kemandirian Pangan dengan Konsep Modern

Pesantren Ini Kembangkan Kemandirian Pangan dengan Konsep Modern

NU Jombang Online, 
Pondok Pesantren Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur memiliki program baru, yaitu menuju pesantren mandiri pangan lewat konsep pertanian ala modern.

Menurut Ketua Pondok Al-Muhibbin Ahmad Fauzi Darmawan, dengan bertambahnya jumlah santri setiap tahun maka sangat banyak pula kebutuhan pangan yang harus disiapkan sehari-hari. Sementara itu, masih banyak lahan pondok pesantren yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

“Sehingga perlu adanya terobosan untuk hal tersebut, yaitu meminilimalisir biaya untuk pangan terutama terkait sayur dan pemanfaatan lahan kosong pesantren,” katanya, Jumat (13/9). 

Fauzi menambahkan, saat ini Pesantren Al-Muhibbin memiliki lebih kurang 1300 santri putra. Dengan sistem makan dua kali yaitu siang dan sore, maka kebutuhan akan sayur dan daging bisa berkwintal setiap hari. Selama ini, pesantren mencari bahan masak di pasar legi dengan biaya yang cukup tinggi.

Cara bertanam sayuran ini akan memanfaatkan pipa besar dan sedang sebagai wadah tanah yang akan ditanami sayuran. Konsepnya juga menyatu dengan kolam ikan, dimana tanaman sayur diletakkan di atas dan sekitar kolam juga. Model begini lebih hemat lahan.

“Selain untuk memenuhi kebutuhan dapur pondok, kita juga ingin menanamkan mindset kepada para santri tentang pentingnya kemandirian pangan dan pemanfaatan lahan sempit untuk bercocok tanam. Hingga pola perawatan cara organik, serta beberapa hal yang lainnya,” tambah alumni Pasca Sarjana Universitas Hasyim Asy’ari ini.

Selain pondok putra, Al-Muhibbin juga memiliki Pesantren Al-Muhibbin putri. Hanya saja santrinya masih sedikit. Namun tetap membutuhkan pasokan sayuran segar dan tidak tercampur banyak bahan kimia.

“Kalau kita menanam sendiri maka kita akan mendapatkan sayur yang baru dipetik dan sehat. Sekarang kita sudah mulai menanam sedikit di samping rumah pengasuh,” ucap Fauzi.

Fauzi menambahkan, untuk mewujudkan Pesantren Al-Muhibbin mandiri, pihaknya bekerja sama dengan Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa, Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk. Kerjasama ini meliputi pelatihan tenaga pengelolanya.

“Hasil tanaman dan peternakan yang ada di Nganjuk ini bisa di katakan sangat sehat dan menyehatkan, serta hasil panen yang ada sangat memuaskan. Makanya kita belajar kesini,” ujar Fauzi.

Pondok At-Taqwa rupakan salah satu pondok yang telah sukses dibidang kemandirian Pangan. Di Pondok ini terdapat berbagai macam usaha mandiri, mulai dari bercocok tanam, peternakan sampai dengan tanaman hias.

Mulai dari Pengasuh pondok, ustadz/ustadzah sampai santri semuanya saling ikut andil dalam pengelolaan usaha mandiri ini.

Walhasil, pondok ini bisa dikategorikan menjadi pondok percontohan dalam bidang kemandirian pangan di Jawa Timur. Mulai dari tanaman padi, cabai, bawang merah, bawah putih, gubis, sledri, kangkung, sawi terong serta budidaya ikan lele, kambing serta masih banyak yang lain. Dan yang menjadi spesislal di sini adalah seluruhnya menggunakan bahan organik.

“Kegiatan belajar ini akan dilakukan secara berkala dengan tujuan agar hasilnya bisa maksimal sesuai dengan yang di targetkan,” tandasnya. (Syarif Abdurrahman/Syamsul Arifin)


Editor:

Daerah Terbaru