• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

MWCNU Jombang Kota dan BLK Komunitas Dampingi Warga Tingkatkan Taraf Perekonomian

MWCNU Jombang Kota dan BLK Komunitas Dampingi Warga Tingkatkan Taraf Perekonomian
Pembukaan pelatihan seni kulier oleh Ketua MWCNU Jombang Kota. (Foto: NU Jombang Online/Suci)
Pembukaan pelatihan seni kulier oleh Ketua MWCNU Jombang Kota. (Foto: NU Jombang Online/Suci)

NU Jombang Online, 
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jombang Kota dan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Yayasan dan Sosial Al Madinah menggelar pelatihan berbasis kompetensi seni kuliner, Selasa (15/6) pagi. BLK sendiri berdiri di tanah wakaf lokasi Tunggorono. 

BLK Komunitas Yayasan dan Sosial Al Madinah memprioritaskan peserta dari ranting NU Tambakrejo, ranting NU Denanyar dan ranting NU Tunggorono. Tambakrejo sebagai pusat berdirinya Yayasan dan Sosial Al Madinah, sedangkan Denanyar dan Tunggorono sebagai letak dari BLK Komunitas.

Idham Kholid, Ketua Yayasan dan Sosial Al Madinah mengungkapkan, keberadaan BLK harus bisa mengangkat taraf perekonomian warga Jombang Kota khususnya. Hal ini sesuai dengan harapan dari pemerintah sebagai lembaga yang memberikan fasilitas BLK. Karenanya, pelatihan-pelatihan dalam rangka mewadahi potensi perekonomian masyarakat perlu terus dilakukan.

“Harapan dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dengan adanya BLK Komunitas adalah mengurangi pengangguran. Peserta pelatihan mendapatkan skill dan mendapat pekerjaan lebih mudah. Kita realisasikan programnya dengan membuka pelatihan untuk warga," ujarnya.

Setelah pelatihan seni kuliner tahap pertama ini selesai, panitia akan menentukan peserta yang komitmen, pekerja keras, dan memiliki jiwa wirausaha untuk kemudian difokuskan membuat produksi oleh-oleh khas Jombang yang bernuansa NU.

Sementara itu, Kiai Asyharun Nur, Ketua MWCNU Jombang Kota mengungkapkan, para peserta harus mengikuti pelatihan ini dengan maksimal, mengingat pentingnya aspek ekonomi dalam menopang kebutuhan keluarga. Hal yang bisa dilakukan oleh peserta setalah usai pelatihan adalah tidak berhenti berkarya sesuai potensi yang sudah dimiliki. 

“Setelah dilaksanakan pelatihan seni kuliner, harapannya ada tindak lanjut dengan mewujudkan home industri berupa makanan atau jenis jajan khas Jombang, dilatih  mulai dari produksi sampai pada pemasaran," ungkapnya.

Kiai Harun menambahkan, adanya pelatihan seni kuliner ini membawa dampak positif bagi peserta membangkitkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum juga usai. Misalnya, dengan cara membuka usaha sendiri di rumah atau melamar pekerjaan dengan skill di bidang kuliner.

Untuk diketahui, instruktur pelatih seni kuliner pada kesempatan ini berasal dari Yayasan dan Sosial Al Madinah yang sebelumnya telah dikirim mengikuti pelatihan di Medan. Pada pelatihan ini, ketrampilan yang diajarkan kepada peserta fokus pada pastry dan barista.

Kontributor: Suci Aristanti
Editor: Ahmad 


Editor:

Daerah Terbaru