• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 19 April 2024

Daerah

Menyembelih Hewan Kurban di Tengah Pandemi Harus dengan Protokol Kesehatan

Menyembelih Hewan Kurban di Tengah Pandemi Harus dengan Protokol Kesehatan
Pelatihan dan praktik penyembelihan hewan kurban LTMNU Jombang. (Foto: Istimewa)
Pelatihan dan praktik penyembelihan hewan kurban LTMNU Jombang. (Foto: Istimewa)

NU Jombang Online, 
Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban pada tahun 2020 ini dipastikan masih dalam situasi pandemi Covid-19. Karenanya untuk menunaikan ibadah kurban tentu harus ada ketentuan tambahan, selain ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh syariat. 

"Hal terpenting yang wajib diterapkan dalam pelaksanaan penyembelihan kurban di tengah wabah Covid-19 adalah mematuhi SOP dan protokol kesehatan," kata Wakil Ketua PCNU Jombang, H Didin A Sholahudin pada pelatihan dan praktik penyembelihan hewan kurban, Sabtu (25/7) di masjid Fathimah, Kecamatan Jogoroto, Jombang.

Pria yang kerap disapa Gus Didin ini menyampaikan, protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan pemerintah saat ini berlaku di berbagai lini, tidak terkecuali pada aspek peribadatan. Pada konteks ini adalah menyembelih hewan kurban.

Hal ini semata untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari sebaran Covid-19 kian meluas. Apalagi di Kabupaten Jombang sendiri peningkatan pasien terkonfirmasi Covid-19 masih sangat tinggi, hingga kini kasus pasien Covid-19 secara akumulatif sampai di atas angka 400. 

"Oleh sebab itu penyembelih yang biasanya dari luar wilayah wajib untuk dicek suhu badannya dengan thermo gun, diupayakan baju lengan panjang, pakai masker, sarung tangan karet, dan sepatu boots," jelasnya.

Demikian pula untuk panitia kurban juga harus memperhatikan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker serta menerapkan physical distancing saat proses pembolengan dan pemotongan daging, serta pengemasan.

"Selanjutnya antar daging kurban langsung ke rumah penerima," ungkapnya.

Ia juga menekankan agar saat proses penyembelihan hewan kurban tidak menjadi tontonan masyarakat seperti sebelum-sebelumnya. Apalagi sampai kalangan anak-anak turut menyaksikan. Hal itu menurutnya sangat membahayakan. Kemudian jumlah panitia kurban pun diupayakan lebih ramping. 

"Dan jika ada hewan kurban yang banyak, lebih baik dipecah di beberapa tempat atau diatsarufkan ke tempat lain yang lebih membutuhkan.

"Ini semua sebagai bentuk ikhtiar agar kita semua tetap sehat wal afiat. Yang penting kita tetap waspada, hati-hati karena wabah Covid-19 ini belum usai," lanjut Gus Didin.

Sementara itu Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU), Moh Makmun sebagai inisiator penyelenggara kegiatan ini menyampaikan, bahwa sekitar 60 takmir masjid serta tukang jagal hewan kurban adalah sasaran utama dalam kepesertaan pelatihan ini.

Ia menjelaskan, alasan diselenggarakannya kegiatan ini dikarenakan dirinya kerap menemui petugas penyembelih hewan kurban belum memahami dengan komprehensif terkait rata cara atau adab penyembelihan hewan kurban. Sehingga keutamaan-kautamaan dalam menyembelih hewan kurban tidak diperoleh dengan sempurna.

"Makanya kegiatan ini sekaligus dengan praktiknya. Adapun hewan yang disembelih adalah kambing bantuan dari BAZNAS Kabupaten Jombang," tuturnya. 

Pewarta: Ahmad 
Editor: Syamsul Arifin 


Editor:

Daerah Terbaru