• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Menelisik Buku Karya Ketua PC LDNU Jombang, Menelusuri Jejak Ulama Mastur

Menelisik Buku Karya Ketua PC LDNU Jombang, Menelusuri Jejak Ulama Mastur
Ketua PC LDNU Jombang, Aang Fatimul Islam (Foto: Rohmadi)
Ketua PC LDNU Jombang, Aang Fatimul Islam (Foto: Rohmadi)

NU Jombang Online,
Membanggakan dan inspiratif, Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang (PC LDNU Jombang) Aang Fatihul Islam (35) produktif menjadi penulis buku. Ini adalah buku ke 7 yang ditulisnya selama pandemi Covid-19. Yang menarik, ia bukan menulis kisah seorang tokoh besar ternama melainkan menuliskan sosok ulama mastur.

Dibalik kemasyuran tokoh bangsa ini ada sosok ulama mastur atau ulama dibalik layar yang ikut menyokong kesuksesan tokoh yang masyhur tersebut dan dari buku ini kita bisa banyak belajar bagaimana peran dan perjuangan para ulama mastur yang digambarkan secara gamblang.

Lelaki kelahiran Jombang, 21 September 1985 ini berhasil menulis dan mengungkap Jejak Ulama Mastur, Para Gurunya Guru Bangsa yang selama ini mungkin belum pernah ditulis atau terdeteksi oleh penulis lainnya.

Untuk mencari data dan keabsahan bukunya ini, ia harus menempuh riset dan penelitian yang sangat panjang. Ia memulai tulisan tersebut sejak 3 tahun yang lalu. Sebelum pandemi melanda negeri ini.

"Karena yang saya tulis jejak ulama mastur (tersembunyi) tentu tantangannya cukup berat. Selain karena data yang dimiliki minim, saya harus blusukan mencari nara sumber yang terkait," katanya.

Lelaki yang akrab disapa Aang ini menjelaskan, salah satu yang menjadi daya tarik buku ini dibanding buku lain yang ia tulis yaitu ibrah dari peran dan jasa para ulama mastur dalam mendidik para guru bangsa di negeri ini.

Penelusuran ulama-ulama mastur dalam buku ini penuh lika-liku, membutuhkan waktu dan tekad yang kuat dalam menuliskan semua jejaknya. Hal ini karena tidak semua tokoh yang ditulis sudah terpublikasi baik di buku maupun di media masa online. Meskipun ada, kapasitasnya tidak begitu banyak.

Hal ini yang menyeret Aang sebagai penulis untuk melakukan penelusuran ke berbagai sumber (informan) terutama ke dhuriyah, santri, sejarawan, aktivis sarkub maupun orang yang terkait dengan penggalian data para ulama mastur.

"Buku ini menggabungkan beberapa sumber, mulai dari buku, media masa online, dan wawancara. Wawancara dilakukan sebagai tambahan literatur yang turut memperkuat gambaran tokoh yang ditulis," tegas lelaki yang juga merupakan Dosen di STKIP Jombang ini.

Buku yang ia terbitkan juga merupakan buku ke delapan yang terlahir dari rahim Lingkar Studi Santri (LISSAN) yang merupakan komunitas menulis santri yang ia dirikan. 

"Semoga tetesan keringat kecil ini menjadi pemantik aliran deras cahaya yang memancar dari ruh para ulama-ulama yang mastur di penjuru Nusantara ini," ujar Aang.

Dari penulisan buku ini, ia ingin menggali sekaligus menyampaikan nilai yang telah diajarkan para ulama-ulama mastur yang melahirkan tokoh-tokoh besar di zamannya dalam goresan tinta sejarah.

Meskipun para ulama ini masuk kategori ulama yang tidak masyur (mastur), akan tetapi para santri didikannya terbukti telah selesai dan menjadi tokoh-tokoh besar bagi bangsa Indonesia. Karena guru yang berhasil adalah guru yang murid-muridnya menjadi orang sukses bahkan keilmuannya melebihi guru-gurunya.

Tapi apapun itu, dibalik kehebatan seorang santri ada peran tangan dingin para gurunya dalam melakukan pendidikan dan pendadaran untuk menjadi tokoh-tokoh hebat.

Buku ini merupakan gerbang awal untuk menjelajahi lebih dalam lorong cahaya para ulama mastur yang menyembunyikan jati dirinya dalam kepungan kemasyuran di belahan Nusantara. Sebagai sarana berdakwah lewat tulisan (‘dakwah bil qolam’) tentu kehadiran buku ini akan menjadi pengantar untuk menjelajahi ulama mastur yang masih tersembunyi di pelosok nusantara. 

Buku ‘Jejak-Jejak Ulama Mastur; Para Gurunya Guru Bangsa’ merupakan pusara mata rantai para gurunya guru Bangsa, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara kasat mata maupun secara kasyaf. 

Dalam buku ini, Aang menggambarkan keunikan cara para ulama dalam mendidik dan mendadar para santrinya agar menjadi para guru Bangsa di kemudian hari. Inilah yang justru belum banyak diketahui oleh khalayak umum dan khususnya para santri.

"Semoga kehadiran buku ini menjadi salah satu dokumentasi obor sejarah yang terus menyala sepanjang zaman sebagai salah satu tugas sejarah. Semoga buku ini bisa menjadikan salah satu rujukan dan juga salah satu inspirasi untuk terus belajar tentang ketokohan ulama (mastur) serta perannya untuk mendidik para guru bangsa yang ikut menjaga NKRI hingga sampai kini masih tetap kokoh," tegasnya lagi.

Pewarta : Rohmadi
Editor : Fitriana


Editor:

Daerah Terbaru