• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Manfaatkan Media Ruqyah Aswaja Untuk Tingkatkan Kompetensi Guru

Manfaatkan Media Ruqyah Aswaja Untuk Tingkatkan Kompetensi Guru
Para Guru yang Mengikuti Pelatihan Ruqyah di Islamic Center di Gedung Baitul Mukminin Jombang
Para Guru yang Mengikuti Pelatihan Ruqyah di Islamic Center di Gedung Baitul Mukminin Jombang

NU Jombang Online,
Dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2020, Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Jombang gelar pelatihan pemanfaatan Ruqyah Aswaja dalam Pembelajaran. Kegiatan ini bekerjasama dengan Jam’iyah Ruqyah Aswaja Kabupaten Jombang. Mereka berperan sebagai pemateri dan pelatih ruqyah, di Islamic Center Masjid Baitul Mukminin Jombang.

Ketua Panitia, Taufiq Hidayat mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 44 peserta dari delegasi pimpinan anak cabang se-Kabupaten Jombang dan 6 peserta dari Pimpinan Cabang Pergunu Kabupaten Jombang.

“Agenda pelatihan ini, tidak hanya paparan Ruqyah secara teoritis saja, tetapi juga akan dilakukan ruqyah kepada seluruh peserta,” jelasnya.

H Syamsul Arifin, Ketua PC Pergunu Kabupaten Jombang menambahkan, agenda ini diselenggarakan karena  kegelisahan guru-guru NU dalam mengatasi persoalan yang muncul. Para guru ingin berperan sebagai sebagai guru yang ideal,” tambahnya.

Menurut Undang-Undang (UU) Guru dan Dosen yang dimaksud guru adalah pendidik profesional yang bertugas mendidik, mengajar, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

“Guru harus memiliki 4 kompetensi guru yaitu kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian serta kompetensi spiritual dan leadership. Pelatihan ini dilakukan untuk menambah khazanah dan meningkatkan kompetensi tersebut. Pemanfaatan ruqyah Aswaja diharapkan dapat berkontribusi besar dalam mensukseskan tugas guru,” paparnya.

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama Panitia peringatan Hari Santri Nasional 2020 kabupaten Jombang dan disupport oleh Pemerintah daerah Kabupaten Jombang.

H Didin Ahmad Sholahudin, selaku Ketua Pelaksana Hari Santri Nasional Kabupaten Jombang mengatakan, kegiatan ini sangat penting dan perlu dilakukan secara reguler oleh guru, khusunya guru NU. Sebab, menurutnya, problematika anak tidak sekadar problem akademik dan cukup di tangani oleh guru BK ataupun psikolog.

“Ada problem yang lebih kompleks, bersifat psikis dan ruhaniah. Ruqyah tidak hanya  sekedar hipnoteraphy. Namun peserta juga diajak untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an, sholawat, zikir dan sebagainya,” kata pria yang akrab disapa dengan Gus Didin ini.

Marzuki Abda’u, Ketua JRA Kabupaten Jombang sekaligus pemateri menyampaikan, Ruqyah adalah minta kesembuhan dari gangguan-gangguan penyakit medis, non medis, atau psikis dengan cara membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, sholawat, dan zikir.

“Dalam konteks problematika yang dialami murid, melihat anak-anak yang bermasalah, rasane kudu nggites. Namun respon dengan kalimat dan sikap yang negatif justru akan berdampak buruk terhadap murid. Maka anak yang demikian ini perlu dimotivasi dengan baik dan diruqyah, dibacakan ayat-ayat, zikir, dan sholawat. Setelah itu, mereka akan tersentuh. Anak bisa menangis dan sadar akan kesalahanya dan dosa-dosanya,” jelas pria yang akrab disapa gus Da’u ini.

Setelah acara ini, lanjut dia, JRA Kabupaten Jombang siap melayani konsultasi dan bersedia diundang ke sekolah-sekolah untuk meruqyah, tanpa batasan peserta maupun pelatihan lanjutan, untuk pelatihan praktisi ruqyah.

Pewarta: Nur Fitriana


Editor:

Daerah Terbaru