• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Lestarikan Warisan Ulama, PCNU Jombang Budayakan Khataman Kitab Shohih Bukhori

Lestarikan Warisan Ulama, PCNU Jombang Budayakan Khataman Kitab Shohih Bukhori
Suasana khataman kitab Shohih Bukhori PCNU Jombang di Pesantren Babussalam Kalibening. (Foto: Istimewa)
Suasana khataman kitab Shohih Bukhori PCNU Jombang di Pesantren Babussalam Kalibening. (Foto: Istimewa)

NU Jombang Online, 
Upaya untuk merawat warisan ulama-ulama terdahulu dalam menekuni kajian dan mengkhatamkan kitab-kitab klasik masih terus mengemuka di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur. 

 

Seperti yang dilakukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur Kecamatan Mojoagung, Jombang, Senin (7/9) malam. Sejumlah pengurus NU di Kota Santri ini diikuti oleh pengurus lembaga NU dan tokoh masyarakat menggelar khataman kitab Shohih Bukhori di Pondok Pesantren Babussalam Kalibening, Kecamatan Mojoagung, Jombang.

 

Rais Syuriah PCNU Jombang, KH Abdul Nashir Fattah mengungkapkan, khataman kitab Shohih Bukhori sudah menjadi budaya dari para mayoritas ulama yang dianut oleh warga NU. Karenanya, perlu terus dilestarikan oleh pengurus NU hari ini agar tidak pernah pudar. 

 

"Kiai-kiai kita, termasuk KH Hasyim Asy’ari, KH Dhimyati Banten, termasuk KH Abdul Fattah Hasyim memiliki amalan hataman Kitab Shohih Buchori," katanya.

 

Kiai yang juga inisiator kegiatan ini mengaku, dirinya termasuk orang memiliki sanad yang bersambung tentang budaya khataman Kitab Shohih Bukhori. Sejumlah gurunya mayoritas merupakan pelestari budaya khataman Kitab Shohih Bukhori sekaligus penerima warisan dari guru-guru di atasnya.

 

"Guru-guru saya antara lain Sayyid Muhammad Bin Alwi Al Maliki, Syech Ismail Al Yamani, juga termasuk Musniduddunnya Syech Yasin Bin Isa Al Fadani, semua mengamalkan hataman kitab Bukhori," bebernya.

 

Kiai Nashir menjelaskan, terdapat berbagai faedah yang ada pada khataman kitab yang memuat sejumlah hadits Nabi itu. Salah satunya dimudahkan mendapat karunia Allah SWT, lantaran bibir yang membaca kitab tersebut dipenuhi dengan nama-nama musnid. Mereka tentu adalah orang-orang yang saleh.

 

"Dengan membaca kitab Shohih Bukhori yang berisi banyak Hadist, maka bibir kita dibasahi oleh nama-nama musnid. Fainna dzikrus sholihin tanzilur rahmat lil ummat. Sesungguhnya dengan menyebut nama-nama orang yang sholih, maka rahmat Allah SWT akan diturunkan kepada kita," ujarnya.

 

Dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, khataman semacam ini menurutnya perlu dilakukan dengan istiqamah, sembari berharap kepada Allah agar segera mengangkat virus membahayakan itu. 

 

"Pada kondisi pandemi Covid-19 ini, semoga Rahmat Allah SWT diturunkan kepada kita semua, sehingga pandemi ini segera bisa selesai," ungkapnya.

 

Sekadar menginformasikan, kegiatan ini diikuti oleh 51 orang dari pengurus Syuriah dan Tanfidziyah PCNU, anggota LBMNU, anggota LFNU, Aswaja center dan tokoh masyarakat. Masing-masing dari mereka membaca 16 lembar sanad dan matan Hadist yang ada di kitab Shohih Bukhori.

 

Pewarta: Ahamd 
Editor: Syamsul Arifin 


Editor:

Daerah Terbaru