• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Langkah Roushon Fikr Kurangi Sampah Plastik dan Gerakkan Potensi Ekonomi saat Berqurban

Langkah Roushon Fikr Kurangi Sampah Plastik dan Gerakkan Potensi Ekonomi saat Berqurban

NU Jombang Online, 
Yayasan Roushon Fikr melalui lembaga zakatnya, Lembaga Dana Sosial (LDS) menyelenggarakan ibadah qurban dengan cara yang agak berbeda. Yayasan yang kantornya berada di Desa Jagalan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini mengemas daging qurbannya dengan menggunakan besek bambu dan godong jati. Yayasan Roushon Fikr sendiri menaungi berbagai unit lembaga pendidikan. Seperti kelompok bermain, SDI dan SMPI Roshoun Fikr juga SMPI Brawijaya.

Bendahara Yayasan Roushon Fikr, H Didin Ahmad Sholahudin mengungkapkan, Yayasan yang dikelolanya berupaya mendidik sejumlah anak asuhnya untuk mengurangi sampah plastik saat berqurban. Ia menilai pendidikan semacam itu perlu ditanamkan di lingkungan lembaganya.

"Ikhtiar ini dilakukan Roushon Fikr dengan tujuan dua hal. Pertama, edukasi kepada siswa untuk mulai sejak dini mengurangi penggunaan sampah plastik dan bahan yang sulit terurai," ujarnya, Ahad (11/8).

Sebanyak 500 paket daging dari hewan qurban sebanyak 3 sapi dan 6 kambing yang disembelih dikemas dengan menggunakan besek bambu dan godong. Ratusan daging itu kemudian diabagikan kepada warga di Desa Jagalan dan Pulo sekitar Roushon Fikr.

"Dan Roushon Fikr berharap mampu memberi teladan kebaikan dan contoh. Agar tahun depan semua Panitia Idul Adha diwajibkan pakai besek bambu," harap pria yang juga Wakil Ketua PCNU Jombang ini.

Ia menambahkan ikhtiar ini tak hanya sebagai edukasi mengurangi sampah plastik. Namun lebih dari itu Yayasan ini juga berupaya menggerakkan potensi ekonomi warga yang ada di desa-desa dengan cara turut serta membeli produk besek bambu yang diproduksinya. 

"Ikhtiar kedua adalah upaya Roushon Fikr menggerakkan potensi ekonomi desa. Jika hal ini dilakukan oleh seluruh panitia qurban, bisa dibayangkan ratusan juta uang mengalir tiap Idul Adha di pengrajin besek bambu," ucapnya.

Harga besek bambupun menurutnya cukup terjangkau. "Harga besek 2000 rupiah perpasang, dibeli di pengrajin di Kecamatan Ngoro dengan niat untuk gerakkan ekonomi desa. Sementara daun jatinya dari Manduro, Kecamatan Kabuh," ungkap Gus Didin sapaan akrabnya.

Dalam hal mengemas daging qurban hingga pada pendistribusiannya melibatkan semua guru dan staf pengajar di unit pendidikan Roushon Fikr. "Perolehan Roushon Fikr pada tahun ini sebanyak 3 sapi dan 19 kambing. 13 ekor kambing dibagi ke daerah pelosok yang membutuhkan," pungkasnya. (Syamsul Arifin) 


Editor:

Daerah Terbaru