• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Ketua LTNNU Jombang Sampaikan Pentingnya Dai Miliki Kecakapan Literasi

Ketua LTNNU Jombang Sampaikan Pentingnya Dai Miliki Kecakapan Literasi
Pamflet Webinar Literasi Digital Oleh Kominfo dan Pemerintah Kabupaten Jombang
Pamflet Webinar Literasi Digital Oleh Kominfo dan Pemerintah Kabupaten Jombang

NU Jombang Online, 
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) berupaya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan digital dengan baik. Upaya tersebut diwujudkan dalam webinar literasi dgligital dengan melibatkan masyarakat di berbagai daerah. Salah satunya seperti di Kabupaten Jombang yang digelar, Sabtu, (7/08).

Acara yang mengusung tema "Tips Jitu untuk Tidak Menjadi Nastyzen" itu digelar secara virtual dan dipandu oleh Rahmadana Junita, dengan menghadirkan beberapa narasumber, seperti Faizal Johan Atletiko Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember, A. Syamsul Arifin Ketua Lembaga Ta'lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jombang, Ulil Albab Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Indonesia, Ahmad Firmannamal Praktisi Kehumasan Kementerian Sekretariat Negara, Josaphat Klemens Arsitek serta Musisi

A. Syamsul Arifin membahas digital culture (budaya digital), secara spesifik mengupas pentingnya literasi dalam Berdakwah di dunia digital. Dalam materi tersebut dirinya menyampaikan, dakwah dan literasi merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

"Dai harus memiliki kecakapan dalam berliterasi, karena salah satu syarat untuk berdakwah adalah memiliki kecakapan literasi," kata pria yang akrab disapa Syamsul itu.

Adapun macam-macam dakwah itu sendiri menurutnya ada 3 yakni, yakni dakwah secara lisan, tulisan, dan dan dakwah dengan tindakan.
"Semuanya seringkali digandrungi oleh masyarakat maupun para da'i, terutama metode dakwah billisan," terangnya.

Syamsul menerangkan, bahwa saat ini berdakwah di dunia digital sangat diperlukan karena dinilai sangat strategis dalam menyampaikan pemahaman-pemahaman keagamaan kepada khalayak yang lebih luas dan beragam.

Kendati demikian, ia menyampaikan kondisi tersebut tidak menuntut semua orang berdakwah. Agama sendirinya menghukumi dakwah dengan fardu kifayah, suatu hukum yang berimplikasi pada diwajibkannya hanya untuk sebagian orang, bukan secara keseluruhan.

"Karena kalau semua harus berdakwah, ada potensi aspek penting dalam dakwah tidak tersampaikan, bahkan bisa jadi konten dakwahnya keliru, sehingga membahayakan masyarakat," jelasnya. 
 
Di Jombang, lanjut dia, banyak tokoh yang memiliki kemampuan berdakwah. Mereka dapat ditemui di kawasan kota dan bahkan di pelosok desa. Untuk itu, tugas kaum muda adalah mendigitalisasi dakwah tokoh-tokoh tersebut agar dakwahnya tersebar makin luas dan diterima banyak kalangan. 

"Bagi yang bukan dai mampu mendorong sebaran dakwah tokoh berkompeten agar bisa diterima oleh masyarakat luas. Caranya dengan mengelola beberapa platform media sosial, membuat tim media, menyiapkan fasilitas yang mumpuni, serta menyusun manajemen profesional," imbuhnya.

Perlu diketahui Webinar Literasi Digital tersebut diikuti oleh kurang lebih 310 peserta, dan peserta sangat interaktif saat sesi tanya jawab.

Kontributor: Annisa Rahma Nur Listia
Editor: Ahmad 


Editor:

Daerah Terbaru