• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 19 Maret 2024

Bahtsul Masail

Jual Beli Tebu Pangkasan (Keprasan)

Jual Beli Tebu Pangkasan (Keprasan)

Deskripsi Masalah
Di setiap musim setelah panen tebu, para petani tebu terbiasa mengepras atau memangkas tebu sehingga tersisa dongkel tebu dengan harapan tunas tebu dapat tumbuh dengan baik setelah dilakukan pengeprasasn atau pemangkasan seperti itu. Jual beli model keprasan merupakan hal yang tidak asing lagi bagi masyarakt petani tebu kita. Yaitu sistem jual beli tebu keprasan yang mana penebangan tebu tersebut dilakukan oleh pembeli setelah tebu tersebut siap panen sekitar kurang lebih 10 bulan dari waktu pengeprasan. Kebiasaan jual beli keprasan tebu seperti itu sudah turun temurun dikenal oleh petani tebu, dan hal itu berdasarkan saling ridlonya kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli tebu keprasan.

Pertanyaan :

Adakah pendapat Ulama yang membolehkan jual beli model keprasan tersebut?
(As’ilah dari MWC Ngoro)

Jawaban

Ada pendapat Ulama’ yang membolehkan jual beli model keprasan,

الفقه الإسلامي وأدلته – (5 / 165)

وَرَجَّحَ ابْنُ عَابِدِيْنَ فِيْ رِسَالَتِهِ نَشْرُ العُرْفِ جَوَازَهُ بَيْعَ الثِّمَارِ مُطْلَقاً قَبْلَ بُدُوِّ الصَّلاَحِ أوْ بَعْدَهُ إذَا جَرَى العُرْفُ بِتَرْكِ ذَلِكَ؛

Terjemah; Imam Ibnu ‘Abidin (Ulama’ dari madzhab Hanafi) dalam tulisannya menyatakan bolehnya penjualan buah secara mutlak baik sebelum layak konsumsi maupun setelahnya, ketika sudah menjadi kebiasaan umum.

Catatan
1. Jual beli model keprasan yang menjadi barang dagangannya adalah tunas yang tumbuh.
2. Tunas yang tumbuh dari dongkel tebu termasuk buah yang belum layak konsumsi
3. Imam Ibnu ‘Abidin adalah Ulama’ fiqih dari Madzhab Hanafi yang mempunyai kitab Roddul Mukhtar yang lahir tahun 1784 wafat 1836 M.

المجموع شرح المهذب – (11 / 413)

فَلَوْ سَمَحَ الْبَائِعُ بَعْدَ شَرْطِ القَطْعِ عَلَى الْمُشْتَرِيْ بِتَرْكِ الثَّمْرَةِ إلَى بُدُوِّ الصَّلاَحِ جَازَ

Terjemah; diperbolehkan menjual buah yang belum layak konsumsi ketika si penjual mengizinkan, dan setelah ada syarat memanen.

HASIL KEPUTUSAN BAHTSUL MASA’IL KE II
LBM PCNU JOMBANG
Ahad, 03 Maret 2013 M / 21 Jumadil Awal 1434
Di Kantor MWC NU Ngoro Jombang


Editor:

Bahtsul Masail Terbaru