• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Amaliyah NU

Hati-hati!, Ini yang Menyebabkan Pahala Puasa Terhapus

Hati-hati!, Ini yang Menyebabkan Pahala Puasa Terhapus

NU Jombang Online,
Ada beberapa perilaku orang berpuasa yang menyebabkan pahala puasanya terkurangi, bahkan terhapus. Salah seorang dai asal Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Ustadz Aan Khunaifi menyebutkan, setidaknya ada 5 perkara yang menyebabkan seseorang yang berpuasa namun tidak mendapat pahala puasanya.

Hal ini ia katakan dengan mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang menurutnya sudah masyhur dipahami masyarakat. Namun, terkadang mereka masih belum mampu menghindari perilaku-perilaku yang disebabutkan dalam hadist.

Yang pertama, kata dia, adalah berbohong. Sikap berbohong selain memang dilarang agama, juga menyebabkan pahala puasa terhapus. "Pertama adalah saat seseorang yang berpuasa berbohong," katanya, Ahad (19/5).

Kemudian yang kedua yaitu ghibah atau perilaku seseorang yang kerap kali senang membicarakan kejelekan-kejelekan orang lain. Orang yang berpuasa, kata dia, hendaknya lebih berhati-hati dalam bersikap agar faidah-faidah dalam berpuasa tetap bisa diraih.

"Kedua adalah ghibah, kalau bahasa Jawanya ngerasani. Ini harus dihindari oleh orang yang berpuasa agar tetap mendapatkan pahala puasa," imbuhnya. 

Pria yang juga pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Mojowarno ini menambahkan, perilaku yang juga menyebabkan pahala puasa hilang adalah mengadu domba. Ini menurutnya saat ini seringkali ditemui tidak hanya di dunia nyata, namun juga di dunia maya lewat media sosial (Medsos). 

"Kemudian namimah, atau mengadu domba sesama saudara. Hal ini mudah kita temui," jelasnya.

Kemudian sumpah palsu. Ini juga akan menyebabkan pahala puasa seseorang terhapus. "Yang terakhir adalah melihat sesuatu dengan menimbulkan syahwat," paparnya.

Untuk itu, imbuhnya, ada sebuah hadist lain yang menjelaskan terkait banyaknya seseorang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apapun kecuali hanya lapar dan rasa haus. Hadis ini menurut pandangannya sangat sesuai dengan hal-hal yang menyebabkan pahala puasa sebagaimana ia jelaskan di atas. (Syamsul Arifin) 


Editor:

Amaliyah NU Terbaru