• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Harlah Ke-61: PMII Harus Lebih Manfaatkan Peran Teknologi dan Terus Merawat Persatuan

Harlah Ke-61: PMII Harus Lebih Manfaatkan Peran Teknologi dan Terus Merawat Persatuan
Bendera kecil PMII. (Foto: Istimewa)
Bendera kecil PMII. (Foto: Istimewa)

NU Jombang Online, 
Pada tanggal 17 April 2021 kemarin menjadi momen paling berharga bagi mahasiswa ataupun alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Sebabnya, pada tanggal dan bulan itulah organisasi tersebut dilahirkan. Di tahun ini PMII telah berusia 61 tahun.

Setahun lebih, pergerakan para aktivis PMII ini kurang bergairah. Kegiatan-kegiatan justru kian sepi. Ini dikarenakan wabah Covid-19 yang masih belum juga usai hingga sekarang. Sebaran virus yang mematikan itu benar-benar berdampak serius pada sendi-sendi kehidupan manusia, termasuk di dalam tubuh organisasi yang menyebabkan ruang geraknya terbatasi.

Di dalam momentum Harlah ini diharapkan menjadi refleksi bersama untuk bisa bangkit kembali dengan segala kemampuan yang dimiliki. Sebagaimana aktivis pada umumnya yang selalu haus akan gerakan-gerakan konkret untuk kemajuan tatanan sosial masyarakat, politik pemerintahan dan yang lainnya.

Harapan tersebut datang dari beberapa tokoh berpengaruh di Jombang. Salah satunya dari Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang H Zulfikar Damam Ikhwanto.

Pria yang kerap disapa Gus Antok ini tak menafikan, bahwa dampak pandemi Covid-19 sangat serius. Namun, kader PMII harus mampu mengambil langkah solutif dengan cepat untuk meminimalisasi dampak tersebut, sehingga pergerakan atau program-program yang sudah disusun bisa dijalankan di tengah pandemi ini.

Menurutnya, kader PMII perlu lebih memaksimalkan peran teknologi. Apalagi di tengah situasi pandemi, peran teknologi menjadi suatu jalan alternatif yang cukup efektif. Karena itu, PMII harus melek teknologi, bahkan harus lebih bisa beradaptasi dengan teknologi dibandingkan organisasi yang lainnya.

"Saya pikir kader PMII di tahun ini perlu di refleksi kembali, sebab dengan perkembangan teknologi dan informasi sekarang ini sudah harus bisa menyesuaikan atas gerakan maupun tindakannya. Kecil contohnya, media kader PMII perlu ditingkatkan dan begitu jiwa kreatifnya guna memberantas berita-berita hoaks atau memasifkan segala gerakan kadernya menjadi berita yang manfaat untuk masyarakat," jelasnya kepada NU Jombang Online, Senin (19/4).

Kader PMII adalah orang-orang pilihan yang mayoritas memiliki daya intelektual tinggi. Karena itu harus digunakan untuk terus memperbaiki berbagai tatanan yang belum ideal, baik di masyarakat, pemerintahan maupun elemen lainnya.

Hal yang paling mendesak dalam hal ini menurutnya adalah aksi. "Kader PMII tidak hanya bergerak dalam diskusi atau menganalisa suatu permasalahan di kampus saja. Namun bisa dengan berkontribusi tinggi dan menjalan suatu relasinya dengan masyarakat hingga ke ranah pemerintahan," pesannya.

"Selamat kepada sahabat mahasiswa penggerak bangsa dan negara, atas hari lahirnya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang ke-61 di tahun 2021 ini dengan harap sesuai tema semoga menjadi kader yang terdepan dalam kemajuan," tuturnya.

Sebuah harapan juga datang dari Tri Kridoningsih, sosok perempuan yang menjadi tulang punggung generasi muda Kristen di salah satu Gereja Jombang.

Perempuan yang biasa Ningsih ini cukup sering berinteraksi dengan kader-kader PMII, sehingga sebagian kecil mengetahui kegiatan-kegiatan PMII, terlebih program yang bersentuhan dengan lintas agama.

"Saya yakin dalam jiwa pemuda aktivis organisasi PMII itu mempunyai tujuan dan nilai dasar untuk melakukan suatu tindakan. Kader PMII selama ini saya yakin sudah lumayan baik dari segi sosialnya terhadap lintas agama yang berbeda," ucapnya.

Sesama umat beragama, menurutnya yang paling penting adalah kerukunan. Karena berbeda agama adalah keniscayaan. 

Ia berharap, sikap toleransi dan kemanusiaan yang selama dijunjung tinggi oleh kader PMII hendaknya terus dirawat demi membangun perdamaian yang berkelanjutan. Ia bahkan mengetahui bahwa PMII memiliki nilai dasar pergerakan yakni 'Hablum Minannas'. Dari nilai ini, ia percaya PMII menjadi salah satu organisasi perekat persatuan dan kesatuan. 

"Maka dari itu walaupun saya tidak tahu mendalam tentang organisasi PMII itu, saya harap ke depannya kader PMII ini bisa saling bersosialisasi juga dengan agama yang berbeda dalam gerakannya bahkan sampai bersinergi dengan segala aksinya untuk membentuk masyarakat dan pemerintah yang adil dan sentosa," ucapnya.

Kontributor: M. Fa'iz H
Editor: Ahmad


Editor:

Daerah Terbaru