• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Gus Ulil kepada Santri, Optimalkan Sosial Media Sebarkan Khazanah Pesantren

Gus Ulil kepada Santri, Optimalkan Sosial Media Sebarkan Khazanah Pesantren

NU Jombang Online, 
Ulil Abshar Abdalla berpesan kepada para santri dan generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) agar semakin bisa menampakkan khazanah-khazanah yang ada di pesantren. Saat ini tidak cukup sulit bagi santri generasi muda NU untuk bisa menginformasikan kepada banyak khalayak. Melalui beragam sosial media yang ada saat ini, mereka sudah bisa menyebarluaskannya.

Pesan ini ia kemukakan saat menghadiri kegiatan Kopdar Ngaji Ihya Ulumudin di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mojokerto, Jawa Timur. 

"Era serba digital bagi kalangan pesantren, sudah saatnya menampakkan khazanah pesantren dengan menyebarkan di sejumlah sosial media yang ada," jelasnya, Kamis (18/7).

Gus Ulil sapaan akrabnya menambahkan, ulama-ulama pesantren terdahulu memang masih kental dengan sifat khumulnya, atau sifat tidak ingin menampakkan segala hal dimilikinya kepada khalayak luas, lantaran sifat riya' memang dilarang agama. Namun, kata dia, saat ini mau tidak mau harus mulai bisa menampakkan khazanah pesantren secara lengkap. 

Ini menurutnya bukan persoalan riya', tapi sudah zamannya yang menuntut untuk bisa memanfaatkan sosial media dengan menyebarkan informasi-informasi tekait pesantren dengan lengkap. Pasalnya, hampir secara keseluruhan, masyarakat mengakses informasi melalui sosial media. Hal ini juga menurut diamenjadi tantangan tersendiri bagi para pemuda NU khususnya. 

"Ulama-ulama NU, sangat erat memegang sifat Khumul, memendam bumi ke dalam kenampakan, sehingga ulama pesantren malu menampakkan," kata figur yang intens ngaji Ihya' secara virtual ini.

Dalam pandangannya, berkah sosial media, banyak kalangan orang tua yang mulai percaya bahwa pesantren cukup bisa dijadikan pusat mendidik anaknya dengan baik. "Banyak orang yang kini mulai tertarik dengan khazanah pesantren," ujar Gus Ulil.

Suami Ning Ienas Tsoraya ini kembali menegaskan, pentingnya menyebarkan nilai-nilai yang ada di pesantren. Santri dan pemuda NU harus bisa merebut lahan tersebut. Pasalnya, tak sedikit yang diketahui kelompok lain di luar santri dan NU justru lebih gencar menyebar luaskan visinya melalui sosial media. Sebagian visi tersebut, lanjut Gus Ulil, sangat bertentangan dengan nilai-nilai pesantren.

"Filosofi santri belajar dulu bahwa ilmu itu dijemput, sekarang ilmu datang sendiri dengan gratis, sekarang dengan mudah orang belajar secara instan. Kita harus merebut ruang digital itu untuk merawat pesantren," ungkapnya.

Sosial media menjadi ruang baru yang harus mulai ditekuni untuk para santri agar mereka tak lagi tabu. Ia percaya santri akan senantiasa merawat nilai-nilai luhur dari ajaran-ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Ia juga percaya bahwa santri juga akan menghendaki perkembangan teknologi selalu memuat nilai positif. (Rifqi Nurul Hidayat/Syamsul Arifin) 


Editor:

Daerah Terbaru