• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Gus Mus : Santri Harus Jadi Manusia yang Utuh

Gus Mus : Santri Harus Jadi Manusia yang Utuh

NU Jombang Online,
Para santri diharapkan mampu memahami segala persoalan yang terjadi. Baik persoalan yang berkaitan dengan agama, sosial, budaya maupun yang berhubungan dengan politik.

Demikian ini ditegaskan oleh Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) saat jadi pembicara pada Haflah Akhir Sanah Pondok Pesantren Al-Aqobah Jombang, Jawa Timur, Ahad (28/4).

Gus Mus menyebut, santri yang demikian itu dengan istilah manusia yang utuh. "Diharapkan lulusan pesantren ini (Al-Aqobah) menjadi manusia yang utuh. Nanti kalau jadi kiai mereka bisa berbicara tentang budaya, agama, politik dan seterusnya," katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah ini menuturkan, santri di pesantren diajarkan untuk tidak hanya paham ilmu namun juga akhlak. Ini pula yang menurutnya mendorong santri menjadi manusia yang utuh. 

Dalam istilah pesantrennya, imbuh dia, ada ta'lim dan tarbiyah. Dua hal ini di pesantren sama-sama diajarkan.

"Pengajaran disebut tarbiyah, dan ta'lim hanya sebatas memberikan informasi. Dua-duanya diajarkan di pesantren," jelasnya.

Ia memaparkan, terdapat perbedaan yang signifikan antara tarbiyah dan ta'lim dalam penerapannya. Di samping itu aspek tarbiyah banyak ditemui di pondok pesantren dan minim di sekolah-sekolah bahkan di perguruan tinggi. Sementara aspek ta'lim yang lebih mendominasi dibandingkan tarbiyah banyak diterapkan di sekolah dan perguruan tinggi.

"Contoh ta'lim dikasih informasi Qur'an,  ya ngerti tentang Qur’an. Tapi urusan kelakuan (sikap) yang sama dengan ayat-ayat Al-Qur’an itu urusan tarbiyah," jelasnya.

Gus Mus menegaskan, hingga kini aspek tarbiyah juga ta'lim terus diajarkan di pesantren. Meski terkadang ada pesantren yang lebih mementingkan dan mendahulukan sisi tarbiyahnya dibandingkan ta'limnya.

"Jadi betul kalau di pesantren menyebut ada pendidikan dan pengajaran (ta'lim dan tarbiyah)," pungkasnya. (Syamsul Arifin)


Editor:

Nasional Terbaru